✨07

87 53 5
                                    

Kebahagiaan ku sederhana, hanya dibelikan permen kapas saja sudah membuatku tersenyum.

-Keyra-

***

Setelah selesai makan Arken tak langsung mengajak Keyra balik ke penginapan, ia mengajak Keyra pergi ke alun-alun kota. Jam baru menunjukkan pukul 20.30 malam. Belum terlalu larut malam, jadi masih ada waktu untuk mereka berjalan-jalan dulu.

Setelah memarkirkan motornya, Arken langsung menggapai jari jemari Keyra memasukan tangannya dalam genggaman. Keyra hendak melepaskan genggaman Arken, tapi Arken terlalu menggenggamnya erat.

"Takut ilang, jadi Lo harus ada di pinggir gue aja." Ujar Arken.

"Modus Lo memanfaatkan situasi." Nyinyir Keyra.

Mereka berkeliling di alun-alun kota malam ini, ntah mau kemana tujuan mereka. Yang jelas keadaan malam ini cukup padat pengunjung.

Keyra merasa sedari tadi mereka hanya berjalan-jalan tanpa ada tujuan.

"Ken sebenarnya kita mau kemana sih!?" Tanya Keyra.

"Jalan-jalan." Jawab Arken.

"Kaki gue pegel." Keyra menghentikan langkah mereka, memegangi lututnya yang terasa pegal-pegal.

"Yaudah kita kesitu dulu." Ajak Arken menunjuk salah satu bangku yang berada ditengah alun-alun.

"Lo pegel?" Tanya Arken. Keyra memutar bola matanya malas,

"udah tau pegel pake nanya lagi."

Arken berlutut didepan Keyra,

"Maaf yah karena keinginan gue buat jalan-jalan malam ini kaki Lo jadi pegel." Arken melerai pipi Keyra, waduh jangan merah sekarang yh pipi. Keyra mencoba tenang mengatur nafasnya agar tetap normal.

"Iyah gapapa kok, lagian gue juga udah nge iyahin ajakan Lo." Ucap Keyra, karena merasa tak enak pada Arken. Keyra mengalihkan untuk dibelikan permen kapas.

"Ken gue boleh minta tolong ga?" Keyra menyengir apakah ucapannya akan dituruti oleh Arken.

"Apa key?"

"Gue mau permen kapas." Keyra memasang puppy eyes nya agar Arken mau menuruti kemauannya.

"Gak takut sakit gigi?" Keyra bergeleng, ia tetap ingin permen kapas malam ini.

Arken bangkit untuk mencarikan permen kapas untuk Keyra.

"Yaudah tunggu disini gue cari dulu permen kapas yang Lo minta." Senyum mengembang dikedua sudut bibir Keyra.

"Okey! Jangan lama-lama."

"Iyah." Arken pergi meninggalkan Keyra sendiri. Keyra memijat kakinya agar terasa lebih enakan, melihat sekeliling banyak orang asing yang berlalu lalang.

Mata Arken menangkap salah satu penjual permen kapas didekat air mancur. Arken menghampiri pedagang itu untuk membelikan permen kapas untuk Keyra.

"Bang berapa satunya?" Tanya Arken.

"10 ribu a." Jawab si bapak penjual permen kapas.

"Saya pesan lima." Arken membelikan tak hanya satu permen untuk Keyra, melainkan ia membeli sekaligus lima.

A R K E Y R AWhere stories live. Discover now