Part Ekstra

535 29 0
                                    

Dia area Gunung Salak puncak I

3 orang mahasiswa yang terdiri dari dua orang laki laki dan satu orang perempuan sedang melakukan pendakian di gunung Salak.

Mereka melakukan pendakian untuk menyusul temannya yang memiliki misi pendakian ke puncak III. Tak asing lagi di telinga mereka bahwa puncak III adalah tempat dimana kejanggalan berada. Tapi rasa penasaran terus terbayang di benak mereka.

Temannya yang telah melakukan pendakian satu hari lebih cepat dari mereka akan menunggu tiga orang itu di puncak II. Lalu mereka akan ke puncak III dan turun melalui badan puncak III.

Ketiga mahasiswa itu tak tau pasti seperti apa Gunung yang sedang mereka daki kali ini. Yang mereka tau adalah gunung ini sangat sejuk dan indah.

"Ayok berangkat, " Kata seorang pemuda pada dua temannya.

Mereka akan memulai pendakian dari villa di kaki gunung. Seperti yang kalian ketahui bahwa villa di kaki gunung seluruhnya milik paman dari alm Ronny.

"Kok gue merinding ya, " Kata pemudi yang diketahui bernama Raina.

"Lo kan penakut. Yuk Gi kita duluan, " Ajak pemuda yang bernama Yoga.

"Ayok Rain, lo mau sendirian di sini? Atao mau pulang? " Tanya pemuda bernama Yongi. (Ini dibaca Yon Gi bukan Yoo Ngi).

"Gue ikut lah, masak iya ditinggal sendiri, " Kata Raina ikut menggendong tasnya.

Perjalanan selama 2 jam membawa mereka sampai di pos 2. Pos 2 yang terletak jauh dari kaki gunung.

"Istirahat dulu lah, " Kata Yoga sambil duduk di pos 2.

"Penjaga posnya mana nih? " Tanya Raina.

"Eh, tujuan kalian ke puncak berapa?" Tanya seorang lelaki yang juga berjalan naik.

"Mau ke puncak III rencananya kang, " Jawab Raina.

"Lah jauh amat, jangan ke puncak III atu. Bahaya disana, " Kata lelaki itu, ternyata dia adalah penjaga pos 2.

"Ya gimana lagi, temen kita udah nunggu, " Kata Raina.

"Oh ya kang, kok baru datang? " Tanya Yongi penasaran.

"Iya, penjaga pos 2 yang lama balik ke negaranya. Terus ini baru aku yang gantiin, dulunya aku penjaga pos di puncak II tapi sekarang di pindah kesini, " Jawab penjaga pos itu.

"Kenpa dipindah? " Tanya Raina penasaran.

"Karena banyak orang yang hilang. Kalo mendakinya gak sampai ke puncak III aku yakin mereka gak akan hilang, tapi.... Ya gitu deh, " Jawab Penjaga pos.

"Se berbahaya apa sih puncak III? " Tanya Yoga menebak - nebak.

"Aku juga gak tau, bayak yang pernah kesana tapi belum ada yang keluar dengan selamat. Paling baik mayatnya di temuin, " Jawab penjaga pos itu.

"Oh.... Gitu ya, makasih kang tumpangannya kita mau lanjut, " Kata Raina berpamitan.

Raina, Yoga, dan Yongi melanjutkan perjalanannya ke puncak I.

"Kalian ada ngerasa aneh gak sih?" Tanya Raina.

"Aneh gimana sih? Gue ngerasa biasa aja, " Jawab Yoga acuh.

"Kayak ada yang ngikutin, " Kata Raina lagi.

"Rain, gak ada apa - apa. Coba lo tengok ke belakang, " Kata Yongi sambil menoleh ke belakang.

Raina pun menoleh ke belakang, dia melihat ada seseorang yang membawa kayu. Orang itu berpakaian seperti penduduk desa, atau lebih jelasnya adalah petani.

Pendakian Berujung Maut Where stories live. Discover now