Lalisa
Kak, gk usah jemput ya?
Aku mau ngumpul tugas dulu di perpus.
Crush
Oh oke
Lalisa
Okey
Crush
Eh
Anu
Mau sekalian gk?
Aku anterin juga?
Lalisa
Eh gk usah kak heheh
Ketemu di kantin aja ya
Crush
Oke...
Lisa menyesal. Seharusnya ia menerima tawaran Kak Taeyong, tetapi justru menolak itu karena masih merasa minder.
Pasalnya, karena keminderan nya, ia jadi tersesat di sekolahnya sendiri. Ini juga dikarenakan Lisa yang memang belum pernah menginjakkan kaki di kantin sekolah, bahkan mengetahui letak benarnya saja ia tak tahu.
Selama ini, Lisa memang selalu membawa bekal, guna menghindari interaksi dari luar kelasnya. Namun, sesekali ia juga ikut bersama Eunha nge-grab food, atau pergi beli minum dan cemilan di kafetaria sekolah.
Anda sekalian pasti tahu kan perbedaan kantin dan kafetaria. Dari segi tempatnya, bahkan apa yang dijual dan berapa harganya, jelas dong berbeda :))
Alhasil, Lisa berdiri di depan kafetaria dengan sedikit lemas. Dia menghela napas, mengatur napas dan mencoba mengistirahatkan kedua kakinya akibat mengelilingi sekolah yang lebar nan luas ini.
Benar-benar nggak sanggup untuk berjalan lagi. Sedang, waktu yang tengah ia ratapi semakin menipis.
Lisa melirik pada jam rolek nya. Menipiskan bibir saat melihat bahwa waktu istirahat sisa lima menit lagi, sementara kantin saja ia tak tahu dimana.
"Eh? Loh? Elu Kanjeng Manoban ngapa disini?"
Lisa menoleh dengan terkejut, hampir tersantuk oleh bak sampah yang berada di depan nya.
Tiba-tiba ada dua orang yang baru saja keluar dari kafetaria dan menegurnya. Lisa tak kenal siapa.
"Ya terserah dia lah, mau dimana aja," ucap salah satu cowok disana dengan wajah santai, kemudian orang itu menoleh pada Lisa. "Udah selesai lo ngopi ama Taeyong?"
Lisa bingung. Ia tidak tahu siapa dua orang yang tengah berbicara sok akrab padanya.
Padahal sebenarnya, jika diperhatikan lagi, mereka adalah Doyoung dan Jaehyun, orang-orang yang berada disekitar Taeyong, bahkan masuk ke dalam futsal sama seperti Taeyong.
"Anda sekalian siapa ya?"
Doyoung kicep, Jaehyun melongo. Karena memang udah seharusnya reaksi mereka seperti itu. Wong, meteka ini cukup andil dalam aksi capernya Taeyong.
Dan lagi, kenapa juga Lisa kudu berbicara formal sekali?
Doyoung tiba-tiba jadi merasa kasihan dengan Taeyong. Karena dari dekat begini, Lisa sangat terasa vibe orang kaya nya. Jelas beda dengan Bobby yang kaya-kaya melarat.
"Lah? Lo nggak kenal gue? Kita berdua satu angkatan sama lo. Kita berdua juga anak futsal kaya Bang Taeyong. Elu juga kan sering nontonin kita futsal."
Lisa melotot, tubuhnya menegak sampai pinggang nya berbunyi. "Lah, kalian tau!?"
Jaehyun terkekeh sombong. "Ya jelas tahu lah! Elu juga suka sama Bang Taeyong 'kan? Ngaku lo, ketahuan banget dari dulu suka nontonin anak futsal."
Jaehyun tidak tahu saja. Perkataan nya itu menimbulkan benih negatif untuk Lisa.
Lisa beserta hati dan pikiran nya terlalu polos untuk memikirkan sesuatu yang positif selain sering mendatangkan pikiran negatif.
YOU ARE READING
Another Us || Yonglisa
FanfictionHi, ini Eri. Kali ini Eri akan membawakan kumpulan kisah pendek dari dua manusia favorit Eri, Lee Taeyong dan Lalisa Manoban. I hope you guys enjoy it💕 ⚠⚠⚠ ▪ 13+ ▪ Harsh words. ▪ The contents are really cringe and random. ▪ Some stories have differ...
