Tigapuluh lima

166 23 9
                                    

Tiga tahun lalu...

" Aku menyerah mas,"

Kata-kata itu menghunjam hati Kevin, kalau Mila sudah berkata seperti itu, artinya dia tidak ingin melanjutkan ikatan pernikahan mereka. Kevin memang bersalah, tapi dia berhak untuk kecewa. Semua yang dia lakukan hanya demi bisa membahagiakan Mila. Mungkin Mila tidak menghendaki, namun sebagai seorang suami wajar jika dia ingin memberikan sesuatu untuk istrinya. Salahkah dia? Hanya karena kesalahpahaman Mila membuatnya tersudut. Padahal Kevin tidak melakukan hal diluarbatas.

Mila mungkin kecewa, tapi perasaan Kevin jauh lebih hancur. Oleh karenanya dia tidak menahan Mila keluar dari apartemen, bahkan Kevin sendiri yang mengantarnya pulang kerumah orangtuanya. Mila sedang diselimuti kemarahan, jadi percuma membujuknya sekarang. Tidak pernah terbersit dibenak Kevin untuk berpisah dengan Mila, apalagi bercerai. Dia hanya ingin istrinya itu mempertimbangkan lagi keputusannya.

Kevin sendiri berangkat ke Jogja untuk melakukan touring dengan club motor yang ada disana. Mereka melakukan kerja bakti untuk kegiatan kemanusiaan yang diadakan di daerah itu untuk beberapa waktu.

Kegiatan ini sudah jauh hari diwacanakan, dan Kevin menganggapnya sebagai momen dimana dia bisa sejenak menenangkan diri dari rentetan masalah yang kerap menerpa belakangan hari.

Siapa sangka masalah baru datang begitu Dito Maheswara, salah seorang anggota club dan juga sahabat masa kecil Kevin mengalami kecelakaan dan mengalami luka parah.

" Berjanjilah Vin, apapun yang terjadi sama gue, lo akan jaga Diandra, dia sebatang kara, dan sekarang dia lagi mengandung anak gue," ucap Dito terbata-bata.

Kevin tidak tega melihat keadaan sahabatnya. Dia menerima janji tersebut sesaat sebelum Dito mengalami koma. Orangtua Dito membawanya berobat keluar negeri dan meninggalkan Diandra seorang diri. Tanpa peduli bagaimana keadaan gadis itu. Bagi mereka Diandra bukan siapa-siapa sekalipun Kevin sudah menjelaskan kalau Diandra sedang hamil anak Dito, darah daging mereka sendiri.

Kevin tau sejak awal hubungan Dito dan Diandra ditentang oleh keluarga Dito yang notabene pengusaha sukses dan kaya raya sementara Diandra hanya seorang gadis miskin lagi yatim piatu.

Kevin tidak menduga kalau Dito dan Diandra tetap menjalin hubungan lalu menikah diam - diam. Tinggal dikota berbeda dan kesibukan masing masing membuat mereka jarang berkomunikasi. Yang Kevin ingat dari Diandra, saat itu ditemukan luntang lantung dijalanan jogja dengan kondisi yang memprihatinkan. Kevin dan rombongan menolong gadis malang itu, diketahui Diandra kabur dari pernikahannya. Disaat semua sibuk menolong, lebih tepatnya Dito yang sibuk, disitulah Kevin sadar kalau sahabatnya itu menyukai gadis yang mereka bantu.

Kevin tidak tau gimana kelanjutan kisah mereka karna Kevin kembali ke Jakarta sementara Dito memang tinggal di Jogja mengurus salah satu anak perusahaan keluarganya disana.

Waktu demi waktu berlalu, sekarang mereka dipertemukan lagi dengan situasi yang rumit dimana Kevin mau tak mau terlibat.

Kevin bingung bagaimana kedepannya, selagi dia memikirkan jalan keluar, sosok dari masa lalu gadis itu datang. Calon suami yang dulu Diandra tinggalkan menuntut pengembalian perhiasan yang dia berikan sebagai mahar kepada bibi Diandra.

Diandra bingung harus berbuat apa, dia tidak punya uang sama sekali, karna semua uang tunai, atm maupun kartu kredit Dito sudah diambil oleh mama Dito tanpa menyisakan sedikitpun untuk Diandra.

Kevin memahami keadaan Diandra, dia segera membayar sejumlah uang pada pria tersebut. Tentu saja dengan peringatan agar pria itu tidak lagi mengganggu kehidupan Diandra kalau tidak Kevin sendiri yang akan menghajarnya.Pria itu bergidik mendengar ancaman Kevin, Dengan segera dia pergi.

Bukan Pangeran Impian (Tamat)Where stories live. Discover now