SEVENTEEN

1.8K 232 22
                                    




Grego perlahan masuk ke dalam kamarnya dan sebuah senyum kembali terbit di wajah tampannya melihat gadis itu masih berada di dalam kamarnya dalam keadaan tidur.

Grego menghampirinya hendak membangunkannya untuk makan siang, tapi tiba-tiba Grego mengurungkan niatnya tersebut kala dia melihat sebuah pesan masuk di layar ponsel gadis itu.

"Hari ini dia ulang tahun?" Gumam Grego setelah membaca ucapan selamat ulang tahun yang dikirim seseorang kepada Pipa.

Tanpa membangunkan Pipa, Grego kembali keluar dari dalam kamarnya dan menghubungi anak buah kepercayaannya.

"Batalkan semua janjiku dari sekarang sampai 3 hari ke depan." Perintah Grego kepada anak buahnya.

"Ada apa bos?"

"Aku ada urusan penting." Sahut Grego.

"Baik bos."

Grego kembali masuk ke dalam kamar untuk membangunkan gadis itu.

"Hei." Grego menepuk pelan pipi gadis itu.

Perlahan Pipa membuka matanya. "Kau sudah pulang?"

Grego hanya tersenyum kemudian mengecup kening gadis itu. Cukup lama.

Pipa membiarkan Grego melakukan hal itu.

"Aku mau mengajakmu ke suatu tempat. Kau mau?" Tanya Grego sambil menatap Pipa.

"Kemana?" Pipa tampak penasaran.

"Rahasia. Setelah makan siang, kita akan langsung berangkat."

"Baiklah." Pipa tampak bersemangat.

"Ayo makan."

***

"Kau pernah merindukan ibumu?" Tanya Pipa memecah keheningan di antara mereka.

Saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju tempat yang dimaksud Grego.

"Dulu sekali." Sahut Grego singkat.

Pipa tampak mengangguk-anggukan kepalanya. "Oh iya. Hari ini aku mau meminta sesuatu. Boleh?"

"Katakanlah." Sahut Grego penasaran.

"Nanti saja. Sebenarnya kita mau kemana?"

"Sebentar lagi kita sampai."

Pipa hanya menganggukkan kepalanya.

20 menit kemudian, Grego memarkirkan mobilnya di depan sebuah bangunan yang terbuat dari kayu. Bangunan itu berada jauh dari pemukiman warga.

Pipa segera turun dari mobil. "Astaga! Ini sangat keren!" Serunya melihat sekelilingnya dengan tatapan takjub.

Grego yang masih berada dalam mobil hanya menyunggingkan senyumnya melihat tingkah gadis itu. Dia merasa lega karena gadis itu menyukai ide dadakannya.

Baru saja Grego akan turun dari mobil, suara ponsel Pipa menghentikannya. Perlahan Grego meraih benda itu dan melihat ada panggilan masuk. "Kalian sudah terlambat." Gumam Grego sambil menyeringai licik.

Tanpa memberitahu Pipa, Grego langsung menonaktifkan ponsel gadis tersebut dan membiarkannya berada di dalam mobil. "Gadis kalian sudah menjadi milikku."

Setelah turun dari mobil, Grego segera menghampiri Pipa yang masih saja terlihat takjub dengan apa yang dilihatnya saat ini.

"Kau menyukainya?" Tanya Grego.

Dengan cepat Pipa menganggukkan kepalanya. "Aku sangat menyukai tempat ini."

Grego tertawa. "Kau bisa tinggal di sini kalau kau mau."

PIPA' s HAPPINESSWhere stories live. Discover now