BAB 11. Terpesona

205 156 114
                                    

Bahagia itu sederhana. No ribet. No drama. Karena yang ngedrama itu cuma buat orang yang haus perhatian. Canda, perhatian.

Apri asyik berselancar mencari referensi drakor apa yang akan dia tonton di akhir pekan nanti. Tangan dan mulutnya sinkron bergerak. Yang satu sibuk memindahkan snack ke dalam mulut, yang satu lagi sibuk menggilas snack agar bisa dicerna oleh perut. Tidak ada yang menarik minatnya. Dia beralih membuka instagram. Mencari ada berita terupdate apa sepekan ini.

"Ish, gila sihhh." gumamnya. "Enak banget ya jadi artis. Duit banyak. Beli barang tinggal tunjuk tanpa mesti repot-repot mikirin harga."
Apri berdecak "kapan coba gue bisa kayak gitu?"

Halu aja terus Pri. Memang ya, sosial media itu racun bagi orang yang imannya masih abal-abal. Lihatin postingan yang seperti itu bukannya jadi happy malah bikin depresi!

Miris!

Lho, kok?

Tangannya bergerak-gerak seakan mencari sesuatu. Apri menatap meja tempat dia meletakkan cemilannya. Hilang!
Serong sedikit, dia menemukan siapa pelaku perampasan cemilannya. Matanya terbelalak.
Tapi apa yang terjadi selanjutnya?
Cewek itu malah memasang wajah berseri-seri disertai senyuman lebar dari bibirnya. Astaga... Makhluk tampan dari mana ini tiba-tiba ada di hadapannya.

"Mana temen lo?" tanya Ando sambil terus mengunyah cemilan hasil rampasan nya.

Yang ditanya malah diam. Maklum, pikirannya sedang melalang buana di alam fantasi. Telinganya seakan tuli, otaknya beku tidak bisa diajak berpikir. Yang dia tahu sekarang....

Terpesona, aku terpesona....
Memandang, memandang wajahmu
yang tampan.....

Ihiy..... Ternyata bener kalo halu itu bisa bikin orang bahagia. Walaupun kebahagiaan semu sih... Ya gak pa-pa lah yang penting happy. Asyikin aja shay.....

Ctak!

Ando menjentikan jarinya didepan wajah Apri. "Hallo... Lo denger gue?"

"Prince."

Astaghfirullah....
Halunya masih berlanjut ternyata, ck ck ck.

"Hah?!"

Entah mendengar respon Ando atau apa, Apri langsung tersadar dari lamunannya.

"Hah? Iya gimana?"

Makanya Apri, jangan kebanyakan bengong deh. Bikin malu aja sih kamu itu.

"Shena, temen lo itu kemana?"

Apri mengangkat bahunya tanda tak tahu. Shena tadi memang sudah datang, tapi habis itu keluar lagi entah kemana.

"Ngapain nyariin dia? Mending sama gue aja sini. Nggak usah pake cari-carian segala, langsung ada di depan mata."

Ando hanya meringis mendengarnya.

Ya ampun Apri, cheesy banget sih lo.

"Yaudah deh, gue duluan ya. Thanks....."

Ando langsung ngibrit keluar dari kelas XII IPS 5.

Hiii... Nggak-nggak lagi dia masuk ke kelas itu. Isinya bikin merinding....

Win-Win SolutionWhere stories live. Discover now