[12] Pertemanan

Magsimula sa umpisa
                                    

"Sama aja," ujar Esther sambil melirik Scorpio sinis.

"Apaan lo? Mau gue colok tu mata?" Emosi Scorpio naik drastis. Mungkin efek semua kesialan yang ia dapatkan tadi, dan saat ini adalah puncaknya. Scorpio sudah tak peduli kalau dirinya dijadikan bahan tontonan oleh yang lainnya.

"Gini ya siswa teladan," kata Esther dengan nada meremehkan.

"Gini ya anak OSIS," balas Scorpio tak mau kalah.

Gatra tanpa sadar tersenyum tipis melihat perkelahian di depannya. "Udah, udah, gini aja deh. Lo sekarang boleh masuk kelas, tapi pulang sekolah hukuman lo jadi double, gimana?" tanya Gatra.

Scorpio tersenyum lebar, "setuju!" seru Scorpio bersemangat. "Ya udah gue duluan dulu ya, Tra. Sumpah lo emang cocok banget jadi ketos, nanti pas pemilihan gue pasti bakalan pilih lo!" ujar Scorpio kemudian beringsut pergi dari sana.

"Tra, lo kok kasi dia lolos sih?" tanya Esther tak suka.

"Hukumannya kan bisa ntar siang, lagian dia juga baru pertama kali telat," ujar Gatra.

Esther mendengus kesal kemudian pergi dari sana. Gatra tak memperdulikan hal itu dan fokus untuk mencatat nama-nama siswa yang terlambat.

[] [] [] []

"GILA, gue kira lo beneran nggak dateng ke sekolah," ucap Mori tepat ketika Bu Asih keluar dari ruang kelas.

"Bisa-bisa nya seorang Scorpio terlambat," ujar Nera sambil bertepuk tangan.

Scorpio menghela napasnya, "gatau nih, gue apes banget hari ini."

"Lo kenapa bisa lolos dari OSIS?" tanya Vanna.

"Hah?" Scorpio menoleh ke sumber suara.

"Kenapa bisa lolos dari OSIS," ulang Vanna.

"Oh, itu ..." Scorpio menggantungkan kalimatnya.

"Gimana? Bagi tips and trick nya dong. Lo tau kan gue sering telat," ujar Mori bersemangat.

"Gue tadi bilang ada ulangan kimia, terus gue minta biar ngehukumnya pas pulang sekolah aja," jelas Scorpio.

"Terus diiyain gitu?" tanya Mori tak percaya.

Scorpio mengangguk.

"Hebat banget lo Pyo! Kalau gue, alasan apapun yang gue pake nggak bakalan ada yang percaya. Emang ya aura juara umum satu itu beda," kata Mori kagum.

Vanna memutar bola matanya tak suka. Gadis itu kemudian bangkit dari duduknya, "ayo ke kantin, gue udah laper," ucapnya kemudin berjalan pergi.

"Eh, Vanna, sabar dong." Nera buru-buru bangkit dari duduknya. "Ayo! Ayo!"

Mori dan Scorpio pun bangkit dan mengekori di belakang.

[] [] [] []

"GUE pesen makanan dulu ya," ucap Scorpio kemudian bangkit dari duduknya.

"Iya," balas Mori.

Scorpio pun pergi sendiri dikarenakan temannya yang lain telah memesan makanan. Nera yang sejak tadi sibuk menatap layar ponselnya, secara tiba-tiba menepuk tangan Vanna yang duduk di sampingnya.

Descendants Of The MafiaTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon