Part 17|| Retraksi💫

2.6K 626 73
                                    


Persiapkan posisi kalian senyaman mungkin ketika membaca part ini!

Note: jangan ikut heboh kayak Si Xan ya😂

______________

"Sidang dibuka." Mr Ziland menjadi ketua persidangan Einstein High School mengetukkan palu sebanyak tiga kali.

Shanz dan Caitlyn duduk di hadapan hakim dengan jarak dua meter.

Ancaman Caitlyn ternyata benar-benar terjadi, ia melaporkan Shanz karena sikap Apartheid nya pagi tadi. Selain itu, ia juga terlibat dalam kasus pelanggaran peraturan EHS. Dimana sekolah begitu melarang keras yang namanya Rasisme.

Sidang tersebut di hadiri oleh Mrs Anna, Mr Lucky, Mrs Agatha, Sepuluh Einstein EHS, dan masing-masing tiga perwakilan dari setiap kelas. Termasuk C'Class.

Kelas Pluto di wakili oleh Leo, Austin dan Zico.

Ketua dan wakil ketua Organisasi Jurnalistik beserta sekretaris nya juga turut hadir, mereka bertiga akan melaporkan Shanz atas kekerasan fisik pada salah satu anggota nya.

Suasana gedung tempat di laksanakan nya persidangan tampak menegangkan. Kebanyakan dari masing-masing perwakilan kelas memihak pada kubu Caitlyn. Wajah gadis itu terlihat sangat siap sekali untuk menjatuhkan Shanz. Jika ia menang, ia akan di anggap hebat oleh seluruh angkatan. Begitulah pikir Caitlyn.

Sedangkan Shanz, gadis itu tampak malas sekali. Kedua mata sendu nya terlihat sangat mengantuk, entah kenapa sidang di adakan malam-malam begini. Ia benar-benar tidak niat sekali untuk melakukan apa-apa. Suasana tegang di sekitarnya tidak membuat gadis itu juga ikut merasakan hal yang sama, Shanz hanya berusaha menahan kantuk nya.

"Jadi bagaimana pengaduan mu Caitlyn?" tanya Mr Lucky.

"Begini Mr. Shanz telah mengatakan kalimat yang tidak seharusnya ia ucapkan. Ia memanggil saya dengan sebutan, maaf 'Black'. Dan saya tidak terima, karena sebutan itu adalah sebuah penghinaan bagi saya. Bukankah sekolah ini juga melarang Rasisme?"

"Sekarang giliran Shanz, apa pembelaan mu?"

"Aku hanya mengatakan fakta yang ada. Dia kan memang Black."

Kalimat barusan membuat sebagian orang tertawa kecil.

"Sudah? Itu saja?" Shanz mengangguk.

"Masalah selanjutnya, bisa di jelaskan?" ucap Mr Lucky. Kali ini giliran tim Jurnalistik yang mengadu.

"Mr, Shanz telah melakukan kekerasan fisik pada salah satu anggota kami pagi tadi," ucap Wildan-ketua Jurnal.

Kabarnya, siku kanan tangan siswa bernama Gavin itu sedikit cedera. Buktinya laki-laki itu tidak bisa hadir di persidangan malam ini.

"Berarti sudah jelas dengan apa yang dilakukan siswi bernama Shanz Swillman Eliosia itu salah. Pelanggaran atas peraturan sekolah, dan kekerasan fisik bukanlah masalah sepele di sini. Untuk itu sekolah akan memberikan hukuman yang setimpal atas perbuatanya," ucap Mr Ziland.

"Apa tidak ada sanggahan lagi dari sodara Shanz?"

"Hm"

Mr Ziland, Mr Lucky dan Mrs Agatha terlihat mendiskusikan hukuman yang paling pantas.

Para sanksi disana terlihat sedikit ricuh, menunggu-nunggu pengumuman hukuman yang akan di jatuhkan.

Lihat aku Shanz

Lihat aku!

Ayolah Shanz, lakukan pembelaan!

Lakukan!

Einstein Student (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang