Satu

388 50 10
                                    

" Sharmilla Olivia, dengarkan papi baik baik, kalau kamu tidak segera menikah sampai batas waktu yang papi tentukan, jangan harap kamu akan masuk dalam daftar pewaris papi" ancam Hadi Wibowo pada putrinya

" Yo wess pap, kalau memang Mila gak dapat bagian juga gak papa" ujar Mila  santai sambil terus mengunyah suapan terakhir sarapannya

Otomatis dua orang paruh baya disana saling menatap tak percaya, ultimatum yang mereka keluarkan kembali sia sia

Mila beranjak dari kursi  begitu aktifitasnya di meja makan pagi itu selesai

" Mila berangkat dulu ya pi, mi" ucapnya mengecup pipi orang orang terkasihnya dengan takzim

"Tapi papi belum selesai Mila, " protes Hadi  menahan

" Pas dinner aja kita sambung ya Pi, kalau Mila pulang telat lanjut lagi ketika sarapan besok  "

Hadi geleng geleng kepala,

" Dasar batu"

" Batu teriak batu" ucap wanita disampingnya dengan ekspresi mengejek

" Kok malah ngatain papi, anak mami tuh batu" sergah Hadi tak terima

Wanita cantik yang tak lain Elma Wibowo, istrinya itu mendengkus keras

" Anak papi juga kali, batunya kan turunan kamu" sengit Elma tak mau  kalah sambil mengangkat piring kotor dan menaruhnya di wastafel dapur

" Nah, bereskan meja makan ya, saya mau belanja bulanan dulu " ucap Elma pada  Inah, art nya yang sedang membersihkan dapur,

" Baik Bu"

Setelah itu Elma berlalu berlalu dari sana tanpa menghiraukan suaminya yang melongo karena ditinggal sendirian

Hadi segera menyeka mulutnya dengan serbet dan menyusul istrinya

" Kayaknya papi harus ikutin saran  Harun deh mi" ucap Hadi begitu mereka sudah dimobil, Elma menghela napas setiap kali suaminya itu bicara hal yang sama

" Udahlah Pi, kalau Milanya belum mau jangan dipaksa, gak capek apa papi bikin drama mulu, "

Bukan sekali dua kali mereka membuat konspirasi agar Mila segera menikah , mulai dari menjodohkannya hingga Hadi  berpura pura sakit dan terakhir ultimatum soal warisan tadi pagi, tak ada yang mempan.

Awalnya Elma mendukung semua tindakan suaminya tapi belakangan dia juga capek, karena Mila tetap teguh pada pendirian.

" Gak bisa mi, Mila  itu udah 26 , di usia segitu udah pantas berumah tangga, kamu aja nikah sama papi masih 20 kan, jangan sampai Andin nanti mendahuluinya, tahun depan Andin wisuda, Rangga sudah memberi isyarat sama papi kalau dia bakal melamar Andin" ujar Hadi panjang lebar

" Itukan baru rencana Pi, lagian Andin juga belum mau, dia sudah janji sama mami, kalau dia gak akan mendahului Mila"

Hadi dan Elma dikaruniai empat anak, dua anak pertama mereka adalah laki laki kembar tak serupa , Ricky dan Ricko, keduanya sudah menikah dan memiliki anak , mereka menjadi penerus Hadi dalam mengelola usaha yang bergerak di bidang kuliner, restoran dengan konsep tradisional yang sudah memiliki cabang di berbagai kota diindonesia.

Setelah itu baru Mila,  begitu menyelesaikan pendidikan Magister dengan prediket cumlaude, dia lansung mendapat tawaran  bergabung dengan Valentino and friend's  lawyer , salah satu firma hukum yang menaungi banyak  pengacara terkenal  dimana wajah mereka sering wara wiri dilayar kaca

Bukan Pangeran Impian (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang