Tiga Belas

372 67 21
                                    

Aku come back, readers!!!
Kalian meninggalkan diriku atau masih setia sama Juno? Wkwk
Maaf yaa, jadwal nulisku kacau 😭😭🙏

Dah lah

Selamat membaca 😊 ❤️

***

Cattleya menggeliat. Rasa pusing langsung menyerang saat kesadarannya kembali. Aroma parfum maskulin dengan bau pinus yang segar, langsung tertangkap indera penciumannya. Dia pun mengerjap, mencoba menormalkan matanya pada cahaya.

Dia berada di dalam mobil, itu yang pertama Cattleya sadari setelah membuka mata. Tubuhnya diselimuti blazer abu-abu pria yang bisa Cattleya pastikan, itu bukan milik Juno karena lelaki itu parfumnya berbau cokelat, cenderung manis dan pekat. Bukan bau alam yang segar seperti ini.

"Pak Rangga," ucap Cattleya saat mendapati sosok di balik kemudi. Rangga sedang memejamkan mata, kedua tangannya di kepala, bertopang pada sandaran jok mobil yang sudah sedikit di turunkan.

Rangga membuka matanya pelan. Pandangannya langsung menangkap bayangan Cattleya yang terpantul di spion tengah. Rangga pun tersenyum setelah menoleh pada Cattleya.

"Bagaimana saya bisa ...." Cattleya tidak melanjutkan kalimatnya. Dia memijit keningnya seraya mengingat kejadian yang dia alami serta alasan mengapa dia bisa sampai bersama Rangga.

"Berapa lama saya tertidur?" Tanyanya.

Rangga melihat arlojinya, menghitung menit yang telah dia lalui bersama Cattleya. "Tidak sampai satu jam."

Cattleya menghela napas. Dia tidak pernah mengira jika dia akan begitu kacau tadi. Bayangan kelam masa lalunya seketika muncul saat Juno berada begitu dekat dengannya. Setelah ini, entah apa yang akan Cattleya katakan pada Juno.

Cattleya yakin, jika Juno tidak akan mudah menerima sebuah alibi. Tapi jujur tentang masa lalunya, bukan pilihan yang tepat juga.

"Ada apa?" Tanya Rangga. Entah sejak kapan lelaki itu sudah berpindah ke jok belakang di sebelahnya.

"Bukankah saya yang seharusnya bertanya? Bagaimana Pak Rangga bisa datang tadi? Kenapa begitu tepat waktu?" cecar Cattleya.

Rangga tersenyum tipis. "Kebetulan."

"Untuk ke sekian kalinya?"

"Ke berapa?"

"Dua, setelah insiden saya di tabrak orang waktu itu."

Salah, Cattleya! Ini yang ketiga.

"Mungkin, saya memang ditakdirkan untuk menjagamu."

Cattleya terkekeh garing. "Saya bisa menjaga diri saya sendiri."

"Tapi saya akan selalu ada saat kamu membutuhkan."

"Terima kasih, tapi tidak perlu." Cattleya merasa, omongan Rangga mulai berlebihan. "Saya harus ...." Kalimat Cattleya terhenti saat ponselnya bergetar dalam saku.

"Halo," sapanya cepat setelah menyematkan benda pipih itu di telinga.

"..."

"Apa?" Cattleya jelas terkejut. Mau tidak mau, membuat Rangga ingin tahu yang terjadi.

"..."

"Aku lagi nggak sama dia. Ceritanya panjang."

"..."

"Biar aku ke kantor saja." Cattleya memutus sambungan telepon.

"Apa itu Herjuno?" Tanya Rangga.

Deal with Mr. Celebrity (Tersedia dalam Bentuk Buku dan PDF)Where stories live. Discover now