THIRTEEN

4.4K 360 26
                                    

Pipa langsung masuk ke dalam mobilnya dan menghidupkan mesin mobilnya dengan terburu - buru. Saat ini dia harus menghindari Petter. Dia yakin Petter akan mengamuk setelah tahu adiknya memergoki dia sedang berbuat mesum di kantornya.

Dia terus melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dia akan segera kembali ke apartemennya. Petter belum tahu dimana alamat apartemennya. Jadi dia akan aman disana.

###

"Kau tidak ingin aku melindungi adikmu dari Grego? Pria itu benar - benar berbahaya" Tanya Gio melihat Petter hanya diam saja setelah mengetahui adanya hubungan Pipa dengan pria brengsek itu. Gio menggunakan kesempatan emas ini untuk bisa mendapatkan gadis itu. Walaupun dengan cara tidak jantan seperti ini.

"Sebenarnya hubunganku dengan gadis itu sedang tidak baik" Sahut Petter jujur. "Aku bahkan sudah lupa sejak kapan aku meninggalkan rumah orangtuaku dan berpisah dengan mereka. Termasuk Pipa"

Gio hanya mengernyitkan dahinya mendengar cerita Petter. Pantas saja Pipa bisa mengenal Grego, ternyata Pipa kurang pengawasan dari saudara laki - lakinya sendiri.

"Apa kau menyukai gadis itu?" Tanya Petter tanpa basa basi.

"Ah tidak juga" Bantah Gio. "Aku hanya tidak ingin dia masuk dalam lingkaran berbahaya yang diciptakan Grego. Tidak lebih"

"Keluarga kalian cukup berpengaruh dan memiliki kekayaan yang tidak bisa dibilang lumayan, aku tidak yakin kau menginginkan sesuatu dari 'misimu' ini" Ujar Petter setengah curiga pada Gio.

Gio tertawa mendengar penuturan Petter. "Aku benar - benar hanya kasihan pada adikmu jika dia semakin dekat dengan Grego. Aku tidak menginginkan apa - apa" Gio semakin meyakinkan Petter.

"Ya sudah terserahmu saja. Lagian seperti yang aku bilang sebelumnya, hubunganku dan gadis itu sedang tidak baik, jadi itu hampir tidak ada hubungannya denganku. Lakukan apapun yang ingin kau lakukan" Jelas Petter.

###

Pipa akhirnya sampai diapartemennya setelah sebelumnya singgah untuk membeli ponsel baru. Dia tetap membutuhkan benda itu, setidaknya untuk bermain game atau pun menonton video tiktok.

Baru saja dia mengaktifkan ponselnya dengan menggunakan kartunya yang lama, ponselnya langsung berdering tanda ada panggilan masuk.

"Ini nomor siapa?" Tanya Pipa pada dirinya sendiri melihat nomor tak dikenal diponselnya.

"Maaf ini siapa?" Tanya Pipa setelah memutuskan untuk menerima panggilan itu.

"Ini Gio" Sahut Gio dari seberang sana. "Aku mengganggu?"

"Tidak tidak. Kau tidak mengganggu sama sekali. Hanya saja aku bingung kau mendapatkan nomorku dari mana?" Sahut Pipa.

"Aku memintanya dari Petter" Jawab Gio jujur.

"Petter? Ada apa kau meminta nomorku dari dia?" Tanya Pipa kaget dan juga bingung.

"Aku memang sedang mencari nomor ponselmu, dan karena aku mengenal kakakmu jadi aku memutuskan untuk memintanya dari dia saja" Sahut Gio.

"Ada apa kau mencari nomorku?" Tanya Pipa semakin bingung. Selama ini dia hanya berurusan dengan Grego. Kenapa tiba - tiba sekarang Gio yang sepertinya sedang berurusan dengannya. Lebih aneh lagi karena dia dan Gio baru bertemu dua kali. Dan Pipa tidak merasa ada sesuatu yang menjadi urusannya dengan Gio atau sebaliknya.

