3. -GAK SENGAJA?

125 30 9
                                    

HAPPY READING 🦋

Hari ini adalah jadwal olahraga anak kelas XII IPA 1, membuat sebagian murid sma Erlangga sesak nafas sangking senang nya. Bagai mana tidak, melihat para mas mas ganteng bermain futsal dengan cool nya. Tapi lebih cool lagi kalau main basket.

Tidak lupa, dengan kakak kakaknya yang berbody aduhai yang sedang bermain basket membuat para jantan Ekhem, kalian tau lah bagai mana mata para jantan.

Oke kembali lagi ke-mas tampan, dengan memakai baju tanpa lengan memperlihatkan otot-otot abstrak mereka. Belum lagi dengan peluh yang menetes di wajah mereka, membuat karisma ketampanannya semangkin bertambah.

Duh mas Marcello ganteng banget.

Mas Galen punya gue.

Gila mangkin hari, mangkin cakep aja tuh mereka.

Jodoh gue itu.

Kira kira seperti itu lah, teriakan yang terlontar dari mulut para siswi yang menyaksikan mereka. Segitu tampanya mereka dimata para ciwi ciwi.

Ikan hiu masuk galon, i love you mas Galen.

Sontak Delon tertawa mendengar pantun yang terlontar dari salah satu siswi dan mulai menggoda Galen,

"Lon ada yang ngasih pantun buat loh tu lo gak ada niatan ngebales gitu?" Teriak Delon pada Galen guna mengejek nya. Merasa tidak mendapat respon dari Galen, Delon kembali bersuara.
"Oke oke kalau lo gak mau bales biar gue aja yang bales."

"EKHEM, IKAN HIU MAKAN TOMAT DI GUNTING, BODOAMAT GAK PENTING."

Sontak teriakan Delon membuat siswa-siswi yang ada di sana tertawa terbahak-bahak, merasa sedikit empati pada gadis yang memberi pantun pada Galen tadi.

Soal gadis itu, sudah pasti dia sangat malu sekarang, pipinya saja sudah menjadi seperti kepiting rebus. Ia benar-benar kesal karena Delon yang mempermalukanya.

Nathan yang dari tadi tertawa mencoba memberhentikan tawanya sembari menepuk bahu Delon, ia mulai menyesuaikan nafasnya karena tadi sempat bengek karena ulah Delon.

"Gak ngotak banget lo Lon, gak liat muka tuh bocah merah gitu," Ucap Nathan memperhatikan muka adik kelas yang menggoda Galen dengan pantun tadi.

"Bodoamat gak penting."

Nathan hanya bisa menggeleng, melihat respon Delon yang tidak merasa bersalah itu.

Sementara itu di ruangan lab IPA sedang diisi oleh siswa siswi kelas XI IPA 2, untuk apa, Yah untuk praktek lah.

"Ngapain sih musti praktek segala, kan jadi gak bisa liat abang ganteng olahraga!" Grutuk Meisya kesal. dalam kondisi seperti ini masih sempatnya mikirin cogan.

"Sya dari pada lo ngedumel gitu mending lo selesaiin tuh tugas lo," Tegur Sirra yang telah bosan mendengar ocehan Meisya.

"Suka-suka gue lah, lagian nih tugas banyak banget!" Meisya adalah Meisya yang tak mau kalah dalam perang mulut.

Tidak memperdulikan ocehan kedua sahabatnya Canzia mengguncang lengan Aurora.
"Raa temenin gue yuk, tugas lo udah selesai kan?" Ucap Canzia dengan menggeliat kecil.
"Udah nih mau kemana emang?" Tanya Aurora. "Biasa panggilan alam," Jawa Canzia dengan menyengir.

"Kebiasaan banget sih lo, panggilan alam suka gak inget tempat," Gerutuk Sirra

eh tapi Sirra bener loh, Canzia memang gak kenal tempat. Pernah waktu itu mereka liburan ke daerah puncak bogor, saat menuju perjalanan pulang Canzia malah heboh karena ingin buang air, posisinya waktu itu lagi di pertengahan tol, mana res areanya masih jauh lagi.

MARCELLOWhere stories live. Discover now