Met Twins [ Kangmin ]

Chapter 6

(Anggap aja yongmin)

Tidak ketinggalan aku memakai kalung kesayanganku dan mengambil tas kecil berwarna putih yang hanya muat dompet dan handphone saja untuk menunjang penampilan ku.

Setelah selesai dengan riasan tipis di wajahku, aku mulai berjalan keluar kamar dan bisa melihat oppa dibawah sudah menungguku dengan penampilan yang berbeda dari aku sebelum ke kamar.

Apa aku selama itu sampai oppa saja sudah terlihat siap dari tadi hmm?
Yeonjun oppa memang keren sih mau pake baju kaya apa aja. Contohnya sekarang, dia hanya memakai pakaian Serba hitam tapi karismanya tetap saja menonjol, apa ditangannya itu juga masker hitam. Ahh astaga, sepertinya aku sadar sekarang

"Apa oppa ingin berbela sungkawa ke pemakaman seseorang, harusnya aku gak pakai drees ini." Aku menatap datar oppa yang kebingungan dengan ucapanku barusan, dia seperti memberi kode padaku menanyakan maksud terselubungku.
"Lihat aja dandanan oppa yang serba hitam ini." Aku menunjuk yeonjun dari atas sampai bawah.

"Hus enak aja, oppa kan idol nanti kalau ketahuan fans gimana?"

"Walau oppa pake kayak ginian pun aku yakin pasti ada yang akan mengenali oppa."
Aku berjalan menuju pintu. Appa pergi ke kantor setelah sarapan dan eomma pergi arisan. Aku juga sudah berpamitan pada mereka lewat telepon kalau mau pergi bersama yeonjun.

"Benarkah?" Aku berbalik dan melihat oppa menatapi dirinya sendiri.

"Sudahlah, ayo berangkat oppa."
Aku mengajaknya berangkat bukan karena tidak sabar, melainkan risih dengan oppa. Karena oppa pasti akan menanyakan pertanyaan itu berulang kali bahkan bisa saja dia akan berganti pakaian yang akan membuat ku menunggunya, ya sayangnya aku bukan orang yang suka menunggu apalagi kepastian, ups, malah curhat.

"Ahh nee." Dia menggandeng tanganku menuju mobilnya.

~~~

Ya, harusnya aku mendengarkan firasat ku tadi. Dia mengajakku ke dorm nya karena ada udang di balik tepung dasar dia ada pekerjaan dan aku, aku harus menunggunya di taman dorm bermain sendirian.

Dasar nyebelin, harusnya tadi aku gak mau aja huh, lihatlah dia live bersama anak txt lainya dengan bahagia, dan aku jadi anak aneh yang bermain sendiri begini. Baiklah sekarang aku percaya bahwa hari ini adalah hari tersial ku. Belum 24 jam tapi aku sudah mendapat 3 kesialan.

Pertama aku jatuh dari kasur sampai hidungku berdarah, untungnya luka di hidungku yang cantik ini berada di dalam dan tidak sampai membekas nanti kan malu kalau sampai tergores.
Kedua, aku harus ketahuan nguping pembicaraan keluargaku tentang aku sendiri, apa salahnya coba kalau aku ingin tahu tentang tanggapan mereka terhadap kejadian mengenaskan itu, tapi hasilnya mereka hanya menertawakan ku.
Ketiga ya sekarang ini, bukannya asik seperti yang oppa bicarakan tadi, tetapi aku malah terjebak di dorm ini dan harus bermain sendiri, untung ada ayunan dan bunga-bunga cantik ini yang menemani ku huhuhu.

"Ngapain kamu meluk ayunan kek gitu, gak punya doi ya?"
Aku langsung menatap orang yang ada di depanku sekarang, sepertinya ludah ku saja tersendat di tenggorokan karena tiba-tiba dia ada di depanku.

"A-aku gak ngapa-ngapain kok." Aku langsung berdiri dan tersenyum kikuk sambil menggaruk tengkukku yang tidak gatal.

"Benarkah" dia menyeringai miring padaku. Apa-apaan sih, laki-laki yang tingginya hanya lebih 4 centi dariku saja menyebalkan seperti ini, apalagi si oppa ku itu huh, apa mereka semua sama.
"Heh jangan nglamun gitu, gue tau kok gue ganteng, tapi bener kan tadi kamu meluk tiang ayunan itu?"

"Ehh gak kok, apaan sih, jangan fitnah deh." Aku memicingkan mataku padanya, semoga dia percaya. Karena bakal habis aku kalau oppa ku sampai tahu, pasti dia akan mengejekku sepanjang hari.

"Ahh masa tapi kau memegang nya pos__"

"Hyun"

~~~

A/N
Kepo gak siapa yang mergokin yongmin, wkwkwk intinya sih anak txt

Jangan lupa dukung author ya dengan vote dan komen

Bonus buat readers