Lisa pikir, Taeyong bukan mempertanyakan hal esok.
💌💌
"Emang nggak gerah temenan?"
Lisa menggeleng, seraya menyesap es jeruk nya. "Enggak. Mereka temen yang baik dan nyaman buat gue, jadi nggak bakalan buat gue gerah, bahkan mau selama apapun itu."
Taeyong mengangguk, sembari ikut menyesap es jeruknya.
Mereka sudah selesai membeli minuman, serta cemilan. Tak lupa titipan Yuju dan Minghao. Seraya berjalan kembali, mereka berbincang, tentu Taeyong yang memulai. Taeyong hanya ingin sedikit tahu tentang Lisa dan pertemanannya.
"Gue pikir lo sama Minghao friendzone-an gitu."
Lisa terkekeh kecil. "Ya iya, dulu, sekarang enggak."
Taeyong sontak menoleh, ia melotot menatap Lisa. "Seriusan? Kok bisa?"
Lisa mengedikkan bahu seraya terkekeh. "Ceritanya panjang, dan nggak penting-penting banget," ujarnya kemudian kembali meminum es jeruknya.
Taeyong mengangguk. Sangat menyayangkan karena ia tidak bisa mengorek lebih tentang Lisa. Tidak ingin terlaku tergesa hingga membuat Lisa tak nyaman karena merasa diwawancarai. Alhasil, Taeyong mencari topik pembicaraan lain, hal-hal yang tidak terlalu penting namun bisa menyunggingkan senyum di wajah Lisa.
Ini menyenangkan untuk Taeyong.
"Taeyong?"
Taeyong serta Lisa sontak berhenti ketika mendengar suara panggilan tersebut. Mereka berdua sontak menoleh, dan mendapati dua orang berbeda jenis yang berada di sisi kanan mereka.
Taeyong mengerjap, terkejut menatap kedua orang yang sangat ia kenali. Ayuna dengan kakak laki-lakinya, Mirza.
"Ayuna ...."
Ayuna tampak mengernyit, menatap pada sang pacar serta gadis di sebelahnya. Lisa yang menyadari tatapan itu kemudian mengalihkan wajah, ingin bersembunyi, namun terlambat karena mereka sudah tertangkap basah.
"Kamu sama siapa, Taeyong?" tanya Ayuna pada Taeyong namun tatapannya tertuju pada Lisa. "Aku pikir sama Jimin Sungjae."
Sedangkan cowok gondrong di samping Ayuna tampak terkekeh, melipat kedua tangannya di dada santai. "Waduhhh, selingkuh ya Yong?" ujarnya diakhiri tawaan.
"Hah? Enggak lah! Ini gue beneran bareng anak dance. Tapi mereka pada mencar."
"Halahhh, jelas-jelas dah ketangkep basah ini," ujar Mirza, semakin tertawa.
"Kagak Bang ...."
Taeyong terus mengelak ketika Mirza terus melontarkan kata seperti candaan, namun jelas berupaya untuk memojokkan Taeyong. Sedang Ayuna sendiri hanya dapat terdiam, mendengus sesekali menatap Taeyong.
Taeyong sangat tenang, mengelak dengan tenang. Walau sebenarnya merasa diserang habis-habisan.
Sementara mereka bertiga yang sedang berkomunikasi, Lisa di tempatnya terdiam. Ia tampak merunduk, mengeratkan kedua tangannya pada gelas plastik minumannya dan bingkisan titipan milik Yuju dan Minghao.
Tubuhnya bergetar hebat. Tungkainya melemas, dengan diri yang beniat untuk melarikan diri, namun jelas ia tak mampu dan berpikir bahwa hal itu hanya akan menarik atensi dia.
Namun sayang, keberadaan Lisa jelas saja tidak dapat diabaikan begitu saja.
"Bentar," Mirza menatap pada Lisa, gadis yang perlahan mundur dan terus merunduk. Mata tajamnya menyipit dengan sesekali membenarkan helaian rambut panjangnya.
YOU ARE READING
Another Us || Yonglisa
FanfictionHi, ini Eri. Kali ini Eri akan membawakan kumpulan kisah pendek dari dua manusia favorit Eri, Lee Taeyong dan Lalisa Manoban. I hope you guys enjoy it💕 ⚠⚠⚠ ▪ 13+ ▪ Harsh words. ▪ The contents are really cringe and random. ▪ Some stories have differ...
💌secret admirer - e n d💌
Start from the beginning
