Hari yang ditunggu telah tiba. Hari dimana festival tari berlangsung, bersamaan dengan liburan jeda semester yang juga berlangsung.
Alun-alun kota benar-benar ramai. Banyak tenda-tenda yang terparkir rapi di lapangan luas dengan panggung sederhana di tengah-tengahnya. Tenda-tenda tersebut juga banyak menjual berbagai macam barang dan makanan.
Sejak pagi, festival tersebut sudah mulai dengan menampilkan penampilan dari para pelajar─ SD, SMP dan SMA sederajat. Sedangkan untuk penampilan dari club menari yang ditampilkan orang-orang dewasa akan mulai tampil menjelang malam.
Festival tari sendiri dilaksanakan selama tiga hari, menyesuaikan dengan banyaknya tim yang mendaftar. Biasanya, atau tahun-tahun sebelumnya dilaksanakan selama dua hari saja, satu hari untuk menampilan, satu hari lagi pengumuman pemenang.
Untuk tim dari Universitas Deri pun tampil di hari ke-2 tepat pada malam minggu. Karena minggu siangnya adalah pengumuman pemenangnya.
Namun, di hari pertama pun tepat di hari Jumat, Taeyong, Lisa, Jimin beserta tim tari lainnya memang berinisiatif untuk datang. Sekedar melihat penampilan-penampilan dari tim-tim tari tersebut.
Lisa juga mengajak Minghao serta Yuju, dimana kedua sahabatnya ikut juga rombongan perkumpulan anak dance. Toh tidak akan ada yang mempermasalahkan itu. Lagipula, sesaat sudah sampai tempat festival tersebut, mereka berangsur-angsur berpencar. Hingga menyisakan, Jimin dan kawannya Taehyung, lalu Taeyong, Lisa, Yuju dan Minghao. Namun, Jimin dan Taehyung entah pergi kemana, yang jelas mereka tadi pamit sebentar.
"Sa, mau minum nggak?" tanya Taeyong, yang justru menarik atensi Yuju maupun Minghao di dekat sana.
Lisa tidak langsung menjawab, ia tampak melirik sejenak pada kedua sahabatnya, sebelum kembali menatap pada Taeyong.
"Nggak usah, Yong, gue bisa beli nanti."
"Sekarang aja, kalo nanti keburu panas, mumpung lagi teduh jadi enak cari minuman," kata Taeyong lagi. Yang mau tak mau, Lisa menyetujuinya. Sembari bangkit dari tempat duduknya, Lisa membenarkan kunciran rambutnya.
Walau waktu sudah menandakan sore hari, namun matahari masih terasa teriknya. Karena festival juga berlangsung di area lapangan luas, pun membuat orang-orang enggan berdiri di dekat atau depan panggung. Mereka memilih untuk berdiri di dekat tenda-tenda penjual, atau nongkrong di bawah pohon dengan bangku taman yang tersedia mengelilingi lapangan tersebut.
Namun, sekarang ini juga matahari seperti tertutup oleh awan hingga tak lagi terasa teriknya, hal itu juga membuat beberapa orang memilih untuk menonton ke dekat panggung, dan semakin berpencar ke sana ke mari tanpa perlu takut panasnya matahari.
Hal itu juga dimanfaatkan Taeyong untuk mengajak Lisa membeli minuman. Memang karena haus, tetapi juga sedikit modus.
"Eh gue nitip es jeruk dong," celetuk Yuju, menahan Taeyong yang ingin menggandeng Lisa pergi.
"Gue juga, es kopi aja, kopi gutdey kalo bisa, yang coolin." Minghao ikut menyahuti.
"Pake duit lo dulu ya Lis," tambah Yuju, membuat Lisa mendengus kecil.
Memang pada dasarnya, Minghao ataupun Yuju itu tidak berniat ikut datang, selain ingin memastikan apa yang diceritakan Lisa selama ini benar. Dan, Lisa berulang kali ingin mengatakan pada mereka─ setelah melihat bagaimana perlakuan Taeyong padanya─ bahwa ia tidak berbohong, sama sekali tidak berbohong.
Jadi wajar saja, kalau semalam, Lisa berniat untuk merebut Taeyong. Karena Lisa sendiri mulai menemukan setitik harapan untuknya.
Selepas kepergian Lisa dan Taeyong, di mana Taeyong yang menggandeng Lisa dengan santai.
Yuju menatap kedua orang itu lekat, sebelum akhirnya menoleh pada Minghao yang sibuk dengan ponsel.
YOU ARE READING
Another Us || Yonglisa
FanfictionHi, ini Eri. Kali ini Eri akan membawakan kumpulan kisah pendek dari dua manusia favorit Eri, Lee Taeyong dan Lalisa Manoban. I hope you guys enjoy it💕 ⚠⚠⚠ ▪ 13+ ▪ Harsh words. ▪ The contents are really cringe and random. ▪ Some stories have differ...
