1

24.6K 942 7
                                    

Suara pentofel mahalnya menggema begitu dia memasuki gedung pencakar langit miliknya. Ya seperti ayahnya kali ini bahkan Xavier mackenzie itu baru saja di nobatkan sebagai melliuner berpengaruh di dunia. Suatu pencapaian yang menakjubkan

Sifatnya yang dingin dan datar, terkadang membuat orangtuanya geram sendiri, gen dari mana yang di peroleh oleh Xavier. Selain itu sifat kejamnya dalam berbisnis membuat koleganya akan berfikir dua kali untuk menghianatinya. Bahkan musuh musuhnya banyak yang sudah lenyap oleh Xavier.

Hari ini Xavier kembali di pusingkan dengan calon sekretarisnya. bulan ini sudah 3 kali dia menganti sekretarisnya. Untuk kali ini saja dia akan mewawancarai sendiri calon sekretarisnya

Suasana dalam ruangan itu cukup tegang, pasalnya baru kali ini mereka mewawancarai pegawai disaksikan langsung oleh pemilik perusahaan. Aura yang di keluarkan Xavier sangat tenang namun terkesan berbahaya. Belum apa apa dia sudah mengusir calon peserta sebelum mereka memulai mempromosikan diri mereka. Oh...Jangan lupakan kata kata pedas yang keluar dari mulut seksi Xavier

Sudah hampir satu setengah jam namun Xavier belum juga menemukan seseorang yang pas untuk menjadi sekretaris merangkap asisten pribadinya itu. Rasa jengah sudah mulai menerpanya.

Dari puluhan pelamar kenapa tidak ada satupun yang beres pikir Xavier, ada yang berpendidikan tinggi namun attitudenya nol besar, ada yang pengalamannya sangat bagus tapi lagi lagi dan selalu saja itu permasalahannya, mereka tampak sekali ingin menggoda Xavier. Berpakaian kurang bahan dan sebagainya.

Xavier yakin bra yang digunakan mereka adalah bra semasa SMA,karna sudah kekecilan dan tak bisa menampung muatan mereka. Tidak kah bisa mereka membeli bra baru.

Lamunan Xavier buyar ketika suara lembut bagaikan semilir angin terdengar ditelinganya. Didepannya berdiri sosok gadis dengan wajah yang....sangat cantik. Menurut Xavier.

Lekuk tubuhnya sangat indah, rambut panjang bergelombang bewarna coklatnya sangat kontras dengan kulit putih pucatnya. Matanya yang berwarna hitam kelam tampak berbinar-binar. Gadis mungil itu tampak semangat dengan senyuman ceria miliknya.

"Perkenalkan dirimu" kata Xavier. Gadis itu mengangguk dengan patuh

"Perkenalkan nama saya queensha Maxwell, umurku 21th saat ini. Dan aku baru saja lulus dari Stanford university" pembukaan yang manis menurut xavier. Dia melihat dokumen yang diberikan gadis itu. Gadis yang pintar. Batin Xavier

"Kau tidak memiliki pengalaman kerja? Pihak HRD mulai bertanya, pasalnya mereka membutuhkan orang yang berpengalaman serta cakap dan tanggap. Walaupun gadis di depan mereka memiliki nilai sempurna itu saja tidak cukup untuk langsung menjadi sekretaris pimpinan mereka.

"Mm...tidak" lirihnya

"Tidak masalah kau diterima" entah dorongan dari mana Xavier langsung menerima gadis bernama queensha itu. Padahal semua orang tau Xavier orang yang perfectionis salah sedikit saja pasti dia akan mencerca habis habisan. Lalu apa ini???

"Sungguh?" Girang queensha, dia ingin sekali berteriak sambil meloncat loncat saat ini

"Iya. kau bisa mulai hari ini aku akan menjelaskan semua padamu" mereka kembali menatap Xavier dengan terkejut. Sejarah baru jika Xavier dengan repot akan menjelaskan tugas dari  sekretaris barunya.

"Sir saya bisa membantu anda untuk menjelaska.." belum selesai Martha, salah satu pihak HRD berkata Xavier sudah menatapnya dengan tajam. Seolah berkata "tutup mulutmu" membuat Martha menelan kasar ludahnya.

