💌secret admirer (5)💌

1.3K 320 15
                                        

Lisa tidak bisa tidur, tentu saja. Siapa pula yang bisa tidur tenang ketika hari ini dapat kejadian mengejutkan oleh doi. Di ajak ngobrol doi, lalu dimintai nomor walau Lisa tidak memberinya, tetapi tiba-tiba nomor tak dikenal menghubunginya dan mengaku bahwa itu adalah doi.

Lisa bingung, tak tahu harus apa dibuatnya. Saat ini perasaannya benar-benar kacau dengan pikiran yang kalut. Pasalnya ia benar-benar tak menduga akan kejadian ini, bahkan tak pernah terpikirkan sebelumnya.

Pernah sih, Lisa berharap akan ada pada waktunya Taeyong menatap nya dan tersenyum padanya. Saat itu, Lisa mengharapkannya saat mereka di dalam ruangan yang sama, saat-saat dirinya masihlah menjadi anggota anak dance.

Namun jelas hal itu tidak mungkin. Toh, di mata Taeyong sendiri, hanya ada sosok Ayuna yang memenuhi pandangannya, dunianya, jadi Lisa hanya cukup sadar diri sebagai seorang stranger.

Tetapi hari ini ....

"Arghhh ...!" Lisa terus menggeram, bingung sendiri. Sekarang perasaannya jadi aneh, padahal sebelumnya ia biasa saja, memendam sendiri tanpa ingin memiliki. Namun kini, ada perasaan lain yang membuatnya kacau.

Hari ini seolah, hari di mana Lisa memiliki kesempatan untuk mendekati Taeyong. Tetapi jelas itu tidak boleh, Lisa tidak boleh melakukannya. Terlebih cowok itu sudah mempunyai sosok lain yang menemani hari hingga tersenyum.

Lisa menghela napas lagi. Matanya menatap pada langit-langit kamar sedang diri telentang di atas kasur. Ia jadi terbayang lagi wajah Ayuna.

Ayuna itu cantik, senyumnya cantik, suaranya juga lembut. Cocok sekali dengan Taeyong. Pikirnya. Namun, ketika ia melihat wajah frustasi dari Taeyong tadi saat ia ingin menghampiri Yuju di ruang paduan suara. Lisa jadi kesal.

Pasalnya, selama ini ia tidak pernah melihat wajah Taeyong yang seperti itu, seakan benar-benar frustasi dan ketakutan. Alasannya karena seorang Ayuna, yang sekarang membuatnya kesal.

Jika Ayuna membuat Taeyong bahagia, Lisa akan turut merasa bahagia pula. Namun jika Ayuna membuat Taeyong seperti sore tadi, Lisa merasa, kalau dia ingin merebutnya.

Lisa menghela napas lagi. Ia memejamkan mata dan menggeleng. Sebenarnya ia juga sudah menceritakan perihal perasaannya saat ini pada Yuju tadi. Tentang perasaan ingin memiliki ini. Namun, ucapan Yuju menohoknya.


"Lis, mau sebaik apapun elo, kalo elo ngerebut milik orang lain, bakalan dianggap jahat."


Yuju benar. Kalau Lisa bertindak tanpa berpikir, maka Lisa akan kembali seperti dahulu.

Lisa kembali menghela napasnya lagi. Entah sudah keberapa kalinya ia menghela napas, hanya karena pikirannya terus berpacu.

Lantas, ia mengambil ponsel, berniat untuk mendengarkan lagu penghantar tidur. Namun, seketika ia mengingat sesuatu.

Sesuatu yang sebenarnya lebih penting daripada kisah percintaannya ini.

Maka dari itu ia membuka aplikasi whatsapp, dan mencari nomor seseorang di sana. Seseorang yang sebenarnya tak pernah ia hubungi. Tanpa pikir panjang, ia justru mendial nomer tersebut, menelponya.

Selang beberapa saat, setelah deringan ketiga, panggilannya terangkat oleh si oknum.

Lisa mengubah posisinya menjadi duduk dan bersandar, dengan suara ragu ia memanggil. "Jimin."


"Hah? Siapa nih? Joy ya? Sorry Joy, gue kaga ada duit. Bulan depan baru gua bayar, serius deh."

Lisa menggeleng keras dengan refleks. "Bukan. Ini gue Lisa."

Another Us || YonglisaWhere stories live. Discover now