13. Terungkap

10 3 4
                                    

Terima kasih sudah rela melakukannya untukku. Kadang seseorang yang aku pikir tidak memiliki perasaan, bisa sangat peduli sama masalah orang lain. Sekali lagi thanks

~Irish Aurellia Hermawan

_❄❄❄_

Irish sudah diizinkan pulang oleh dokter setelah 2 hari dirawat dirumah sakit. Ia kini sudah masuk sekolah, sebenarnya ayah, bunda dan bang Yudha tidak mengizinkan dia pergi sekolah dulu, tapi memang si Irish dasarnya kepala batu jadi mau tidak mau orang tuanya menuruti keinginan putri semata wayangnya itu.

Bertepatan hari ini adalah hari senin, hari dimana seluruh murid mengutuk dan mengumpat umpat karena mereka harus rela berdiri panas panasan mendengarkan amanat dari kepala sekolah yang itu itu saja. Kebersihan lah, kedisiplinan lah, kerapian lah, dan lain lain pokoknya.

"Anak anak saya mohon setelah selesai upacara hari ini kalian jangan langsung masuk kelas dulu" ucap Pak Haryono selaku kepala sekolah SMA Nusa Bangsa.

"Yaaahhhhh.. Capek pak, panas pak, mo meninggal pak!!" sorak murid murid tidak terima.

"Dengarkan dulu! Setelah ini kalian langsung masuk ke aula sekolah, karena ada sesuatu yang ingin bapak sampaikan disana" titah Pak Haryono tegas.

Kasak kusuk mulai terdengar ditelinga yang dikeluarkan dari mulut para murid.

"Sudah diam, sekarang lanjutkan upacara dengan tertib dan tenang!!"

Akhirnya upacara berlangsung dengan tertib namun dibenak para murid bertanya tanya apa yang akan dibicarakan oleh kepala sekolah hingga harus berkumpul diaula sekolah. Biasanya jika para murid sudah dikumpulkan maka ini sesuatu yang penting. Setelah dibubarkan oleh pemimpin upacara, para murid bergegas masuk ke aula termasuk Irish dan Viona.

"Vi kira kira kenapa ya kita dikumpulin diaula?" tanya Irish yang sedari tadi tidak bisa menahan rasa ingin taunya. Siapa tau Viona mengetahui hal ini.

"Mene ketehe Irish" ucap Viona sekenanya. Irish mendengus kesal.

Semua murid termasuk para guru sudah berkumpul di aula, kepala sekolah lalu segera naik keatas panggung yang ada diaula sambil memegang mic.

"Baik terima kasih kepada anak anakku sekalian dan juga bapak ibu guru karena sudah bersiap dengan cepat tanpa membuang banyak waktu. Disini saya ingin menyampaikan sesuatu kepada kalian!"

"Sungguh saya kecewa kepada kalian semua. Bisa bisanya disekolah ini terjadi pembullyan hingga korban bully itu masuk rumah sakit. Mana rasa solidaritas kalian?  Mana jiwa penolong kalian? Kenapa kalian diam saja jika ada yang melakukan tindak pembullyan disekolah ini?"

Irish terkesiap, dia kaget karena orang yang dimaksud oleh kepala sekolah adalah dirinya yang dibully.

Sedangkan Laras cs sudah menegang dengan keringat dingin mengalir dari pelipis mereka. Namun mereka mencoba biasa biasa saja agar tidak ada yang curiga.

"Kalian disini sekolah untuk belajar, untuk mencari ilmu. Bukan untuk menjadi penjahat dengan melakukan tindak kekerasan! Kalian disini sama rata, tidak ada ajang senioritas, tidak ada ajang untuk semena mena terhadap adik kelas! Kakak kelas harus memberi contoh yang baik kepada adik kelas!" lanjut pak Haryono dengan nafas memburu karena emosi.

Para murid mulai kasak kusuk, kira kira siapa yang dimaksud oleh pak Haryono? Dan siapa yang dibully sampai masuk rumah sakit? Sedangkan Laras cs yang mendengar kata senior disebut, mereka tambah ketar ketir nggak karuan.

"Sebelumnya saya mau menunjukann sesuatu kepada kalian semua" pak Haryono balik badan menatap layar LCD yang sudah terpasang.

Samudra

Dia berjalan kearah proyektor sambil membawa laptopnya. Lalu dia menancapkan flashdisk. Tak lama layar LCD mulai menampilkan sebuah video. Ternyata itu adalah video rekaman CCTV kearah gudang lama. Betapa terkejutya mereka semua ketika melihat Laras, Sarah, dan Gladys menyeret seorang gadis. Dan mereka lebih terkejut lagi ketika mengetahui gadis yang diseret oleh Laras cs adalah Irish Aurellia.

