Lima

384 57 32
                                    

Kevin menatap pada lembaran laporan bulanan yang dia terima dari Agnia, admin pembukuan di bengkel. meskipun angka angka yang ditunjukan disana menunjukkan pemasukan yang mengalami kenaikan signifikan, tapi itu tidak mampu mengubah suasana hatinya saat ini

"Menikahlah denganku mas"

Dia tak bisa melupakan kata kata yang sudah berhasil mengusik pikirannya dari semalam. Tidak tau pasti apa alasan Mila melamarnya,  tadinya dia berpikir itu hanya gurauan semata tapi dugaannya salah, sebelum dia pulang Mila kembali menegaskan

" Aku harap mas mau mempertimbangkan permintaanku , karena cuma mas harapan ku satu satunya"

Bukannya Kevin tidak tertarik pada Mila, tetapi menikah bukanlah perkara main main, banyak hal yang harus dipikirkan, mungkin dia bukan pria yang baik tapi tak pernah terlintas dibenaknya untuk mempermainkan sebuah ikatan sakral.

Seharusnya dia menanyakan alasan Mila, tapi waktu itu lidahnya terasa kelu, shock dengan semua yang terjadi dalam sekejap mata

Tok..tok

Kevin tersentak dari lamunan dan menoleh kearah pintu masuk, dia bisa lansung mengetahui siapa yang datang karna sekat ruangan ini didesign dengan kaca one way

" Masuk" jawabnya sedikit malas

Tak lama muncul seseorang yang belakangan ini selalu mengganggunya,

" Vin, makan siang bareng yuk," ajak Alisa

" Gue lagi banyak kerjaan Sa," jawab Kevin mengabaikan

Dalam hati Kevin kesal, berulang kali di tolak, tetap aja gadis ini mendekatinya

" Kerjaan gak bakal ada habisnya Vin, sekali kali enjoy gak papa kali" desak Alisa lagi

Kevin menggelengkan kepala,

" Ada masanya gue enjoy Sa, tidak untuk sekarang , lo tau ini akhir bulan kan" ucapnya lagi penuh penekanan

Alisa menghela napas berat, begitu sulit meraih hati Kevin, teman satu timnya dalam Genk Touring

Dia sudah lama mencintai Kevin, sejak pertama kali bergabung, awalnya dia menyimpan sendiri perasaan itu tapi seiring berjalannya waktu  dan keakraban diantara mereka semakin erat, Alisa mulai berani memperlihatkan rasa sukanya dan berujung katakan cinta.

Alisa memang tipikal gadis yang terbuka, dia tidak masalah jika harus menyampaikan perasaannya terlebih dahulu, apalagi anggota yang lain mendukungnya. Tapi sayang cintanya bertepuk sebelah tangan, Kevin menolaknya.

" Kenapa sih Vin Lo gak mau kasih gue kesempatan , emang gue seburuk itu ya" ucap Alisa memelas

Kevin meletakkan berkas berkas ditangannya kedalam  sebuah map lalu menaruhnya dalam rak file yang ada di sudut ruang kerja

" Kita sudah berulang kali membahas masalah ini Sa, please jangan memaksa"

Alisa tersenyum kecut, disaat banyak yang mengharapkan cintanya, dia justru mengemis pada seorang Kevin, miris memang tapi mau gimana lagi, hati tak bisa dibohongi.

Dia bukannya tak tau diri, sudah ditolak masih aja berharap, tapi tak ada salahnya berjuang toh Kevin masih sendiri, kecuali Kevin sudah ada yang memiliki lain ceritanya.

Disisi lain Kevin juga tengah memikirkan hal yang sama, mungkin kalau dia sudah memiliki seseorang,  Alisa dan gadis lain yang sering menerornya mungkin akan berpikir dua kali untuk mendekati

Sebuah senyum terukir dibibir Kevin, seandainya aja Mila ada disini sekarang.

***

" What, aku gak salah dengar kan?" pekik Pammy tak percaya dengan apa yang dikatakan Mila barusan

Bukan Pangeran Impian (Tamat)Where stories live. Discover now