Bacanya gak usah dibayangin...
🔞🔞🔞
Menyenangkan sekali jika pagimu dihiasi dengan senyuman manis dari si pujaan hati. Kata-kata manis juga kecupan ringan yang dapat membuat hati melambung. Sungguh, dimabuk cinta seindah itu.
Namun, itu bukanlah jamannya untuk Lisa dan Taeyong kini. Adegan bangun tidur dan mendapati senyuman hangat dari pasangan bukanlah tipe hubungan keduanya.
Morning kiss pun bukanlah jamannya.
Namun, tentu. Selayaknya pasangan gila seperti di luar sana. Namun, lebih gila dari orang di luar sana.
Morning seks. Dengan Lisa yang terlentang di kasur itu, tak lupa kedua kaki dan pergelangan tangannya diikat pada kedua sisi ranjang. Dengan keadaan tubuh yang tanpa sehelai benang.
Sementara Taeyong, bermain di bawah Lisa. Tepatnya, menyeringai memainkan sebuah benda pada bagian dalam paha Lisa.
Itulah mengapa, Lisa membenci benda yang bernama vibrator itu. Terlalu menyiksa, ditambah Taeyong begitu menyukai mempermainkan Lisa.
Sudah beberapa menit yang lalu sejak Lisa terbangun dan dimainkan oleh Taeyong, namun, kala ini sudah menunjukan waktu di mana makan siang akan tiba. Mereka belum juga mulai, mereka belum memasuki inti dari permainan, melaikan Taeyong yang masih bersenang-senang mempermainkan Lisa.
"Persetan Taeyong ...." Kedua bola matanya sering kali memejam, mulutnya beberapa kali mengeluarkan lenguhan lembut juga umpatan kasar. Sementara sang kekasih, terus terkekeh mempermainkan Lisa.
Sering kali, satu tangannya naik untuk memainkan puncak dada Lisa.
"Oh God Taey! Just fuck me!"
Namun, Taeyong tak mengindahkan ucapan Lisa. Selain terus memainkan Lisa. Hingga, beberapa detik kemudian, Lisa menemukan pelepasan untuk yang ketiga kalinya. Taeyong melempar benda tersebut, kini bersiap untuk memanjakan miliknya.
"Lepaskan dulu tali ini, sialan!"
"No Babe, ini hukuman buatmu yang pergi sendiri ke kelab malam."
Bersamaan dengan ucapan Taeyong, bersamaan dengan itu pula sebuah hentakan diberikan pada Lisa.
Jelas, Lisa mengaduh. Walau sudah beberapa kali melakukan pelepasannya, ia masih tak siap akan milik Taeyong yang selalu saja dapat memenuhi miliknya.
Taeyong tanpa menunggu lagi, memberikan hentakan demi hentakan. Tak ada kata lembut dari rumus kedua pasang kekasih tersebut. Itu bukanlah jaman untuk mereka.
Taeyong terus menggerakan tubuhnya, sesekali memejamkan mata dengan bibir yang juga mengeluarkan lenguhan-lenguhan nikmat. Sementara tangan kirinya, naik ke atas tubuh Lisa untuk mencengkram leher Lisa, dan satu tangannya lagi berusaha untuk memebantu hentakan keduanya.
Beberapa menit dalam posisi yang sama. Hentakan itu semakin cepat kala keduanya hampir menemukan pelepasan. Lisa tak perduli bagaimana suaranya memenuhi apartemen kecilnya, yang jelas, ia tak ingin berhenti sampai benar-benar menemukan puncaknya.
Hingga, Taeyong merunduk untuk memeluk Lisa. Dan Taeyong mendapatkan pelepasannya, dengan Lisa yang menyusul beberapa detik kemudian.
Keduanya sama-sama melenguh, napas yang tak teratur. Namun bibir yang tak berhenti saling mengecup.
"Aku lelah ...."
"Tapi aku belum."
Lisa menghela napas. "Persetan Taeyong. Kau membuatku lepas selama empat kali. Kau ingin membuatku mati?!"
Mendengar itu, Taeyong tertawa kecil. Ia lantas menarik diri sedikit, membuka kedua tali yang terikat di kedua tangan Lisa. Lantas, mengecupi lagi tubuh Lisa. Sementara Lisa, memeluk erat Taeyong.
Hingga, saat Taeyong mulai turun mengarah pada dadanya. Kembali memainkan dadanya dengan lidah pemuda itu. Membuat Lisa kembali melenguh dan mendapatkan kekehan dari si pemuda.
"Lihat siapa yang akan kembali bergairah, hem?"
Lisa mendecak, matanya memejam membiarkan Taeyong kembali melanjutkan kegiatan pemuda itu. Hingga, saat Taeyong memilih bangkit, memandangi setiap lekuk tubuh Lisa. Ia menipiskan bibir, menatap wajah memejam Lisa.
"Lisa."
"Hm."
"Kau hamil."
Ucapan Taeyong, mampu membuat Lisa membuka mata. Lantas menatap Taeyong dengan kedua bola mata yang membulat.
Di lihatnya bagaimana wajah mengeras pemuda itu membuat hatinya tiba-tiba mencelos.
Taeyong tiba-tiba mundur. Membuat dada Lisa kembali sesak, dengan tubuh yang perlahan bangkit.
Taeyong berdiri di depan kasur, matanya terus menatap Lisa. Menatap bagaimana mata Lisa yang memerah. Lantas, ia kembali mendekat, guna membuka kedua ikatan di kedua kaki Lisa.
Sembari berucap,
"Aku tahu setiap inci tubuhmu, bagaimana lekukan tubuhmu dan bagaimana payudaramu yang membesar dengan urat-urat yang menonjol. Menurutmu itu karena apa?"
Ucapannya begitu dingin, Lisa tak bisa menatap bagaimana wajah Taeyong karena pemuda itu terus merunduk membuka ikatan tali di kakinya.
Hingga, saat sudah waktunya Taeyong mendongak. Kembali berkata yang membuat Lisa tak dapat berkutik.
"Kapan kau akan memberitahunya, Lisa ...?"
×××
AKU SAMPE LUPA ADA INI ONESHOT. ASTGFRLHH
-eri
YOU ARE READING
Another Us || Yonglisa
FanfictionHi, ini Eri. Kali ini Eri akan membawakan kumpulan kisah pendek dari dua manusia favorit Eri, Lee Taeyong dan Lalisa Manoban. I hope you guys enjoy it💕 ⚠⚠⚠ ▪ 13+ ▪ Harsh words. ▪ The contents are really cringe and random. ▪ Some stories have differ...
