Penjelasan (Part 2)

592 35 0
                                    

Setelah ber nangis - nangis ria... 😂😂bukan deh....

Oke, back to story

Mereka pun sampai di rumah Shinta yang terlihat megah itu.

'Tok.... Tok.... Tok.... ' Ray mengetuk pintu.

Keluarlah seorang pria paruh baya yang masih mengenakan setelan jas.

"Siapa ya? " Tanya nya, terlihat heran.

"Kami temennya Shinta om, " Kata Raisa berusaha tersenyum sebisa mungkin.

"Oh... Temannya Shinta, tapi Shinta tidak ada dirumah. Katanya dia mau mendaki dengan Dio , Jeon, dan temen lainnya, " Kata ayah Shinta.

"Iya om... Kami temen yang mendaki bareng Shinta kemarin, " Kata Raisa.

"Lah, terus Shinta nya mana? " Tanya om itu heran.

"Maaf om... Sebelumnya, Shinta hilang saat perjalanan, " Kata Ray.

"Apa!!!! Kalian jangan main - main dihadapan saya, " Katanya dengan muka yang mulai memerah, karena menahan amarah.

"Maaf om, tapi kami tidak bercanda, bahkan Dio dan Jeon pun tidak selamat, "Kata Raisa menimpali.

"Kalian mau ngajak gelud hah!! Ayo sini, " kata ayah Shinta yang emosinya telah membara.

"Om... Maaf.... " Kata Ray yang langsung di potong oleh ayahnya Shinta.

"Eh, kamu pikir dengan maafmu mereka bisa kembali. Aku kecewa, " Kata ayah Shinta dengan emosi yang meluap

"Ya, saya tau maaf saya tidak bisa mengembalikan mereka. Toh kalau nyawa saya bisa mengembalikan mereka, saya rela menukar nyawa saya dengan mereka. Tapi kalau saya bunuh diri anda pikir mereka kembali? Tidak, anda tidak ada di posisi saya. Bahkan kecewanya saya melebihi kecewanya anda, " Kata Ray dengan nada tinggi, jujurnya Ray tidak bisa lagi membendung emosinya.

"Anda tidak Terima? Saya juga tidak Terima. Anda tidak percaya? Saya juga tidak percaya. Apa anda telah berusaha mencarinya? Tidak kan? Saya sudah mencarinya, tapi saya tidak menemukan ya. Anda tidak bisa merasakan kekecewaan saya, " Kata Ray masih dengan nada tinggi dan nafas yang memburu kayak habis maraton.

"Sekali lagi maaf, kalau begitu kami permisi, " Kata Ray, langsung menarik tangan Raisa untuk pergi.

Didalam mobil....

"Udah Ray... Sabar, " Kata Raisa.

"Mau sabar gimana cobak? Dia marah - marah gitu, dia mah gak ngerasain apa yang gue rasain, " Kata Ray dengan emosi den kesal.

"Kamu gak boleh gitu, gimana pun Shinta anak satu - satunya loh. "

"Iya juga, kalao aku yang mati papa ku pasti akan begitu walo aku anak kedua, " Kata Ray.

Ray kembali melakukan mobilnya kerumah Kyla.

'Tok.... Tok.... Tok..... ' Raisa mengetuk pintu rumah Kyla.

Keluarlah seorang perempuan muda, ya sekitar 17 - 19 Tahuna lah umurnya.

"Cari siapa ya? " Tanyanya, suaranya sungguh merdu.

"Tante ada? " Tanya Raisa tersenyum.

"Ada, bentar ya kak . Aku panggilin dulu, " Kata nya lalu dia kembali masuk ke dalam.

Setelah beberapa detik, dia kembali dengan mamanya. Ya dari sini diketahui bahwa dia adalah adiknya Kyla.

"Ada apa y? " tanya mamanya Kyla, dan seperti sosialita. Cantik

"Maaf tante, kami temennya Kyla. Kemarin kami mendaki bersama, tapi saat perjalanan Kyla jatuh kejurang. Saat kami berusaha melakukan pencarian, tapi kami tidak menemukan Kyla tante, " Kata Raisa berhati-hati dengan perkataannya.

"Ya, aku juga sudah punya firasat. Makasih telah mencarinya, " Kata mamanya Kyla, tersirat jelas ekspresi kecewa walau wajahnya menunjukkan senyum.

"Sekali lagi kami minta maaf , kalo begitu kami permisi, " Kata Ray, lalu Raisa dan Ray beranjak pergi dari rumah Kyla.

Mereka pun melanjutkan ke apartemennya Dio.

'Tok... Tok.... Tok.... ' Ray mengetuk pintu. Keluarlah seorang pemuda dari dalam apartemen.

"Cari kak Dio ya? Dia gak ada, " Jawabnya acuh tak acuh.

"Gak juga tuh, " Jawab Ray, dengan nada sama.

"Lah, terus? " Tanyanya heran.

"Sebelumnya kami minta maaf dulu. Sebenernya kemarin kami mendaki gunung, dan saat perjalanan pulang Dio hilang, " Kata Ray dengan muka menyesal.

"Hah!! Kak Dio yang pinternya minta ampun bisa hilang? Gila.... " Kata pemuda itu.

"Tolong yah sampein ke ortunya Dio, " Kata Raisa.

"Oke, aku sepupunya kak Dio. Namaku Dylan, " Jawabnya sambil tersenyum.

"Aku temennya Dio, Ray dan ini pacarku Raisa. Sebelumnya Dio sudah membahas tentangmu dulu, " Kata Ray.

"Hah! Masak? Biasanya dia tu gak pernah cerita ke siapa pun, " Kata Dylan.

"Yah, kalo sama gue mah cerita, " Jawab Ray.

"Oh.. Ya, itu gimana ceritanya? Kok kak Dio bisa.... " Kata Dylan.

"Nanti di ceritain bareng aja biar ringkas, " Kata Raisa.

"Oke, kita ketemu di Kafe ya, " Kata Dylan.

"Lo punya nomernya sepupunya Bang Jeon? " Tanya Ray.

"Punya, dia temen kuliahku, " Jawabnya.

Lalu Dylan menghubungi Nando (sepupunya Jeon), Raisa menghubungi Hulgi (adiknya Kyla) , dan Ray menghubungi Reno (kakaknya Nayla).

****

Tbc.....

Maaf yah part yang ini cuman 600 kata. Soalnya di panjang - panjangin biar banyak eps nya. Oh ya, mungkin ini dialognya tidak sama dengan novel yang ada di aplikasi sebelah. Tapi intinya sama kok 😊😊😊 mohon maklumi ya. ☺

Jagan lupa jejaknya

Pendakian Berujung Maut Where stories live. Discover now