Keringat dingin sudah mulai membanjiri tubuh Laras cs. Mereka tidak menyangka jika akan ketahuan seperti ini. Apalagi didepan seluruh siswa SMA Nusa Bangsa.

"Mampus!! Kita ketahuan!" bisik Sarah ditelinga Laras membuat telinga Laras semakin panas saja.

"Bangsat!Nggak! Nggak mungkin, bagaimana bisa kita lupa kalau ada CCTV!" ucap Laras tertahan.

"What the f*ck!!" umpat Gladys.

Video kedua yaitu digudang lama. Tidak banyak yang tahu jika gudang lama itu dipasang CCTV, kepala sekolah sengaja memasang CCTV itu karena mendengar keluhan dari tukang bersih bersih sekolah bahwa banyak anak anak yang merokok, meminum minuman keras, dan melakukan tindakan tidak senonoh didalam gudang itu. Laras cs sangat terkejut, mereka benar benar tidak mengetahui digudang itu ada CCTVnya.

Saat video itu diputar, menampilkan Laras cs yang mengikat lalu menyiksa Irish dengan membabi buta, 1 lawan 3 mana sepadan, apalagi jika diikat. Setelah video itu selesai diputar banyak cemoohan yang menuju pada Laras cs.

"Untuk Laras, Sarah, Gladys, dan Irish harap naik keatas panggung" Perintah Pak Haryono. Mereka ber empat lalu naik keatas panggung, dengan Laras cs yang sudah tidak kuat menahan rasa malunya.

"Laras, Sarah, Gladys! Bapak sangat kecewa sama kalian bertiga! Untuk apa kalian melakukan semua itu!? Untuk menunjukan bahwa kalian berkuasa disini? Mau jadi sok jagoan?" cecar pak Haryono

"Pak kita nggak salah pak! Kita dijebak sama Irish pak!" elak Laras

"Iya pak, kita padahal mau pulang tapi Irish narik saya sama Gladys ke gudang lama pak"

"Iya pak, kita bertiga dijebak sama dia pak!" ucap Gladys sambil menunjuk Irish yang menampilkan wajah datar bodo amat.

"CUKUP! Semua bukti sudah jelas! Kalian jangan mengarang cerita untuk bisa lolos dari hukuman ini. Apa yang kalian lakukan ini sudah masuk kategori kriminal. Untung saja keluarga Irish tidak memperpanjang masalah ini kepada pihak yang berwajib. Jika itu sampai terjadi, sudah saya pastikan kalian akan keluar dari sekolah ini, saya tidak peduli kalian sudah kelas 12. Perbuatan kalian ini sudah membuat nama sekolah kita jelek!!" cecar Pak Haryono.

"Setelah ini kalian bertiga temui saya diruangan saya. Saya akan memberikan hukuman kepada kalian!" tambah Pak Haryono lagi lalu menoleh kepada Irish.

"Irish, bapak minta maaf atas perbuatan salah satu anak didik saya kepada kamu. Bapak sudah lengah dalam mengawasi kalian semua hingga kejadian memalukan ini harus terjadi"

"Iya pak. Saya sudah memaafkannya, asalkan perbuatan seperti ini tidak terjadi lagi kepada saya ataupun siswa yang lain, karena jika tidak, saya akan membawa masalah ini kepada polisi!" ucap Irish sambil menatap sinis Laras cs tak peduli dia seniornya saat ini.

"Baik, bapak pastikan kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi" ujar Pak Haryono yang diangguki oleh Irish. Lalu Irish turun dari panggung menuju teman temannya.

"Baik anak anak, hanya itu saja yang ingin bapak sampaikan. Saya harap semua ini bisa menjadi pelajaran untuk kita semua. Sekarang kalian bisa kembali kekelas untuk belajar. Sekian, terima kasih dan selamat pagi" ucap Pak Haryono sambil turun dari panggung diikuti oleh Laras cs.

Setelah mereka semua dibubarkan. Padangan Irish dan Samudra tak sengaja bertemu, Irish menampilkan senyuman manis tanda terima kasih yang diacungi jempol oleh Samudra, segera dia meninggalkan aula mengikuti yang lain. Namun disisi lain seseorang yang melihat adegan itu merasakan panas dalam hatinya.

Holaaaa gaissss author come backkk. Mon maap ye lama nggak nge-up becus gaada kuota haisss. Oyaa jangan lupa vote dan komen yah, itu aja kok nggak minta lain lain. Lope u yah readers, lope u tomat sekranjangg ❤❤❤❤

Irish SamudraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang