NINETEEN

1.7K 233 19
                                    

JANGAN LUPA VOTE & KOMENNYAA :*


"Nyonya?"

"Panggil aku Dorothy, aku bukan Nyonyamu lagi. Justin ada?"

"Maaf nyonya, tapi saya belum mendapatkan nyonya baru." Sahut Chris sambil tersenyum. "Tuan ada di dalam." Chris mempersilahkan Dorothy memasuki ruang kerja Justin.

Dorothy masuk dengan santai seolah-olah dia memang sudah sepantasnya ada di sana.

Justin sedikit terkejut melihat sosok yang muncul di pintu ruangannya.

"Aku mengganggu?" Tanya Dorothy yang langsung duduk di sofa ruangan Justin.

Justin hanya mengangkat kedua bahunya sambil bangkit berdiri dan berjalan menghampiri Dorothy kemudian mengarahkan wajahnya untuk mencium pipi mantan istrinya tersebut.

Namun dengan cepat Dorothy menjauhkan wajahnya.

Justin kembali mengangkat bahunya dan langsung duduk di sebelah Dorothy.

"Jadi apa yang membawamu ke sini Nyonya Thompson?" Tanya Justin.

"Aku bukan istrinya. Kami hanya tinggal bersama." Sahut Dorothy terang-terangan.

Justin hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Aku ke sini untuk menanyakan alamat anak itu." Ujar Dorothy.

Justin menatap bingung ke arah Dorothy. "Kau belum pernah mengunjunginya?"

"Aku rasa kau juga melakukan hal yang sama. Selama ini aku berpikir jika dia tinggal bersamamu. Ternyata kau juga membuangnya."

"Aku tidak membuangnya. Aku hanya tidak mau repot. Seperti yang kau lakukan." Sanggah Justin.

"Baiklah. Berikan saja alamatnya."

"Ada sesuatu yang terjadi?" Tanya Justin penasaran.

"Kemarin dia berulang tahun. Setidaknya aku harus memberinya selamat. Aku menghubungi nomornya tapi tidak ada jawaban." Sahut Dorothy santai.

Justin menghela nafasnya kasar.

"Jadi kau mau mengunjunginya?" Justin tampak berpikir sejenak. "Aku ikut."

"Kau bisa mencari waktu lain. Aku tidak ada waktu menunggumu menyelesaikan pekerjaanmu." Sahut Dorothy.

"Kita berangkat sekarang kalau kau mau."

"Baiklah. Mari kita membuat publik kembali heboh."

"Petter akan semakin geram."

"I see."

***

Dorothy dan Justin mengikuti langkah Chris memasuki sebuah apartemen mewah. Hanya Chris yang tahu apartemen gadis itu.

"Ini apartemennya Tuan, Nyonya." Ujar Chris sambil menekan bel apartemen Pipa.

Lama ketiganya menunggu, namun tidak ada jawaban dari dalam apartemen.

Dorothy semakin terlihat gelisah.

Justin sekilas melirik ke arah Dorothy dan menemukan mantan istrinya itu tampak gelisah. "Sebenarnya ada apa?"

Dorothy tidak langsung menjawab. Dia hanya menggigit-gigit bibirnya untuk menenangkan pikirannya yang mulai kacau.

"Sandra mendatangiku dan menanyakan soal anak itu. Aku yakin terjadi sesuatu." Sahut Dorothy.

"Kalau begitu tanyakan saja pada Sandra." Ujar Justin.

Dorothy menggeleng-gelengkan kepalanya. "Aku tidak mau wanita licik itu mengambil keuntungan dariku."

PIPA' s HAPPINESSWhere stories live. Discover now