25

6.6K 335 23
                                    

Xavier pov

Seminggu sudah aku melancarkan pencariannya ke seluruh Eropa, titik terang mulai tampak, saat salah satu mata mataku mampu menangkap radar dari James pattinson, aku akui James bermain sangat licin kali ini. Namun jangan panggil aku xavier jika tak bisa menembus permainan James.

"Kita akan memasuki Kroasia tuan"

"Ya.... " Hanya itu tanggapan Xavier kali ini.

Pikiranku dipenuhi oleh queensha. Bagaimna kabar queensha?
Bagaimana keadaan nya? Sudah membaik kah atau???? Oh aku harap queensha baik baik saja.
Sungguh sebulan lebih ini sangat menyiksa. Kehilangan queensha bagaikan cambuk menuju kematian

Drrt... Drrt...

Lamunan ku buyar ketika getar handphone ku mengusik lamunan ku. Kening ku berkerut ketika aku mengamati jelas gambar di ponsel ku. Walaupun diambil dari jarak jauh aku yakin betul gadis yang membelakangi kamera dengan rambut panjangnya itu duduk di kursi roda memandangi awan senja dengan tersenyum.

"Jika kau menuju Kroasia, maka datang secepat kau bisa dan bawa pergi gadis itu"

Queensha......

Itu gadisnya, kekasihnya, miliknya. Queensha nya. Ada rasa lega saat melihat bahwa queensha sudah sadar dan baik baik saja. Kemudian rasa bersalah bercampur rindu ikut berkolaborasi

Seutas senyum dan harapan kembali membuncah di dadaku. Tapi tunggu..... Ada yang aneh... Siapakah gerangan pengirim pesan ini? Ah... Masa bodo yang penting saat ini adalah queensha.

"Berapa lama lagi kita akan mendarat? "

"Sekitar 1,5 jam lagi tuan"

"Sial lama sekali" Gerutu ku kesal.

Selagi menunggu pertemuan yang akan tiba, aku membayangkan betapa bahagianya aku dan queensha jika bertemu nanti. Bahkan aku sudah menyiapkan sesuatu yang akan membuatnya terkejut. Oh sayang aku sudah tak sabar.

Xavier pov end

"Hai"

"Oh... Hai... "

"Kau yakin tak mengingat ku? "

"Ha? Ya... "

"Baiklah, kalau begitu mari kita berkenalan kembali. Aku logan"

"Logan?" Seperti tidak asing. Batin queensha

" Ya Logan"

"Hehehe... Aku queensha" Queensha menggaruk pipinya yang tak gatal, dia merasa canggung di depan pria tampan seperti logan, bayangkan saya logan itu sangat tampan, queensha akan memberinya nilai 9 dari 10 angka.

Wajahnya yang tampan namun terkesan baby face, dengan badan kekar dan bahu lebar, serta tubuh yang jangkung membuat wanita mana saja akan takluk di buatnya. Tapi... Sorot mata logab sangat berbeda.

"Hey... Kau melamun apa?" Tegur loga

"Oh... Tidak... Tidak ada"

"Bohong sekali. Kau memandangku seolah ingin menerkam ku saat ini juga"
Kekeh Logan, membuat queensha suskes malu setengah mati karena tertangkap basah menikmati karya tuhan.

"Kau terlalu percaya diri tuan"

"Tentu saja"

"Cih... " Sedih queensha sambil memalingkan wajahnya yang memerah

"Queensha, kau ingin berjalan jalanan tidak? Aku akan membawamu ke tepi pantai"

Seketika raut wajah queensha berubah, matanya berbinar-binar dengan senyum merekah serta anggukan kepala yang cepat.

"Mauuuuuu" Serunya

" Baiklah ayo" Logan mendorong kursi roda queensha dengan pelan, mereka melewati beberapa pengawal yang berjaga, Logan tampak santai seolah dialah tuan rumah di sini.

"Logan, aku ingin menelfon james sebentar, aku takut dia akan mencariku, lalu marah karena aku pergi tanpa izin darinya"

"Kau tenang saja, james tidak akan marah selagi itu aku"

"Kau yakin? " Ragu queensha

"Ya"

Saat hendak menuju pintu utama, para bodyguard memberhentikan langkah Logan dan queensha. Seolah mengerti apa maksudnya, logan memberikan tatapan tajam nya. Queensha saja bergedik takut melihatnya.

"Ada apa" Ucap Logan dengan nada yang teramat dingin

"Tuan james bil..... "

"Jangan halangi jalanku atau kau ingin segera mengunjungi neraka"

Glek.....
Bodyguard itu menelan ludah dengan susah payah. Akhirnya dengan takut dan ragu dia membiarkan Logan membawa queensha menuju pantai.

"Logan... Kau menakutkan" Cicit queensha

"Hahaha kau ini ada ada saja"

"Aku serius " Kata queensha

"Baiklah baiklah. Maafkan aku" Logan mengusap kepala queensha

"Lihat di depan sana" Tunjuk Logan, ke arah pantai.

"Wow... Sangat indah, astaga" Takjub queensha

"James memang sempurna dalam memilih pulau ini untuk menyebunyikan mu" Cicitnya

"Kau bicara sesuatu? " Tanya queensha

"Tidak" Jawab logan santai.

Logan banyak bercerita dengan queensha awal pertemanan dengan james, pekerjaan, hobi bahkan pacar. Queensha baru tau kalau Logan dan james sudah berteman sejak duduk di junior high School. Aaahhh.... Aku batin sadar selama ini aku hanya fokus pada diriku dan james yang sekarang. Batin queensha baru menyadari

"Kenapa kau tidak membawa kekasihmu? " Tanya queensha

"Dia sibuk" Jawab Logan malas.

"Kasihan" Decak queensha miris. Tepatnya hanya menggoda Logan saja

" Kasihan apa? " Tanya Logan

"Kau akan menjadi obat nyamuk aku dan james" Tawa queensha mengejek, membuat logan berdengus malas

Queensha..........

Teriak seseorang, membuat Logan dan queensha tersentak kaget. Queensha yang gemetar, dan Logan yang tampak santai.







LIMERANCEWhere stories live. Discover now