00.14

342 63 19
                                    

Besoknya Yuqi berangkat sekolah bareng Dion. Awalnya sih biasa aja. Sampai pas Yuqi turun dari mobil semua mata tertuju padanya.

Yuqi jadi berhenti. Memandang tubuhnya dari bawah.

"Kayaknya gak ada yang aneh, tapi mereka ngeliatin kok sampe segitunya," gumam Yuqi pelan.

Sampai Dion menepuk puncak kepalanya membuat Yuqi mendongak.

"Yuk ah, ngapain malah bengong disini?"

Yuqi mengangguk. Berjalan bersisian dengan Dion menuju kelasnya.

Seperti biasa, Dion selalu mengacak rambut Yuqi dengan gemas membuat Yuqi jadi memanyunkan bibirnya kesal.

"Ihh Dion!! Jangan diacak-acak rambut gue!" Yuqi menggerutu kesal sambil berusaha menyingkirkan tangan Dion dari kepalanya.

Dion malah terkekeh. "Lo gemesin sih, untung bukan hati lo yang gue acak-acak."

Yuqi cuma menggembungkan pipinya. Kemudian mendorong Dion menjauh. "Sana balik ke kelas lo!"

"Iya iya gue balik. Yang fokus belajarnya jangan fokus mikirin gue aja." Dion mengedipkan sebelah matanya.

"Udah sana cepetan!" Yuqi kembali mendorong Dion.

Dion menurut. Cowok itu berbalik menuju kelasnya sambil tertawa pelan. Menggoda Yuqi itu ternyata sangat seru. Apalagi saat melihat cewek itu memanyunkan bibirnya.

Yuqi sendiri berbalik masuk sebelum dihadang oleh Yena yang merentangkan kedua tangannya lebar dengan hape di tangan kanannya. Matanya menyipit curiga.

"Apa?" tanya Yuqi.

"Lo tuh beneran ada skandal sama anak IPA satu!" Yena berseru heboh.

Yuqi mengangkat satu alisnya. "Emang skandal apaan? Kita cuma temenan kok."

Yena memanyunkan bibirnya. "Dih. Mana ada temen yang segala usap-usap kepala gitu," ucapnya menggebu-gebu sambil mengusap kepalanya sendiri memperagakan Yuqi dan Dion tadi.

"Hendry jangan acak-acak rambut aku!" Ucap Anne malu-malu.

Yena dan Yuqi segera menoleh pada Anne, teman sekelas mereka.

Hendry tersenyum. "Untung bukan hati kamu yang aku acak-acak."

Yena berlagak mau muntah sedangkan Yuqi memutar bola matanya malas.

"Lo berdua kalau mau kasmaran jangan disini kali! Gak tau apa gue ini masih jomblo?" Seru Yena kesal karena kelakuan mereka berdua yang mendapat peletan lidah dari Anne.

Yuqi mau melangkah ke kursinya tapi dihalangi lagi oleh Yena.

"Wait wait! Gue lagi mau adain sesi interogasi. Siapin jawaban lo yang masuk akal!"

Yuqi berdecak. "Ya gak disini juga kali, Na."

"Gak apa-apa udah tanggung."

Akhirnya Yuqi setuju daripada ntar urusannya lebih panjang.

"Kemarin lo kemana aja?" tanya Yena.

"Makan."

Yena menepuk pelan lengan Yuqi, merasa tak puas dengan jawaban cewek itu. "Iya makan sama siapa? Dimana? Beneran lo kemarin jalan sama Dion? Kemana aja sih? Kenapa gak ngabarin gue coba?"

Yuqi memijit pelipisnya. Kenapa dia bisa temenan sama Yena yang cerewet banget sih.

Bel masuk berbunyi.

Akhirnya Yuqi bisa menghela nafas lega karena terselamatkan dari pertanyaan-pertanyaan Yena yang mungkin masih banyak.

"Nanti aja deh gue jelasin," ucap Yuqi pada akhirnya. Setelah itu berjalan ke bangkunya.

Yena mendengus dan ikut berjalan ke bangkunya dengan kaki yang dihentak-hentakkan.





Yuhuuu Riz apdet!
Ada yang nungguin??

Maap ya lagi sibuk bikos lagi awal-awal masuk kerja

Buat kalian semangat terus yaa!

Riz yang lagi ngumpet biar bisa apdet

Hi, Lucas!Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora