Part 21

12.4K 1.7K 424
                                    

Yang mau ikutan PO novel-novel ini, termasuk TRAPPED, bisa WA ke 08568627278***

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

Yang mau ikutan PO novel-novel ini, termasuk TRAPPED, bisa WA ke 08568627278
***

Sekali lagi, Queen mencuci wajah di wastafel, kemudian mengelapnya dengan handuk kecil

Ops! Esta imagem não segue as nossas directrizes de conteúdo. Para continuares a publicar, por favor, remova-a ou carrega uma imagem diferente.

Sekali lagi, Queen mencuci wajah di wastafel, kemudian mengelapnya dengan handuk kecil. Berdiri tegak menatap bayangan di dalam cermin besar, tubuhnya yang hanya mengenakan bra dan underwear, nampak jelas di sana. Terlihat lebih berisi ketimbang beberapa bulan lalu.

Perlahan, ia menyentuh bagian perut. Dalam hitungan bulan, perutnya akan membesar. Bayinya tumbuh sehat di sana. Kali ini, Queen tidak perlu mencemaskan apapun. Rafael tidak menolak kehadiran anaknya lagi. Bahagia? Sangat. Tidak pernah terpikirkan sebelumnya, jika jebakan itu akan membawa Queen dalam sebuah ending yang dikemas apik.

Menjadi bagian dari keluarga Alexander dan tinggal di rumah megah. Lihatlah bagaimana mereka mendesain kamar mandi, begitu luas dengan furniture kualitas impor. Memanjakan penghuni kamar, bahkan Queen tidak keberatan untuk berlama-lama di dalam kamar mandi, meski hanya untuk mengganti pakaian dan membersihkan wajah.

Beberapa saat lalu, Queen memuntahkan sebagian isi perutnya sehingga pakaiannya kotor. Awalnya, Joshua berniat meminjamkan pakaian milik Elma, tetapi Rafael dengan tegas menolak. Tidak ingin dibantah, Rafael menggendong Queen dan membawanya ke kamar. Ia meminjamkan kemeja putih untuk dipakai calon istrinya.

Terlepas dari apa yang dilakukan Rafael hanya untuk membuat Joshua cemburu ataupun bukan, tetapi setidaknya Rafael memperlakukan Queen dengan baik. Meski tanpa cinta. Lagipula, cinta bisa datang karena terbiasa, 'kan?

Queen mengancingkan kemeja putih yang dikenakan, lantas keluar dari kamar mandi setelah beberapa kali menarik napas panjang. Jantungnya berdegup kencang. Ah, tidak seharusnya Rafael mengajaknya tidur di kamarnya. Ruangan yang luas dan ranjang yang empuk mengingatkannya pada malam panas mereka.

Rafael sudah menyalakan lampu tidur. Queen berhenti melangkah, refleks meremas jemarinya. Ia ragu, haruskah ia berbaring di sisi Rafael? Bagaimana tidak, melihat Rafael bertelanjang dada di peraduannya saja sudah membuat Queen merasa panas dingin.

Meski cahaya ruangan begitu redup, tetapi tidak mampu menyembunyikan setiap detail guratan otot di tubuh Rafael. Lelaki itu, dengan begitu menggoda bersandar di punggung ranjang dengan sebelah lengan yang dijadikan sebagai tumpuan kepala. Matanya bersorot tajam layaknya seekor elang yang tengah mengincar mangsa. Senyuman tipis di bibir sensual itu seolah menyerukan, 'Baby! Please, come to me!'

TrappedOnde as histórias ganham vida. Descobre agora