~~~

Yongmin tidak mau meminum susu yang dari botol minum yang diberikan Shin Ae  tadi. Mungkin karena tekstur nya yang berbeda, Joo A tidak sanggup melihat yongmin terus saja menangis. Akhirnya ia mencoba untuk memberikan ASInya pada yongmin. Saat baru pertama kali Joo A merasa kesakitan karena ia tidak pernah mengeluarkan air susunya lagi sejak yeonjun tidak meminum ASI. Bahkan yongmin juga memuntahkan nya karena rasanya berbeda dengan biasanya. Tetapi Joo A kukuh memberikan nya karena merasa yongmin pasti kelaparan sekarang.

"Kapan ahjumma menjemputnya."
Yeonjun bertanya sabil menoel-noel pipi yongmin.

"Yeonjun jangan tanyakan itu, apa yeonjun tidak ingin dongsaeng?"

"Tapi eomma dia kan anaknya ahjumma Shin Ae ."

"Yeonjun, anak siapa pun yongmin, sekarang dia adalah dongsaeng mu."

"Joo A"

Joo A terkejut begitupun dengan yeonjun saat mendengar teriakan dari Hyeon Woo yang sedang berdiri di depan pintu.

"Yeonjun bawa yongmin ke kamarmu dulu ya, jaga dia baik-baik."

"Nee appa."

Yeonjun segera menggendong yongmin ke kamarnya, walau ia baru berusia 4 tahun tetapi dia memang sudah bisa menggendong bayi karena sering bermain dengan anak-anak dari ahjumma dan ahjussi nya. Hyeon Woo menutup pintu kemudian langsung melirik sinis Joo A.

"Kenapa kau mengatakan itu pada yeonjun hah, kau mau merebut anaknya Shin Ae ."

"Kita tidak tahu kan kapan appanya bisa bebas, jadi aku hanya ingin yeonjun dekat dengan yongmin."

"Ya memang kita tidak tau kapan itu terjadi, tapi bagaimana bisa kau ingin menjadikan nya dongsaeng untuk yeonjun?"

Hyeon Woo tidak habis pikir dengan jalan pikiran Joo A, ia tau dia frustasi dengan permintaan yeonjun yang sangat menginginkan dongsaeng, tapi dia juga tidak mau jika istrinya itu mengambil jalan yang salah.

"Memang kenapa, Shin Ae sendiri bukan yang memberikannya kepada kita."

"Joo A, Shin Ae  menitipkan nya bukan memberikannya."

"Lalu bagaimana dengan keinginan yeonjun untuk mendapatkan dongsaeng, kau juga tahu bukan masalahnya seperti apa, apa kau benar-benar mau berselingkuh dariku agar kau punya anak yang memiliki darahmu hah?"

"Joo A kita sedang membicarakan yongmin, kenapa kau mengungkit itu lagi sih."

"Mengungkit? Siapa yang mengungkit, benarkan kau memang ingin selingkuh dariku agar bisa memberikan yeonjun seorang dongsaeng."

"Tidak Joo A, itu tidak akan pernah terjadi."

"Lalu kenapa kau menolak yongmin menjadi anak kita hah, setidaknya aku sudah berusaha untuk memberikan yeonjun seorang dongsaeng."

"Tapi ini salah Joo A, dia anaknya Shin Ae ."

"Kenapa kalau dia anak Shin Ae , sekarang dia anakku, anakku ingat itu."

Plakk

"Apa kau sudah gila hah."

"Tampar saja aku, ayo tampar lagi, jika tamparan itu bisa membuat yongmin jadi anakku maka lakukanlah."

Hyeon Woo menggenggam erat jari lemarinya sampai semua otot-otot nya keluar. Saat ini istrinya itu terbawa perasaan untuk memiliki yongmin, dia juga tahu bahwa seberapa pun usahanya untuk menyadarkan Joo A itu sama sekali tidak akan berhasil. Hyeon Woo keluar kamar sambil membanting pintu kamar itu dengan keras. Ia berjalan dengan tergesa-gesa pergi dari rumahnya.

Sementara itu didalam kamar Joo A sedang menangis tersedu-sedu, ia tahu bahwa dia salah, seharusnya ia tidak boleh mengatakan hal itu. Tapi sejak ia menggendong yongmin tadi, terdapat perasaan ingin memiliki bayi manis itu tertanam dengan sangat kokoh di hatinya.

Joo A menoleh ke sebuah lukisan yang bermotif kan dua orang gadis tertawa dengan manisnya bersama gulali yang di pegang oleh keduanya. (Ini tidak benar) pikir Joo A kemudian menghapus air matanya.

"Eomma"

~~~

A/N

Jangan lupa vote dan komen ya
Dan juga follow akun author biar gampang kalau mau baca lagi.

Met Twins [ Kangmin ] Where stories live. Discover now