EPILOGUE

166 16 2
                                    

✈✈✈

Kepada Bumi yang selalu kusayangi ...

Setelah beberapa hari kehilanganmu untuk kali ketiga, dan untuk selamanya, aku menyadari siapa langit yang selalu kau maksudkan di buku rahasiamu itu. Memang kadang hal yang begitu menakjubkan sangat sulit untuk terjamah meski hanya oleh ujung kuku jari kita, tapi percayalah Emily, beberapa hal terasa begitu indah ketika berada dalam rentang jarak dan dalam pandang kejauhan.

Ingatkah tentang momen terbaik dalam hidup? Momen yang penuh kesedihan meski kita saling memiliki, momen ketika aku bersamamu. Namun, ketika benar-benar menyadari jika aku sudah kehilanganmu, ini merupakan salah satu momen terbaik dalam hidupku. Dan aku menyadari, dari pintu yang selama ini terkunci, aku melihat banyak momen terbaik yang akan menghampiri bersamaan dengan langkah yang turut maju tanpa tolehan kepala ke belakang.

Aku menysukuri perpisahan kita, dan kau pasti bahagia dengan hal ini karena kau perlahan menyentuhku. Kau bumi dan aku langit atau sebaliknya, kita saling mengisi satu sama lain dan itulah yang disebut semesta. Tak ada batasan bagiku, tak ada lagi 'bukan siapapun' dalam kehidupanku meski ini sulit untuk dimulai.

Aku mempersilakan Junnie dan Jeremy masuk, memulai suatu hubungan tanpa ada batasan apapun, memulai pertemanan tanpa ada pengecualian. Mereka perlahan membimbingku, dan menemaniku menemui Bu Nur. Hampir setiap hari aku ke ruangan Bu Nur untuk mendapatkan sesi konseling dan latihan pernapasan. Mencoba menerima semuanya, mencoba memetik segala hal yang nyata dan menjadikan hal-hal tentang kita sebagai jejak pesawat jet yang suatu waktu nanti akan memudar dan menyisakan sesuatu yang manis saja.

Untuk beberapa saat, kontak dengan Ibu perlu kubatasi dan aku harus memutus kembali hubungan dengan Ayah untuk sementara. Tidak mudah tentunya menerima keadaan keluarga, tapi suatu hari nanti aku pasti mengetuk salah satu rumah di area selatan, menatap percaya diri laki-laki menyedihkan yang sudah tua di hadapanku dan kami saling berpelukan serta memaafkan. Kau juga pasti berusaha memaafkannya.

Juga berusaha memaafkan Ibu ... dan memaafkanku.

Sammy kemudian menceritakan semuanya tentangmu dengan ingatan terbatasnya ketika SD dulu, aku tak menyangka jika memang seperti itu kenyataannya dan aku juga mulai mengizinkan dia masuk seperti Junnie dan Jeremy. Semua orang pasti menyukai Sammy dan aku tak dapat mengungkiri jika itu termasuk kau bahkan Alison dan aku sendiri.

Satu hal baru yang aku suka darinya ialah dia masih tidak mundur. Dia yang paling tahu tentang keluarga kita yang kacau, dia paling tahu tentangmu, dia yang paling tahu tentang aku yang mulai gila belakangan ini, dan dia tetap menggenggam erat tanganku. Untuk kali pertama hatiku luluh.

Meski tahu hubungan ini tak akan berjalan mulus karena kekacauan keluarga kita, tapi aku tetap mencoba. Dan aku selalu mencoba sampai aku benar-benar membuka pintu yang lebih lebar dan tak hanya membiarkan orang lain masuk, tetapi juga membiarkan diriku keluar. Mungkin suatu hari nanti aku membiarkan Kak Dio masuk, mungkin juga Arianti, atau bahkan Alison, aku tak tahu.

Tapi berkatmu, aku memiliki masa kecil yang indah dalam lingkup kesedihan, memiliki masa remaja yang indah dalam lingkup kesedihan, dan memiliki masa depan yang lebih meyakinkan dalam ketidak pastian. Tak ada yang dapat kupinta lebih dari seorang kakak sepertimu. Hingga di atas ayunan ini aku menatap ke atas langit, memperhatikan langit yang begitu cerah dengan pesawat jet yang melintas. Meletakan alat tulis ke pangkuan dan mulai memejamkan mata.

Perlahan kuangkat tangan kanan ke atas langit dan kau menyambutku bersamamu. Kita melayang bersama sampai ke tenangnya stratosfer, berenang layaknya ubur-ubur di atas langit. Hanya kau dan aku ... di semesta yang hanya kita berdua yang punya.

Love, Cheryl ...



*Cerita ini didedikasikan untuk orang-orang yang sampai saat ini masih berkubang pada masa lalu yang polos

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*Cerita ini didedikasikan untuk orang-orang yang sampai saat ini masih berkubang pada masa lalu yang polos.

*Masa lalu yang terlalu indah atau terlalu sedih merupakan salah satu hal yang membuat kita tidak bahagia akan masa sekarang.

*Bukan kesalahan kita karena memiliki masa lalu yang terlalu sedih atau terlalu indah.

*Yang salah adalah jika kita saat ini memilih tak bahagia karena masa lalu itu.

*Terima meski sulit dan tegarlah meski sakit.

*Semoga cerita ini membantu😊

Qomichi🎋

Emily's Clue [TAMAT]Where stories live. Discover now