Empat puluh

226 30 11
                                    

Mila mengerjapkan mata takjub pada papan plang yang baru saja terpasang menggantikan papan sebelumnya. Hari ini Valentino and friends resmi berganti nama menjadi Milla and friends. Tak ada satu pun anaknya yang mewarisi ilmu hukum ditambah ingin menikmati usia senja dengan santai, Om Valentino menjual seluruh sahamnya pada Mila, tentu saja Mila menerima dengan antusias. Sudah sejak lama dia ingin memiliki law firm sendiri.

Meski berubah nama, Mila tidak merombak  formasi dalam manajemen, hanya posisi dia saja yang berubah selebihnya tetap menggunakan sistem lama begitu juga dengan seluruh staf tetap dengan posisi masing-masing agar kinerja mereka tetap terjaga,  Mila sudah sangat nyaman dengan suasana yang ada.

Selain itu, tak ada acara pesta pembukaan seperti kantor baru pada umumnya, kesibukan yang padat membuat dia tidak punya banyak waktu. Sebagai rasa syukur Mila hanya mengadakan potong tumpeng bersama rekan -rekan dikantor dan juga keluarga. Dan acara tersebut baru saja usai satu jam lalu.

" Mbak, barusan Mbak Pammy nelpon, dia minta ditelpon balik, katanya ada sesuatu yang urgent," Prilly menghampiri sembari membawa ponsel yang tadi dia tinggalkan diruangan. Meski kehamilannya sudah memasuki usia tujuh bulan, Prilly tidak kehilangan kegesitannya, dengan cekatan dia  mampu mengikuti ritme pekerjaan.

Ngomong-ngomong soal Prilly, mengingatkan Mila pada kekonyolan Axel enam bulan yang lalu. Cinta satu malam mereka lansung membuahkan hasil. Prilly hamil. Beruntung Mila berhasil membujuk Axel untuk menggantikan posisinya dengan Prilly waktu itu.

Meski sudah menikah, Prilly kukuh untuk terus bekerja. Mungkin karena sikap Axel yang dingin membuat dia butuh pengalihan. Entah bagaimana mereka menjalani pernikahan karna kesalahan tersebut. Yang pasti belakangan Axel mulai menunjukkan sikap posesif pada istrinya. Cinta kadang tumbuh karena terbiasa Dan Mila senang melihat perubahan Axel.
Itu artinya Axel udah move on.

Mila sendiri tidak lagi memusingkan soal hubungan. Kegagalan berumah tangga dan juga gagal menikah membuat dia lebih berhati -hati. Dia tidak ingin gegabah dalam mengambil keputusan terutama yang menyangkut masa depannya.

Sempat terbersit keinginan untuk menyusul Kevin, namun urung dia lakukan karena Mila merasa jalan yang mereka tempuh kini berbeda. Kevin baru saja meniti karir sementara dia juga disibukkan dengan pekerjaan. Lagipula Kevin  tidak pernah menghubunginya meski tau kalau pernikahannya batal.

Sudahlah, jodoh takkan kemana, kalau memang Kevin ditakdirkan untuk dirinya, suatu saat mereka akan bersatu juga.

" Serius kamu mau liburan kesini?" Mila terlihat senang mendengar kabar yang disampaikan Pammy dari seberang sana.

" Okay, see you in Jakarta, ?" Ucapnya lagi setelah mendengar jawaban sahabatnya itu. Joshua sedang ada proyek di Sumatera, Pammy ikut suaminya untuk tinggal di Medan sementara. Banyaknya kasus perselingkuhan membuat Pammy khawatir dan Mila menyarankan dia untuk ikut kemana pun Joshua pergi.

Mila memeriksa beberapa berkas yang sudah ditaruh diatas meja kerjanya. Satu persatu dia mulai mempelajari isi map. Mila menggelengkan kepala, rata-rata berisi permohonan bantuan untuk proses perceraian, dan yang membuat miris adalah alasan dibaliknya, perselingkuhan dan juga KDRT. Dua hal yang tidak bisa ditolerir oleh wanita manapun termasuk Mila.

Mila memberi catatan pada setiap berkas. Agar  kasus-kasus tersebut segera dihandle. Dia pun menunjuk beberapa rekannya.

"Prilly, semua ini sudah saya periksa, kamu serahkan lansung pada nama yang tertera dicatatan, hubungi klien untuk proses lebih lanjut,"

Prilly mengangguk paham, lalu keluar ruangan untuk melaksanakan tugas dari atasannya.

Drrrtt

Bukan Pangeran Impian (Tamat)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt