12.Kehidupan baru

763 31 0
                                    

Sesampainya dirumah sidd memarkirkan mobil nya di bagasi luas rumah nya lalu turun meninggalkan avneet

Avneet yang melihat sidd dari mobil segera ikut turun juga dan masuk kedalam rumah mengikuti laki laki itu eh ralat cowok yang sudah menjadi suami nya dari belakang. Ketika masuk sidd melihat mama dan papa nya sedang duduk diruang tamu sedang meminum secangkir kopi ditangan nya.

"Ma pa" panggil sidd yang mana vibha dan amandeep menatap kearah pintu.

Vibha yang melihat kedatangan putra dan menantu nya langsung menghampiri nya dan memeluk nya

"kenapa kalian baru sampai?" tanya vibha lalu sidd menjawab

"tadi mampir beli aromanis dulu" vibha lalu menatap avneet dgn tersenyum ramah

"kamu ngidam nak?" tanya vibha avneet tersenyum

"iyah tante"

"eh kok tante sih? Kan udah nikah sama Sidd panggil nya mama dan papa aja" kata vibha dan avneet mengangguk

"ma suruh sidd dan menantu duduk dulu" kata amandeep vibha menepuk jidatnya lupa

"sampai lupa mama ayo duduk dulu mama akan buatkan minum" kata vibha "

enggak usah" kata sidd vibha pun akhirnya kembali duduk lagi amandeep mengeluarkan sebuah kunci dan memberikan nya pada sidd membuat laki laki mengerutkan dahinya bingung
"kunci apa ini pah?" tanya sidd

"ini kunci apartemen mu hadiah pernikahan dari mama dan papa" kata amandeep sidd menerima nya dan tak lupa mengucapkan terima kasih

"kalian nginep disini kan?" tanya vibha penuh harapan sidd menggeleng

"enggak mah aku langsung mau tinggal diapartemen aja kesini cuma mau ambil barang barang aku" kata sidd membuat vibha kecewa

"yah kok? Kan mama masih mau ngobrol sama menantu mama" kata vibha

"kan mama bisa datang kapan saja ke apartemen" kata sidd

"sudah lah ma biarkan sidd dan avneet tinggal di apartemen. Sidd sudah menikah dan menjadi kepada keluarga dia harus bisa belajar mandiri" kata amandeep

"yaudah deh" kata vibha

"sidd ambil barang barang dulu" sidd langsung saja pergi kedalam kamar nya

Avneet merasa canggung dengan mama dan papa nya sidd. Vibha yang melihat itu duduk disebelah nya dan memegang tangan nya

"sekarang kamu sudah menjadi istrinya sidd tolong bimbing sidd kejalan yang lebih baik yah mama yakin kamu bisa merubah sidd menjadi lebih baik lagi dari sebelum nya kalau sidd menyakiti kamu segera hubungin mama atau papa yah jangan sungkan. Karena selain sebagai menantu mama juga sudah menganggap kamu seperti putri mama sendiri" kata vibha dan avneet mengangguk tak lama sidd datang dengan membawa barang barang nya

"ma pa kalau gitu sidd pamit" kata sidd sembari memeluk kedua orang tua nya.

Vibha meneteskan air matanya karena akan berpisah rumah dengan anak semata wayang nya dari kecil sidd selalu tinggal bersama nya tapi sekarang sudah tidak lagi karena sudah menikah

"iyah sayang jagain avneet baik baik jangan sakiti dia. Jika kamu menyakiti nya sama saja seperti kamu menyakiti mama. Ingat sidd avneet adalah seorang perempuan yang harus dihormati" pesan vibha.

Sidd terdiam dia cukup tertohok dengan ucapan sang mama jangan menyakiti perempuan lalu apa yang dirinya lakukan tadi didalam mobil?

"iyah mah insyaalah" jawab sidd tersenyum lalu ia memeluk amandeep

"jadilah kepala keluarga yang bertanggung jawab sayangi istri dan calon anak kalian" pesan amandeep.

Sidd mengangguk dan avneet sekarang yang memeluk kedua orang tua sidd

"sidd jalan dulu ma pa" kata sidd

"hati hati sayang" kata vibha sidd mengangguk

"sering sering lah main kerumah ini" kata amandeep

"pasti pah" kata sidd

Dalam perjalanan menuju apartemen hanya ada kesunyian saja. Avneet yang sibuk melihat keluar kaca mobil dan Sidd yang menyetir. Avneet sedang memikirkan bagaimana kehidupan nya untuk kedepan nya dan nasib pernikahan nya? Avneet bercita cita akan menikah dengan pria yang dia cintai dan mencintainya tapi sekarang pernikahan nya malah seperti ini apa dia bisa bahagia? Karena yang dia tau Sidd sangat membenci dirinya dan baru satu hari mereka menjadi suami istri sidd sudah bertindak kasar padanya ditambah lagi sidd masih mempunyai pacar. Sidd hanya bisa berdoa pada allah agar laki laki itu bisa berbuah dan menerima pernikahan ini juga dirinya.

"Turun" kata sidd dingin.

Avneet menghapus air matanya dan turun dari mobil dilihat nya bangunan apartemen ini sangat mewah.

"Bawa semua koper itu masuk" kata sidd langsung meninggalkan avneet.

Avneet menghela napasnya bagaimana bisa dalam keadaan hamil muda seperti ini suami nya malah suruh mengangkat koper koper yang berat ini?

"maaf mbak mau saya bantu?" kata pak security

"eh--emang tidak merepotkan pak?" tanya avneet

"tidak mbak, mbak kan perempuan masa membawa semua koper koper ini sih" kata security akhirnya security itu membawa semua koper avneet sampai ke depan pintu apartemen dan tak lupa Avneet mengucapkan banyak terima kasih

Avneet tertegun melihat betapa mewah nya apartemen ini.

"bereskan semua baju baju itu" kata sidd dingin

"hmm kamar kita dimana?" tanya avneet sidd berjalan mendekati avneet lalu menarik rambut gadis itu dari belakang membuat avneet merintis kesakitan

"kamar kita?" kata sidd sinis.

"cih! Jangan harap kau bisa satu kamar dengan ku. Aku sama sekali tidak sudi" kata sidd pedas

"kamar mu ada didekat dapur" kata sidd membuat avneet merasa sakit. Kamar nya dekat dapur? Berarti sidd menepatkan dirinya pada kamar untuk pembantu?

"itu adalah kamar untuk pembantu tadinya aku ingin mencari pembantu tapi setelah dipikir pikir tidak perlu lagi. Karena ada kau kenapa tidak kau saja yang menjadi pembantu nya?" kata sidd menatap avneet sinis.

Avneet sakit hati dengan perkataan sidd tapi yang bisa dia lakukan hanyalah diam saja tidak ada guna nya juga untuk melawan

"baiklah" kata avneet lalu masuk kedalam kamar nya

"gue akan pergi nongkrong pas gue pulang harus udah ada makanan dan ingat makanan nya harus yang enak" teriak sidd

"iyah" balas avneet sidd langsung keluar dari apartemen karena sudah memiliki janji dengan teman teman nya untuk nongkrong di cafe







Jangan lupa vote dan komen:)

Karena Satu Malam Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang