00.11

408 90 19
                                    

Tadinya Yuqi hanya izin ke toilet untuk buang air kecil. Tapi begitu mendengar suara gaduh dari belakang toilet, membuat langkahnya jadi tergoda menuju sumber suara.

Yuqi menutup mulutnya yang hampir berteriak dengan tangan. Terkejut melihat apa yang terjadi di depannya.

Dua cowok sedang baku hantam. Lebih tepatnya hanya satu orang yang mendominasi sedangkan yang lain pasrah menerima pukulan.

Dan cowok itu adalah Lucas.

Bukannya kata Yena, Lucas nggak masuk? Tapi cowok di depannya ini mirip Lucas. Eh? Atau Yuqi berhalusinasi?

Yuqi ingin segera pergi dari sana. Berlari kembali ke kelas karena waktunya telah terbuang. Tapi kakinya tak mau beranjak. Tetap bertahan di tempat seakan menunggu cowok itu selesai berkelahi.

Sampai mata Lucas menangkapnya membuat Yuqi terkesiap, menunduk mencengkeram erat roknya bingung mau apa.

"Gue lepas lo kali ini," Lucas menghempaskan tubuh cowok tadi membuat cowok itu segera berlari menjauh.

Sepasang sepatu berhenti di depannya membuat Yuqi mengangkat kepalanya.

"Ngapain lo kesini?"

Mata Yuqi membulat melihat memar di pipi Lucas, dengan segera cewek itu menyentuh pipi Lucas, "pipi lo memar."

Lucas menepis tangan Yuqi, memegang pipinya dengan tangannya sendiri, "udah biasa, luka kecil doang ntar juga sembuh."

"Ke uks yuk, luka lo harus diobati," Yuqi menarik tangan Lucas, membawanya menuju UKS. Lucas pasrah saja ditarik Yuqi.

Sampai di UKS, Yuqi menyuruh Lucas duduk di tepi kasur yang ada disana sementara dia mengambil kotak p3k dan es batu.

"Kalau nggak diobati luka lo bisa infeksi," Yuqi mengompres luka di pipi Lucas, "nih pegang," katanya menyuruh Lucas memegang es batunya sendiri.

Kemudian Yuqi mengobati luka di sudut bibir Lucas. Lucas hanya diam menurut sambil melihat Yuqi yang serius mengobati lukanya.

"Ntar di rumah lo kompres lagi ya biar nggak makin bengkak," Yuqi memasukkan obat-obatan ke dalam kotak p3k kemudian bangkit dan menaruhnya ke tempat semula.

Cewek itu kembali dengan segelas teh hangat dan memberikannya ke Lucas yang langsung diminum cowok itu sampai habis dan ditaruhnya di atas meja.

Yuqi teringat dengan pelajaran Bu Tyas, dengan segera ia bangkit tapi tangannya ditahan Lucas membuatnya membalikkan badannya, "kenapa?"

"Lo mau kemana?"

"Gue mau balik ke kelas. Ada bu Tyas disana dan gue nggak mau ketinggalan pelajaran," jawab Yuqi.

Lucas merebahkan tubuhnya di atas kasur UKS, "lo yakin masih dibolehin masuk setelah lo gak balik-balik segitu lamanya?"

Yuqi berfikir sejenak. Lucas ada benarnya juga. Bu Tyas pasti memarahinya habis-habisan karena tak kunjung kembali. Padahal hanya izin sebentar ke toilet untuk buang air kecil.

"Lagian bentar lagi juga istirahat," lanjutnya.

Yuqi menurut. Cewek mungil itu berjalan ke ranjang di sebelah Lucas dan ikut menidurkan dirinya disana.

"Kemarin lo ada ikut tawuran?"

"Hm," Lucas hanya bergumam tak jelas.

"Lo nggak bosen apa tawuran terus? Yang ada ntar lo malah luka-luka."

"Terus apa masalahnya sama lo? Ini hidup gue."

Eh? Yuqi bingung mau menjawab apa. Benar juga sih. Lagian kenapa dia malah kepo soal Lucas? Terserah Lucas mau melakukan apa karena itu urusannya, kenapa juga Yuqi harus memikirkannya.

"Gue nggak suka aja," jawabnya pelan.

Tak ada sahutan dari Lucas.

Sepertinya cowok itu tertidur.

Yuqi menatap langit-langit UKS, mulai memikirkan kenapa ia begitu peduli mengobati Lucas saat cowok itu terluka. Dan ia tak suka jika melihat cowok itu terluka.

Yuqi memiringkan tubuhnya, menatap Lucas yang kini tertidur pulas.

Apa ia mulai menyukai Lucas? Lalu bagaimana dengan Dion?









Hola! Riz apdet nih...
Ada yang nungguin cerita ini???

C U kalian! Jangan lupa jaga kesehatan yaa^^

Riz yang lagi kelaperan tengah malem tapi gaada makanan T_T
Quiriezt

Hi, Lucas!Where stories live. Discover now