00.22

213 33 8
                                    

"Jangan lupa tugasnya dikerjakan, ya. Selamat beristirahat," ucap bu Fina dengan riang sambil keluar kelas. Menyelesaikan kegiatan belajar pada hari Sabtu sore itu.

Di kursinya, Yuqi sibuk membereskan peralatan tulisnya dan memasukkannya ke dalam tas. Setelah menaruhnya di bahu, dia segera keluar.

Berjalan pelan menuju halte bus, karena dia yakin pasti sangat ramai di sana.

Ting!

Yuqi mengernyit. Mengambil hape di saku roknya dan melihat sebuah pesan yang muncul di layar.

From : Dion

Qi, balik sendiri ya

Sorry

Tanpa menjawabnya Yuqi segera mematikan hapenya itu dan kembali menaruhnya dalam kantong. Dia berdiri di halte bus yang sedang penuh, seperti dugaannya.

Tak lama kemudian bus datang. Yuqi segera naik ke sana meski harus berdesak-desakan dengan siswa lain. Yang terpenting adalah Yuqi ingin segera pulang.

Bus melaju dengan lambat seperti biasa. Tapi Yuqi tak ambil pusing karena dia kebagian tempat untuk duduk. Jadi dirinya tidak perlu merasa capek untuk berdiri sampai bus berhenti di halte dekat rumahnya.

Bus  berhenti untuk yang kedua kalinya. Yuqi bangkit, berjalan ke arah pintu untuk turun. Setelahnya dia masih harus berjalan kaki untuk sampai di rumahnya. Tak terlalu jauh memang, tapi cukup untuk berolahraga di sore hari.

Yuqi masuk ke dalam. Dia agak terkejut saat melihat Papa ada di rumah. Cewek itu berdehem pelan untuk menetralisir kekagetannya barusan.

"Papa kok udah pulang? Apa karena weekend jadi pulang lebih awal?" tanya Yuqi tanpa menyembunyikan perasaan antusias dalam pertanyaannya.

Papa menggeleng. Terlihat sibuk membuka laci-laci lemari besar di ruang tamu.

Yuqi mencoba tersenyum. "Papa udah makan? Mau makan apa? Biar Yuqi masakin."

Papa kembali menggeleng. "Papa udah makan tadi."

Kali ini Yuqi tak bisa memaksakan senyumnya. "Eung, kalau gitu Yuqi ke atas dulu, Pa. Permisi."

Yuqi langsung menaiki tangga tanpa harus repot-repot mendengar jawaban Papa. Yuqi ingin memberontak sekali saja, agar Papa menyadari kalau Yuqi tidak akan selalu menuruti keinginannya.

Yuqi langsung melempar tasnya ke sembarang arah dan melompat ke atas kasur kemudian memejamkan matanya. Dia ingin terlelap untuk sebentar saja.

Ting!

Dentingan hapenya dia abaikan.

Ting!

Kali ini Yuqi mengernyit. Kenapa berisik sekali. Dengan gerakan malas Yuqi mengambil hape dan menyalakannya.

Lucas

Yuqi

Gue di bawah nih

Bukain pintunya dong

Yuqi melotot pada hapenya itu. Dia lantas bangun dan melempar hapenya ke kasur. Berjalan buru-buru keluar untuk memarahi cowok rese itu.

Mata Yuqi membulat begitu sampai di ruang tamu. Matanya bertemu dengan Lucas yang malah memberikan cengiran khasnya padanya.

Ada Papa yang duduk membelakanginya dengan Lucas di depannya yang sedang duduk santai tak terintimidasi.

"Siapa kamu?" tanya Papa. Yuqi menelan ludahnya dan menyembunyikan diri di balik lemari besar di sana, berniat untuk menguping.

Tapi kemudian dia mengumpat dalam hati, menguping sama sekali bukan gayanya. Dan Yuqi jadi menyesal karena semenjak berteman dengan Yena dia jadi suka mengumpat dan menguping.

"Saya Lucas, calon pacarnya Yuqi."

Papa menaikkan sebelah alisnya. "Yuqi akan segera bertunangan dengan Dion. Jadi lebih baik kamu keluar sekarang," ucap Papa sambil mengarahkan tangannya pada pintu.

Lucas terkekeh pelan. "Tapi saya serius loh, Om. Yuqi bakal jadi pacar saja, saya yakin itu," ucapnya. Pemuda jangkung itu bangkit dan melangkah menuju pintu, seperti yang dikatakan Papanya Yuqi, dia akan keluar.

Sementara Yuqi keluar dari persembunyiannya. Menatap Lucas tak percaya.

"Jadi, ada hubungan apa kamu sama dia?"

Yuqi menelan ludahnya gugup. Dia mendongak menatap Papa takut-takut. "Enggak ada hubungan apa-apa," cicitnya pelan.

"Kamu berteman sama dia?" tanya Papa menuntut yang dijawab anggukan oleh Yuqi.

"Kamu tidak lihat bagaimana dia tadi? Baju seragamnya dikeluarkan, atributnya tidak lengkap, celananya banyak yang robek di lutut. Dan kamu masih berteman sama dia?" cecar Papa.

Yuqi semakin menunduk tak berani menatap Papanya.

"Papa gak mau–"

Kriiiinggg!

Papa menghentikan ucapannya, mengambil ponselnya. Dahinya agak mengerut membaca nama yang tertera di layar.

"Papa pergi."

Setelahnya hanya terdengar suara pintu yang ditutup dengan keras.

***

Yuhuuuu Riz apdet setelah tembus 5k yeaay!

Tunggu aja next part nya bikos akan di apdet secepatnya~

Hayoloh itu Papanya Yuqi yang galak udah ketemu Lucas yang tengil (・3・)

Quiriezt

Hi, Lucas!Where stories live. Discover now