+62 8XX-XXXX-0107
| Lisa
Di sela-sela kegiatan asik Lisa yang sedang mencatat dan mendengarkan ucapan dari Dosen di depannya. Lisa sedikit terganggu oleh getaran kecil dari ponsel yang sengaja ia taruh di meja, tepat samping tangan kanan nya yang sedang menulis.
Ia melirik kecil, sebelum itu ia juga melirik pada dosen di depannya juga Minghao di sampingnya. Kemudian ia mengambil pelan ponselnya dan melihat pop up notif tersebut.
Sebuah pesan masuk lagi kala ia membuka aplikasi chat tersebut.
+62 8XX-XXXX-0107
| Ini nomer Lisa bukan?
Lalisa
| Iya, ini siapa?
Lisa menaruh lagi ponselnya dan kembali berfokus pada dosen di depannya. Selang beberapa saat, ponselnya bergetar lagi, hal itu menarik atensi Minghao di sebelahnya.
Lisa tak membukanya, melainkan hanya melirik pop up di sana, yang menampilkan sebuah nama di dalam pesan teks tersebut.
+62 8XX-XXXX-0107
| Gue taeyong.
Dua kata yang tiba-tiba membuat Lisa terperanjat di tempat duduknya, yang juga membuat Minghao tersentak dan keduanya sedikit menarik perhatian di sekitarnya.
"Kenapa?" bisik Minghao, sedang Lisa menggeleng dan bergegas membalikkan ponselnya.
"Nggak, gak papa," ujarnya, kemudian merunduk dan kembali menggenggam pulpen.
Namun, walau begitu, jiwanya merasa tak tenang, hatinya tak karuan rasa, dan fokusnya terpecah. Hanya dengan dua kata tersebut mampu membuat Lisa tak dapay berpikir jernih selain mengumpati dalam diri.
Terlebih saat ia kembali membalikkan kecil ponselnya, dan melihat foto profil itu.
Foto yang menampilkan wajah Taeyong.
Iya, Lee Taeyong yang selama ini ia sukai. Yang beberapa saat lalu menariknya, mengajaknya bicara, dan meminta nomornya. Yang sekarang menghubunginya.
Ini bukan mimpi 'kan?
Ini Lisa enggak lagi melamun di suatu tempat sembari meng-halu kan?
Rasanya Lisa ingin mengumpat, tetapi ingin juga ... berteriak senang.
💌💌
"Lo kenapa?"
Lisa tersentak, ia menarik napas dengan kedua bola mata yang membulat ketika Minghao bersuara.
"Hah? Enggak, nggak papa," ujarnya sembari merapikan buku dan alat tulisnya.
Dosen sudah mengucapkan sepatah kata untuk mengakhiri sesi perkuliahan hari ini. Yang berarti mata kuliah yang sudah terjadwal pada Lisa dan Minghao sudah berakhir.
Kedua bola mata Minghao menyipit, menatap selidik. Pasalnya sejak tadi Lisa tampak bergerak gelisah tak karuan, bahkan terlihat tak fokus dalam memperhatikan perkuliahan ini. Mungkin ini sejak ia menegur Lisa atas ponsel Lisa yang bergetar tadi.
Namun tidak terlalu ingin memikirkannya, ia hanya diam. Diam-diam juga memperhatikan Lisa sembari membenahi diri.
"Hari ini jadi makan bareng Yuju nggak?"
Lisa mengangguk. "Iya, Yuju minta jemput di ruang padus yang baru."
Keduanya lantas bangkit setelah selesai merapikan barang dan berbenah diri. Lantas, mereka berjalan beriringan keluar dari kelas yang sudah sepi itu.
YOU ARE READING
Another Us || Yonglisa
FanfictionHi, ini Eri. Kali ini Eri akan membawakan kumpulan kisah pendek dari dua manusia favorit Eri, Lee Taeyong dan Lalisa Manoban. I hope you guys enjoy it💕 ⚠⚠⚠ ▪ 13+ ▪ Harsh words. ▪ The contents are really cringe and random. ▪ Some stories have differ...