"Tidak apa - apa. Anggap saja aku ingin menjadi temanmu" Sahut Gio kikuk memberi jawaban asal.

"Aku tahu aku terlihat terlalu menyedihkan, tapi kalau ingin menjadi temanku karena kasihan atau semacamnya, lebih baik batalkan saja niatmu itu" Sahut Pipa tegas.

Dia tidak mau kejadian yang dialaminya bersama Ronald dan Grego kembali terjadi. Datang karena kasihan pada kondisi gadis itu, kemudian pergi disaat gadis itu mulai nyaman dan membutuhkan mereka.

Pipa tidak mau terjebak lagi dalam kondisi seperti itu. Oleh sebab itu dia harus tegas. Apa lagi giliran Gio sekarang yang akan berperan. Saudara kembar Grego.

Gio cukup terkejut diseberang sana mendengar jawaban Pipa. Dia jadi menebak - nebak apa sebenarnya yang telah terjadi pada gadis itu sampai - sampai gadis itu terlihat putus asa.

"Aku kenal baik dengan kakakmu, dan aku juga saudara kembar Grego. Aku pikir kita punya banyak alasan untuk berteman" Ujar Gio setelah berpikir cukup lama.

"Sayang sekali, kedua orang itu tidak memiliki hubungan lagi denganku. Lebih tepatnya mereka tidak ingin memiliki hubungan denganku" Sahut Pipa tampak tegar dan merasa dibuang dalam waktu bersamaan.

Gio semakin bingung dengan pernyataan gadis itu. Dia memang tahu mengenai hubungan kurang harmonis antara Petter dan gadis itu, tapi ada apa dengan hubungan antara gadis itu dan Grego?

Tapi dibalik kebingungannya, ada rasa senang mendengar hubungan Grego dan gadis itu sudah tidak baik lagi. Grego meninggalkan gadis itu? "Ya, dari awal aku juga tidak melihat adanya kecocokan diantara kedua insan itu" Guman Gio dalam hati.

"Kita bisa bertemu nanti malam?" Tanya Gio berharap Pipa menerima ajakannya.

"Maaf, tidak bisa. Nanti malam aku punya banyak pekerjaan" Pipa berbohong.

"Baiklah. Bagaimana dengan lusa?" Tanya Gio lagi.

"Aku tidak ingin menemuimu kapan saja" Sahut Pipa yang langsung memutuskan panggilan itu.

"Sekarang drama sad ending apa lagi yang akan terjadi?" Tanya Pipa pada dirinya sendiri.

###

"Bos wajah anak ini seperti tidak asing" Tanya anak buah Grego pada Grego sambil menunjuk seorang anak kecil dalam sebuag foto, gadis itu berdiri disebelah Sandra.

"Dia pernah datang kesini beberapa kali" Sahut Grego santai.

"Pantas saja wajahnya seperti tidak asing" Sahut anak buahnya yang tiba - tiba membelalak matanya kaget. "Apa mungkin anak ini mata - mata Sandra?"

"Dia hanya keponakan Sandra, tidak lebih. Gadis itu tidak tahu apa - apa mengenai Sandra" Jelas Grego sambil menghisap cerutunya. "Jadi jangan ganggu anak itu, maksudku gadis itu" Lanjut Grego penuh penekanan.

Anak buah Grego itu kembali membelalak kaget mengingat sesuatu. "Anak dalam foto ini adalah gadis yang pernah tersesat di sini malam - malam?"

Grego hanya menganggukkan kepalanya.

###

tbc...

Maaf banget cuma bisa UP segini. Lagi gak bisa nulis banyak, tapi aku usahain utk ttp nulis walaupun sedikit, setidaknya kalian tdk berpikir kalau aku menelantarkan cerita ini 😊

JANGAN LUPAA VOTE DAN COMMENTNYA YAA 😘😘

PIPA' s HAPPINESSWhere stories live. Discover now