00.10

445 100 37
                                    

Kalian baca ini jam berapa??

Ayoo ayoo ramaikan!! Semakin ramai semakin aku semangat^^


***

Yuqi mengaduk-aduk makanannya tak minat, sesekali menyendokkan nasi ke mulutnya dan mengunyahnya pelan. Hal itu tak lepas dari pandangan papanya.

"Kenapa? Nggak suka masakan papa?"

Yuqi segera merubah ekspresinya, "eh, eung.. enggak kok Pa."

Papanya menghela nafas, menyandarkan tubuhnya pada kursi, "kamu belum punya pacar kan?"

"Hm?" Yuqi mendongak menatap papanya penuh tanya. Dia tidak salah dengar kan?

"Kamu sudah punya pacar ya?"

"Belum," jawab Yuqi pelan kemudian menyendokkan nasi ke mulutnya.

"Mulai nanti kamu berangkat dan pulang sama Dion ya," papanya mendorong piringnya menjauh, lantas bangkit.

"Papa nggak mau rujuk sama Mama?" Pertanyaan Yuqi menghentikan langkah papanya, "semalem Yuqi ketemu Mama," lanjutnya pelan.

Yuqi menghembuskan nafas berat saat papanya kembali melanjutkan langkah tanpa menjawab pertanyaannya.


***



Banyak pasang mata menoleh dan menghentikan aktivitasnya saat melihat sebuah motor hitam besar memasuki area sekolah dengan seorang cewek di boncengan nya.

Yuqi turun dari motor hitam besar milik Dion setelah cowok itu memarkirkan motornya. Yuqi segera melepas helm nya dan memberikannya ke Dion, "makasih."

Dion mengangkat jempolnya. Kemudian cowok itu berjalan bersisian dengan Yuqi, mengantar cewek itu ke kelasnya.

"Jangan kaget kalau bentar lagi Smarties heboh," Dion terkekeh pelan.

Yuqi tersenyum meringis, "hm, lo kan terkenal jadi gue harus siap mental."

"Ya udah, masuk gih," Dion mengusap pelan kepala Yuqi sebelum berbalik menuju kelasnya.

"Omaygaaat Yuqi! Lo ada skandal apaan sama anak Ipa satu?" Yena langsung bertanya heboh saat Dion sudah menjauh.

Yuqi gelagapan, bingung ingin menjawab apa.

"Baru aja masuk lo udah deket sama dua cogan!" Yena berseru histeris sambil memegangi kedua pipinya tak percaya.

"Cuma deket biasa kok," Yuqi melenggang masuk ke dalam kelas menghindari pertanyaan yang akan dilontarkan Yena.

"Yakin nih cuma deket biasa? Mana usap-usap kepala lagi," Yena menaik turunkan alisnya menggoda.

Yuqi mengangguk, "dia anaknya temen papa," jelasnya singkat.

"Kirain dia ngajakin elo pedekate," Yena mengerucutkan bibirnya kecewa dengan jawaban Yuqi yang tak sesuai ekspektasinya.

Yuqi mengeluarkan buku latihan soal kimianya, mulai mengerjakan soal-soal latihan sebab semalam dia tak belajar karena ada hal yang mengganggu pikirannya.

Yena? Cewek itu sudah sibuk kesana kemari menggosip dengan yang lain.

"Eh Qi, Qi, Qi! Lo tau gak?" Yena mendudukkan dirinya di kursi depan Yuqi menghadap ke belakang, "kemarin Lucas ikut tawuran!" Serunya heboh.

Yuqi mengernyit, "masa sih?"

Yena mengangguk antusias, kembali melanjutkan, "denger-denger sih dia gak masuk hari ini, tapi gak tau lagi."

Yuqi masih mencerna omongan Yena. Kalau Lucas nggak masuk itu artinya mereka nggak belajar bareng dan nilai Lucas terancam jelek yang membuatnya harus berfikir keras mengajari cowok itu agar nilainya membaik.

Eh tapikan hari ini mereka emang gak belajar bareng. Jadi ngapain Yuqi pusing mikirin hal itu.

Bel masuk berbunyi, dan Bu Tyas selalu datang tepat waktu dengan auranya yang mencekam.












Double up yeeey!!!

Gak kerasa aja udah sampe bab sepuluh:')
Kira-kira Hi Lucas! Ini bakal jadi berapa part yaa?
Soalnya alurnya lambat banget huhuhu:(

Jangan lupa vote dan coment yaa biar aku makin semangat
Go go go semangat!!

C U Hola!

Riz yang lagi tiduran tapi gabisa tidur:( jadinya ngalong aja
Quiriezt

Hi, Lucas!Where stories live. Discover now