Delapan Belas

347 66 13
                                    

Selamat membaca 😊

***

"I am a sexual assault survivor."

Kalimat itu terus berputar di kepala Juno semenjak dia mendengarnya dari Cattleya. Kaget, tentu saja, siapa yang tidak terkejut dengan fakta gila itu. Ditambah lagi, Cattleya bilang jika Juno tidak boleh memberi tahu pada Kaira dan siapa pun.

Berarti Kaira sebagai satu-satunya keluarga Cattleya, belum tahu soal hal ini? Lalu, kepada siapa Cattleya bercerita tentang hal keji yang menimpanya itu? Dia menanggungnya sendiri?

Demi Tuhan, saat Cattleya mengucapkan kalimat itu tadi, Juno benar-benar ingin menarik gadis itu kepelukkannya, menyalurkan segala ketenangan yang Juno punya meskipun hidup Juno pun tidak mulus. Namun, setidaknya, itu lebih baik dibandingkan terjalnya kehidupan Cattleya.

Sayang, jangankan memeluk, Cattleya langsung pergi ke kamar setelah mengatakan itu. Gadis itu benar-benar membangun benteng yang begitu kokoh untuk pertahanan dirinya sendiri.

Sexual assault, My God! Bukan sekedar diremas pantat saat berdesakan di kendaraan umum. Bukan sekedar chat mesum seperti yang sering Juno terima. Bukan sekedar dipaksa bercumbu oleh atasan yang mata keranjang dengan iming-iming bonus gaji.

Itu bukan sekedar harassment. It's criminal, of course. Tentunya dengan kekerasan, paksaan, yang mengerikan. Hukumannya lebih berat jika terbukti bersalah.

Juno menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur. Handuk yang baru saja dia pakai untuk mengeringkan rambut setelah mandi tadi, dia letakkan begitu saja di sebelahnya. Juno meraih ponsel yang memang tak jauh dari jangkauannya. Setelah mengabaikan pesan dari Dion, Metta, Isabella, dan pesan lain yang hanya membahas jumlah viewers klip Juno dan Isabella yang cukup fantastis padahal baru beberapa jam diunggah, Juno memilih untuk mulai mengetik pesan untuk Cattleya.

Herjuno:
Sleep tight, Cattleya. Jangan pikirkan apa pun.

Cattleya:
Hmm

Hanya itu balasan dari Cattleya setelah dua menit. Sekarang, Juno tahu alasannya mengapa Cattleya begitu defensif, dingin, kaku, dan malas berurusan dengan laki-laki, jadi dia tidak akan protes lagi.

Cattleya:
Kamu dmn?

Juno kembali menerima pesan saat baru saja meletakkan handuk di gantungan dan berniat untuk istirahat.

Herjuno:
Rumah. Why?

Cattleya:
Nggak balik lagi ke apart?

Herjuno:
Kamu mau aku balik? Kangen? Aku balik skrg kalo km bilang kangen aku.

Cattleya:
Apa aku pernah merindukanmu, Herjuno?

Herjuno:
Who knows?

Cattleya:
Aku serius, jgn bercanda. Km beneran di rumah?

Herjuno:
I'm more than serious

Cattleya:
Terus, siapa yang datang?

Herjuno:
What?

Cattleya:
Aku di kamar. Kayaknya di ruang tamu ada suara.

Herjuno:
Hanya aku, kamu, dan Metta yang bisa masuk ke sana. I'll call Metta.

Cattleya:
Insta story Mbak Metta, dia lagi ada di cafe sama pacarnya.

Deal with Mr. Celebrity (Tersedia dalam Bentuk Buku dan PDF)Where stories live. Discover now