Part 26|| Legislasi💫

2.4K 676 31
                                    


Shanz berjalan di lorong Barracks, ia membenarkan tudung Hoodie nya lalu kembali memasukan kedua tangannya ke dalam saku. Kedua matanya menatap gedung Villar yang dulu sempat di tinggali olehnya, wajahnya kembali di buat masam. Shanz sangat merindukan suasana Villar yang hening, suasana Barracks sangat bising. Dan Shanz, tidak suka kebisingan.

Malam ini Shanz hendak pergi untuk membeli pulpen, ia kehabisan stok. Baru saja Alice memberitahunya jika tugas yang di maksud Mr Doni Minggu lalu adalah mencatat materi Geografi yang di bahas nya. Sebenarnya ia juga bingung sendiri, setiap guru di EHS selalu memberikan tugas dengan isyarat. Semua murid di paksa untuk memahaminya, bagaimana mungkin kan? tidak semua murid bisa mengerti.

Wait! Atau mungkin hanya Shanz saja yang tidak memahami nya. Ok, mungkin iya. Ingat kembali tentang seluruh murid EHS, mereka Genius.

Ketika hampir tiba di depan escalator menuju lantai dasar, Shanz menghentikan langkahnya. Ia membalikan badan dan pandangan nya fokus pada seseorang di bawah sana, ia maju beberapa langkah dan mengamati orang itu dari atas.

Lucas?

Shanz bergumam, terlihat Lucas menaiki pagar pembatas gedung sekolah utama dengan C'Class. Lucas berhasil masuk, lalu ia berjalan ke kantor sekolah.

Shanz yang penasaran dengan hal itu pun segera menuju lantai dasar dan menunggu Lucas keluar dari sana, Shanz duduk di taman EHS dekat pohon beringin yang terbilang minim pencahayaan, sehingga orang lain tidak mudah menyadari keberadaanya.

Lima belas menit telah berlalu, Lucas terlihat keluar dari kantor di ikuti Mr Ziland di belakangnya. Mereka terlihat sangat akrab.

Untuk apa mereka bertemu malam-malam?

Shanz hanya berpikiran positif saja. Tapi ada urusan sepenting apa hingga bertemu malam-malam begini? Bukankah masih ada hari esok.

Lucas berjalan dan melewati persembunyian Shanz. Shanz mengikutinya dari belakang, namun Lucas segera menyadarinya.

"Lo?"

"Hehe," Shanz tersenyum canggung seraya melambaikan tangan nya pada Lucas. Ia ketahuan tengah mengikutinya.

"Se-sedang apa disini?" tanya Lucas dengan nada suara tidak seperti biasanya. Lucas terlihat cemas, wajahnya sedikit tegang.

"Hm, gue gak ngapa-ngapain."

"Jawab jujur!" ucap Lucas.

"Lo ketemu sama Mr Ziland kan?" tanya Shanz.

Lucas terdiam, ia menatap Shanz lekat-lekat seolah sedang memikirkan sesuatu yang serius. Shanz merasa tidak nyaman di tatap seperti itu, akhirnya ia memutuskan untuk melanjutkan tujuan nya. Sayangnya, Lucas langsung mencegah Shanz untuk pergi.

"Kenapa?" tanya Shanz ketika Lucas menghadang nya.

"Gak semudah itu Lo pergi setelah liat gue ketemu sama Mr Ziland," jawab Lucas.

"Emangnya kenapa? Mr Ziland itu kan kepala sekolah, dan Lo murid. Kalo ketemu ya wajar lah," jawab Shanz yang membuat Lucas terdiam kembali.

Tidak biasanya Lucas bersikap seperti ini, aneh sekali.

Shanz membalas tatapan Lucas. Namun tidak lama kemudian Lucas memutuskan kontak mata itu lalu tersenyum hambar. Shanz mengerutkan kening nya, Lucas yang berada di hadapan nya ini lebih terlihat seperti orang tidak waras.

Dia kenapa?

Shanz mematung, lalu pergi meninggalkan Lucas yang masih tertawa tidak jelas di sana

Einstein Student (On Going)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu