"Yaudah kalo gitu Aqilla berangkat dulu ya, Assalamualaikum." Ucap Aqilla memberi salam.

"Waalaikum'salam." Jawab Lina dan Nabilla secara bersamaan.

※※※

Jarak rumah Aqilla dengan sekolahannya SMA SATELIT cukup jauh, memerlukan waktu sekitar 10 menit untuk tiba di sekolah, itu pun dengan menggunakan kendaraan. Sedangkan 5 menit lagi bel sekolah akan berbunyi, artinya gerbang akan segera ditutup dan para siswa maupun siswi akan segera melakukan upacara bendera yang dilakukan setiap hari senin.
Aqilla berlari kecil di tepi jalan dengan tergesa-gesa sambil menunggu angkutan umum lewat yang tak kunjung datang sedari tadi.

Suara klakson motor dari arah belakang berbunyi, sontak Aqilla pun menghentikan langkah kakinya, lalu menoleh ke arah belakang dan melihat pria yang duduk di atas motor GCR superbike berpaduan warna antara Hitam - Merah yang tak asing baginya. Pria itu adalah Raffa Mahesaz, teman sekelas Aqilla dan yang lebih tepatnya yaitu musuh bubuyutan Aqilla di sekolahan.

"Mau ikut berangkat bareng gue gak?" Ajak Raffa sambil membuka helm yang di kenakannya.

Aqilla menatap Raffa dengan tatapan yang heran. Tumben banget nih anak ngajakin gue berangkat bareng, kira kira kepalanya kebentur apaan ya? Atau bisa jadi obat pereda resenya udah dia minum. Batin Aqilla sambil menahan tawa karena pemikiran konyolnya itu.

Raffa mengangkat satu alisnya keatas, ia kesal pada Aqilla yang sedari tadi tidak menjawab pertanyaannya.

"Woi!! lo masih waras kan? Di tanyain malah ketawa-ketawa gajelas." Tegur Raffa dengan wajah datar.

Saat mendengar kata-kata yang baru saja Raffa ucapkan, Aqilla langsung menghentikan aktivitas tahan tawanya dan di gantikan dengan tatapan wajah yang sinis menatap ke arah Raffa lalu melangkahkan kakinya menghampiri Raffa, yang jarak antara mereka berdua hanya beberapa Meter saja dari jarak sebelumnya.

"Maksud lo apa ngomong kaya gitu, Hah? Lo ngatain gue gila?." Sewot Aqilla pada Raffa

"Nggak tuh, gue cuman nanyain lo doang, kali aja gitu udah gak waras." Jawabnya

"Sama aja secara gak langsung lo ngatain kalo gue itu Gila." Aqilla memasang mimik wajah seperti orang yang sedang marah.

"Ya elah gitu doang baper, lagi PMS lo?" Ucap Raffa dengan nada santainya. Dan hanya di balas tatapan tajam oleh Aqilla

Ucapan Raffa benar, Aqilla memang sedang kedatangan tamu tak di undang, jadi Aqilla gampang sekali untuk marah, mood nya kadang Naik dan kadang turun. Mungkin karna hormon wanita yang sedanh PMS.

"Lagian sih lo ditanyain malah ketawa-ketawa gak jelas." Acuh Raffa pada Aqilla lalu mengubah posisi yang tadinya duduk di atas jok motor menjadi berdiri menghadap Aqilla sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Ya gue heran aja sama lo, tumben-tumbenan lo baik sama gue. Lo gak lagi ngerencanain sesuatu yang ngga-ngga ke gue kan? Nyulik gue misalnya?" Ucap Aqilla dengan mengeluarkan semua kata-kata yang ada dipikirannya sedari tadi.

Raffa menempelkan jari telunjuknya ke jidat Aqilla lalu mendorongnya pelan.

"Kesannya gue kayak orang kurang kerjaan banget nyulik cewe yang bawelnya gak ketulungan kaya lo! Lagian gue heran sama lo, giliran gue lagi berbuat baik buat nolongin lo dengan cara ngajakin berangkat bareng, lo malah Negative thinking sama gue." Sewot Raffa.

RAFILLAWhere stories live. Discover now