"Kau ikut aku" Xavier berkata sambil berjalan. Diikuti queensha dari belakang. Queensha masih sibuk mengamati interior tempat ia bekerja. Begitu menakjubkan dan sangat mewah.

"Wajar saja ini perusahaan berkelas" cicitnya. Masih asik memanjakan matanya, tanpa sadar bos barunya itu berhenti tepat di depannya

Bugh...

Aww... Ringis quennsha. Dia memegang jidadnya yang baru saja menabrak sesuatu itu. Namun saat dia mendongak untuk melihat apa yang di tabraknya. Wajahnya memerah serta queensha menahan nafasnya. Saat Wajah bosnya itu hanya berjarak segenggam kepalan tangan saja.

"Bernafas" Xavier berkata santai, untuk membuyarkan lamunan queensha

Queensha reflek memundurkan langkahnya. Tingkahnya yang serba salah serta raut malu diwajahnya. Menimbulkan senyum samar diwajah Xavier.

"Maaf tuan aku tidak melihat" cicitnya sambil menundukkan kepala

"Kau tidak fokus di hari pertama kerja?" Tanya xavier.

"Emm...aku hanya terpesona dengan interiornya saja" queensha berkata lirih

Sedangkan Xavier sudah menahan tawa yang akan keluar. Mengapa gadis kecil ini sangat lugu. batinnya

"Ayo cepat.  Dan jangan melamun"

Mereka menuju ruangan Xavier. Lagi dan lagi. Queensha kembali terperangah saat memasuki ruangan milik Xavier begitu luas dan mewah. Ya ampun dia yakin bisa bermain bola diruangan ini.

"Siapa nama mu tadi?" Tanya xavier

"Queensha tuan" jawab queensha semangat

"Queensha " gumam Xavier. Bahkan namanya saja sudah cantik

"Ya?" Queensha merasa Xavier memanggilnya namun sangat pelan

" Kau tau dasar dari tugas seorang sekretaris kan?" Tanya xavier, queensha kembali mengangguk

"Tentu saja tuan"

"Dan kau juga akan merangkap sebagai asisten pribadiku"

"Baik tuan"

Queensha mengambil note kecil dar tas nya berjaga jaga jika ada hal penting yang akan disampaikan bosnya

"Aku ingin kau menyiapkan seluruh keperluanku. Pagi hari kau sudah harus ada di mansion ku pukul setengah 7, lalu menyiapkan keperluanku, mulai dari baju hingga sarapan. Kau akan mengecek setiap kegiatan dan jadwalku. Ada beberapa hal yang tidak aku sukai dan kusukai. Kau akan berada di sampingku selama 24jam. Dan kau akan datang setiap aku membutuhkan mu. Mengerti?" Queensha diam. Kenapa jadi dia seperti budak. Pikirnya

"Em...tapi tuan kenapa aku harus menyiapkan semua keperluanmu? Itu  seperti tugas seorang istri" di kalimat terakhir jelas saja queensha mengatakan dengan pelan. Namun Itu cukup jelas di telinga xavier membuat dia kembali tersenyum kecil

"Lakukan saja, aku akan menggajimu 3 kali lipat" mendengar itu tentu saja queensha girang bukan main. Uang itu akan digunakannya untuk menggapai impiannya yang belum terealisasikan

"Apa istri anda tidak keberatan?" Ya queensha tidak enak hati jika seandainya istri bosnya itu merasa terusik

"Aku belum menikah queensha" gemas Xavier. Tidak pernahkah gadis ini melihat berita tentangku. Bagaimana bisa dia tidak tau seorang Xavier mackenzie masih lajang di usianya yang menginjak 29 th saat ini.

"Baiklah" paham queensha

_________

Hai guys

Marhaban ya ramadhan. Selamat menjalankan puasa bagi yang senang menjalankan. Semoga kita semua selalu dalam lindungan sang pencipta.

Insyaallah aku bakalan rajin buat update tentang Xavier dan queensha ya. kalian jangan lupa buat ninggalin jejak dengan cara komen dan vote. Karna itu juga merupakan bahan bakar buat aku semangat untuk update LIMERANCE

Selamat menikmati....

LIMERANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang