_Please help me find the typo_
GC :
_Ikatan Fakboy Kelas Kakap_
(Online)Alex Ganteng Valid No Debat
Muncullah wahai jiwa-jiwa fakboy|
Read.
Alex Ganteng, Valid No Debat
Dahlah|
Cek posisi kalian?|Arthur Sambalabalabalado
Laut|
I'M Fakboy Cikokol
Angkasa|
Alviners Titisan Buciners
Bawah tanah|
Nattan The Coco
Darat|
Chef Ezzy
Home|
Neervan Is cool-xas
Rumah|
Alex Ganteng, Valid No Debat
Sekarep-mu, lah para setan|
Emang cuma Ezzy sama Neervan yang Waras|
Gue tunggu kalian di cafe Dialogue|
Diskusi soal seleksi Asian games|
Awas aja kalo gak dateng|
Siap-siap gue depak|∆∆∆
"Jadi, nanti kita harus di seleksi dulu?" tanya Nattan yang tengah menyesap smoothies-nya.
Sesuai rencana, hari ini mereka akan berdiskusi terkait seleksi untuk mengikuti ajang turnamen skatebording.
"Iya. Di satuin sama anak-anak skaters dari Bandung, Medan, sama Semarang," jawab Alex. Kemudian menggulirkan pandangan. Dari balik jendela kaca, lelaki itu menelisik sudut halaman depan cafe. Di sana terdapat sebuah gapura besar bertuliskan Dialogue, dan tentunya dihias sedemikian rupa. Hingga memikat minat para pengunjung untuk bersua foto disana.
"Halah, udah pasti Jakarta dong yang terpilih!" sosor Arthur.
"Takabur! Gimana kalo aksi mereka lebih imba dari kita?" cibir Ezzy, berdecak malas.
Arthur tergelak keras, "Merendah untuk meroket, Zy?"
Ketimbang menyahut, Ezzy lebih memilih menenggak minumannya seraya menatap seberang meja yang terdapat seorang gadis berambut panjang tergerai indah tengah laugh out loud bersama seorang lelaki bertubuh jangkung yang dibalut jaket Levis Dongker. Tawanya begitu lepas seakan tidak memiliki beban hidup.
Tanpa sadar, sebelah ujung bibir Ezzy tertarik keatas. Tersenyum miris. Seketika dadanya bergemuruh hebat.
Sakit.
Padahal gue udah relain dia.
Tapi kenapa rasanya sakit banget?"Zy!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXSYA (END)
Teen Fiction"Gue cuma punya satu hati. Jadi, tolong jangan di patahin, ya?" "Iya. Tenang aja, kalo patah Isya tanggung jawab kok." "Caranya?" "Isya siap donorin hati Isya buat Alex." "Otak minus kalo di taburi serbuk micin, ya gini. Bagaikan rucika ... tololnya...