Hi, ini Eri. Kali ini Eri akan membawakan kumpulan kisah pendek dari dua manusia favorit Eri, Lee Taeyong dan Lalisa Manoban.
I hope you guys enjoy it💕
⚠⚠⚠
▪ 13+
▪ Harsh words.
▪ The contents are really cringe and random.
▪ Some stories have differ...
"Mati lo anjing!" maki Minghao, dengan pukulan yang bertubi pada Mirza.
Tak hanya Minghao, ternyata Yuju pun ikut masuk ke dalam kerumunan, sembari melepaskan kardigan tipisnya, berlari pada Lisa dan bersiap untuk menutupi Lisa dengan kardigannya. Yuju sendiri menangis ketika melihat, Taeyong melepaskan Lisa untuk berlari pada Ayuna hingga membuat Lisa terjatuh di tempatnya.
Hari ini, bukanlah hari yang pernah terpikirkan oleh mereka sebelumnya. Bagi Lisa, Minghao, Yuju, Taeyong maupun Ayuna dan Mirza.
💌💌
Dalam beberapa jam, sosial media ramai, dengan nama Ayuna, Taeyong dan Mirza yang disebut-sebut. Dan beberapa orang lagi yang terus ditanya-tanya siapa.
Banyak yang menyimpulkan permasalahan tersebut. Mirza mengamuk karena tahu Taeyong selingkuh dari adiknya, atau Ayuna yang mengamuk dan Taeyong yang membela cewek selingkuhannya.
Namun, pada dasarnya bukan seperti apa yang ditudingkan netijen.
Permasalahan itu sendiri, hanya dimengerti oleh Mirza, Lisa, Minghao dan Yuju.
Namun setelah beberapa jam perkelahian itu berakhir, menyisakan waktu di mana beberapa menit lagi adalah waktu Lisa dan Taeyong tampil.
Taeyong kini mengetahui, apa hubungan dari Lisa dan Mirza, dan apa masalah sesungguhnya dari keduanya.
Namun, ia juga tak dapat melakukan apapun, ia tak berdaya. Taeyong tak berdaya ketika Ayuna memutuskan hubungan karena terhasut oleh ucapan Mirza, yang disebutkan kalau Taeyong selingkuh dan memakai Lisa.
Tak ada yang dapat dilakukan Taeyong selain diam, duduk di ruang tunggu, siap untuk tampil dan Lisa yang juga sama di sebelahnya. Taeyong tampak enggan menatap Lisa.
Keduanya jelas tampak kacau. Dengan perasaan masing-masing.
"Permisi, Taeyong Lisa dua menit lagi ya."
Keduanya sontak menoleh, yang kemudian saling menatap ketika mendengar ucapan salah satu staff yang masuk ke dalam tenda di mana ruang tunggu mereka dan tempat mereka mempersiapkan diri.
Taeyong mengalihkan wajah, ia benar-benar enggan terhadap Lisa sekarang ini. Sedang Lisa, yang menatap itu, hanya dapat memandang dengan luka.
Sejujurnya ia sudah membayangkan hal ini. Ketika ada sosok lelaki yang disukanya kelak, dan mengetahui masa lalunya, maka berkemungkinan, lelaki itu tak dapat menerimanya. Seperti apa yang ia lihat terhadap Taeyong.
"Taeyong."
Taeyong terdiam, ia bergerak kecil namun tidak menatap pada Lisa.
Lisa sendiri dengan kelopak mata yang berair hanya dapat mencengkeram kecil sebuah kertas di tangannya.
"Sebelum tampil, gue mau nitip sesuatu sama lo."
Lisa lantas bangkit, kemudian berjalan kecil dan menyerahkan kertas kecil tersebut tepat di hadapan Taeyong.
Mau tak mau, Taeyong harus menatap pada wajah sembab Lisa.
Taeyong sendiri, terluka saat melihat bagaimana tatapan sedih yang dilontarkan Lisa.
"Lisa ...," lirihnya dengan dada yang terasa sesak.
Ada apa? Kenapa Taeyong seakan sangat tersakiti akan ini?
"Ini, gue nitip ini ya. Lo bisa gunain ini nanti setelah kita tampil," ujar Lisa dengan suara seraknya.
Dengan perlahan, Taeyong mengambilnya yang kemudian mendapatkan senyuman simpul dari Lisa.
"Terimakasih, Taeyong."
Taeyong tidak menjawab, ia terdiam memandangi kertas tersebut karena ia juga masih enggan untuk menatap wajah Lisa. Rasanya masih begitu sesak.
"Lo ... nggak pake masker ...?"
Lisa tersenyum lagi. "Enggak."
Taeyong sontak mendongak, menatap penuh tanya pada Lisa, namun Lisa hanya tersenyum padanya.
"Sorry, gue bikin syarat aneh sama lo dulu, tapi sekarang gue nggak perlu make masker buat tampil."
Taeyong jelas ingat akan syarat yang diajukan Lisa padanya dulu. Syarat kecil yang menurutnya aneh. Namun kini Taeyong tahu, alasan kenapa Lisa ingin tampil dengan menggunakan masker penutup wajah. Tetapi Lisa justru berubah pikiran.
"Kenapa?"
"Karena nggak ada yang perlu disembunyiin lagi."
Selepas mengatakan itu, Lalisa kemudian berbalik, keluar lebih dulu. Sedang dirinya masih terdiam, memandang lurus ke depan dengan dada yang terasa sakit.
Ada hal yang sangat rumit untuk ia jelaskan pada siapapun, bahkan pada dirinya. Namun, ia jelas mengakui, bahwa ia menduakan cintanya sendiri. Hatinya terbagi, untuk Ayuna dan Lisa. Namun Lisa, entah mengapa menorehkan luka yang teramat sakit hingga ingin membuatnya menangis.
Namun, Taeyong justru terlalu enggan untuk mendekat, kenyataan membuatnya terpaku di tempatnya.
Taeyong kemudian memandangi kertas kecil tersebut. Yang kemudian membukanya, mendapati beberapa kata di tengah-tengah kertas tersebut.
Ia tak tahu apa maksudnya. Namun sepertinya akan terjawab, ketika ia dan Lisa tampil di depan umum untuk pertama kalinya dan mungkin untuk terakhir kalinya.
Hi, Taeyong. twt: @kambinktengiq (yongtaelee0107)
Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
a/n: Finally wkwkwk
Gais, curhat dikit nih. Jdi kn kemrn akutuh bingung sama alur cerita ini, mau di bikin lapak sendiri atau enggak? Mau bikin, udah bikin lapaknya, tinggal siap publish.
Eh t-tapi .... akunya yg mikir bakalan belum tentu bisa selesaiinya cepet, entar malah jadi unpub lagi:(( Alhasil, yaudah, di sini aja, jdikan short story aja.
Eh t-tapi lagi .... pas udah di endingin, kok gua jadi kepikiran lagi bikin lapaknya lagi ya?
Kaya seson 1 nya di sini, terus seson 2 nya lapak sendiri wkwkkw
E-eh t-tapi tapi .... akukan pemalas awokawok
Sampe ketemu di cerita barunya aja deh wkwkwk Btw, aku juga udah rekap ide2 yg kalian kasih di aku kemarin, nanti aku publish deh, nunggu waktunya sama mood nya wkwkwk -eri