💌secret admirer (7)💌

1.5K 374 57
                                        

"Lisa!"

Lisa menghentikan laju langkahnya, berbalik kemudian yang sontak saja membuatnya tersentak kaget. Pasalnya Taeyong berlari padanya, berdiri di hadapannya dengan napas yang terengah dan tangan yang mencengkeram lengan Lisa.

Tentu saja, siapa yang tidak kaget dengan serangan tiba-tiba ini. Jantungnya yang sudah tak lagi berdebar kencang akibat kejadian tadi, kini harus berdetak kencang lagi akibat Taeyong.

"L-lo ... ngapain?"

Taeyong menatap sejenak, senyuman terbit namun napasnya terengah. Perilaku yang sederhana sebenarnya, namun memberikan efek luar biasa pada Lisa.

"Dengerin gue ...," ujar Taeyong dengan napas yang masih terengah. Namun sebelum melanjutkan ia melirik sejenak pada sekitarnya, melihat hari ini di area parkiran itu tampak ramai orang berlalu-lalang.

Lantas ia mendekat yang membuat Lisa terkejut dan sontak mundur.

"L-lo mau apa?!"

Taeyong menipiskan bibir nya sejenak. Menatap pada gadis berponi di hadapannya yang tengah melotot dengan panik. Pikirnya, benar saja Lisa takut padanya, karena gadis itu sedari tadi memang menghindari tatapannya dan sekarang juga tampak seperti sedang terancam.

Namun, Taeyong tidak bisa melepaskan Lisa begitu saja. Angan-angan nya tentang menari bersama yang pasti akan sempurna nanti, juga jiwa ambisius nya, tidak akan membuat Taeyong menyerah begitu saja.

Taeyong menarik Lisa, mendekatkan gadis itu padanya. Sedang ia merunduk, mensejajarkan wajah pada Lisa.

"Lisa, jangan kaget kalo nanti ada berita tentang Lalisa Manoban anak sastra Indonesia," bisik Taeyong, "punya channel youtup L-M-O-F-C."

Bisikan pelan nan rendah itu diakhiri dengan kekehan.

Lisa meneguk salivanya, membulatkan mata menatap pada cowok di depannya yang juga menatapnya dengan seringaian.

Lisa bukan takut seperti yang diduga Taeyong. Tetapi Lisa hanya terlalu malu, ditatap oleh cowok yang selama ini disukainya. Terlebih, takut jika debaran dadanya terdengar jelas karena jarak tipis di antaranya dan Taeyong.

Namun Lisa harus cepat tersadar. Ia menepis Taeyong dan mundur. Pandangannya menengadah sejenak pada sekitar. Karena ia juga sadar akan hal lain, cowok di hadapannya ini sudah memiliki pacar. Dan hampir warga kampus sudah mengetahui hal tersebut.

Jangan sampai ada gosip yang menyebar. Karena hal itu tidak baik untuk Lisa.

"Lo bisa cari orang lain buat partner lo," ucap Lisa di tengah kegugupan nya.

Taeyong menegakkan punggung. Sudut bibirnya tertarik tipis, ia tampak tersenyum miring menatap Lisa. Sekarang, cowok itu benar-benar berlagak seperti cowok yang tidak ingin dibantah dan berlagak seperti cowok yang menyeramkan. Karena pikirnya, Lisa mungkin akan menuruti keinginannya.

"Gue maunya elo."

Lisa kembali meneguk salivanya. Kedua matanya mengerjap-ngerjap, ia kembali dibuat tersentak akan ucapan yang dilontarkan Taeyong.

Lisa tahu kata tersebut bukan berarti apa-apa. Namun itu sangat-sangat berefek pada jiwa lemah yang mudah ambyar ini. Terlebih, cowok di depan nya ini, ternyata benar-benar sangat tampan dari dekat.

Siapa yang tidak lemas?

Melihat Lisa yang tampak diam sembari berpikir. Taeyong mengambil ponsel di saku celananya, membuka sejenak ponsel nya yang kemudian menunjukannya pada Lisa.

"Lo liat, gue di followback sama akun menfess kampus."

Lisa melihatnya, layar ponsel yang menunjukan akun twitter yang benar-benar ia kenali. Karena di sanalah Lisa kerap mengirim pesan juga. Lalu ia pun turut melihat sebuah tulisan, yang menandakan bahwa Taeyong tidak main-main.

Another Us || YonglisaTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon