20

8K 321 8
                                    

Drtt...drtt...

"Hallo"

"Xavier kau bisa menghadiri rapat hari ini kan. Daddy harus terbang ke London, perusahaan disana sedang ada masalah"

"Tapi dad, aku tidak bisa meninggalkan queensha"

"Biar George dan yang lain berjaga di sana, Daddy juga sudah bilang pada alleta untuk menemani queensha"

"Tapi dad..."

"Tidak lebih dari 1 jam Xavier" Xavier mengalah, berdebat dengan seorang arthur mackenzie tidak akan ada ujungnya

"Baiklah" dengan berat hati Xavier akan meninggalkan queensha hanya untuk sebentar

Xavier mendekati ranjang queensha lalu mencium punggung tangannya.

"Aku begitu merindukan mu queen sampai rasanya dadaku ingin meledak"

Seperti biasa Xavier akan mengajak queensha untuk mengobrol,. Meskipun tak pernah ada jawaban atas setiap pertanyaan yang dia ajukan. Tapi Xavier tetap semangat, kata dokter yang menangani queensha meskipun dalam keadaan koma tapi pasien masih bisa mendengar dan itu akan bagus untuk proses penyembuhan pasien itu sendiri.

"Xavier" Xavier menoleh mendapati alleta sudah berdiri di depan pintu kamar queensha

"Kau sendiri, dimana kei?"

"Keizia sedang bersama ibu allard lagian akan merepotkan jika membawa keizia ke sini" tutur alleta sambil menyusun beberapa barang dan makanan yang di bawanya

"Aku harus ke kantor sebentar, tolong temani queensha ya"

"Iya, kau ini seperti ke siapa saja"

"Aku sedikit khawatir, perasaan ku tidak enak"

"Kurang ajar" alleta sudah siap melempar Xavier dengan buah jeruk di tangannya namun aksinya berhenti ketika melihat raut wajah Xavier berubah jadi sendu

"Ada apa Xavier?" Tanya alleta sambil mendekati kembarannya itu

"Perasaan ku tidak nyaman, perasaan ini persis seperti yang aku rasakan saat kejadiaan naas itu terjadi al" Xavier sudah menahannya dari tadi tapi begitu melihat alleta datang dia susah tak tahan untuk membagikan perasaannya.

Xavier bukanlah tipe orang yang suka mengekspresikan perasaannya kepada semua orang hanya orang-orang tertentu yang mampu membuat nya nyaman dan tentu saja alleta adalah salah satunya, banyak rahasia Xavier yang alleta pegang.

Xavier menceritakan semuanya pada alleta, karna baginya alleta seperti dirinya

Heyy...tentu saja mereka bersama sejak janin.

"Semua akan baik-baik saja. Kau hanya perlu yakin dan bersabar sedikit lagi. Queensha pasti sembuh"

"Ya...aku harap juga begitu. Dia benar benar akan membunuhku jika dia tidak segera sembuh"

"Xavier" alleta menatapnya tajam, dia benci jika orang orangnya berbicara seperti itu.

"Baiklah baiklah nyonya alleta aku titip kekasih ku padamu jika ada apa-apa langsung hubungi aku dan minta bantuan George, dia akan menjaga didepan"

"Hm" alleta hanya menggumam malas.

"Aku pergi" Xavier sudah meninggalkan rumah sakit setelah meminta george untuk menambah tingkat keamanan pada queensha

____

James turun dari helikopter pribadinya, dengan gaya angkuh dia berjalan dan disambut oleh beberapa orang miliknya.

Dia memandang bangunan didepannya, ya rumah sakit milik MCK group. James mendaratkan helikopter miliknya di gedung lain dekat dengan gedung rumah sakit itu, tak mungkin baginya untuk mendarat langsung di atas rumah sakit itu, itu akan mengundang masalah baginya, tentu saja karna rumah sakit beserta orang di dalamnya ada dibawah naungan xavier.

"Bagaimana?" Tanya James, tangan nya mengusap dagunya, sosoknya yang biasa kalem dan santai, seolah menguap entah kemana tergantikan dengan sosok yang mampu mengintimidasi lawan bicaranya. Berbeda 180 derajat.

"Semua sudah siap pada posisinya, Xavier sedangan tidak ada di sana hanya ada seorang wanita yang menemani nona queensha, saya rasa itu adalah saudari Xavier mackenzie"

James mengangguk, dia tau wanita itu, wanita yang sempat ia jumpai tempo hari

"Bagus jika begitu, tunggu apa lagi jalankan rencananya, aku akan menunggu disini"

"Ada satu kendala kecil tuan"

James spontan menatapnya tajam, dia melepas kacamata hitamnya dengan kasar

"Apa"

"George berada disana, kami sedang berusaha mengalihkan perhatiannya"

"Segera selesaikan atau kau aku jatuhkan ke bawah" bentaknya

Dirumah sakit sendiri, anak buah James mampu menaklukan seluruh anak buah Xavier. Bukan perkara mudah untuk itu, untung nya ruang inap queensha sudah pindah ke lantai khusus milik keluarga Mackenzie dimana dalam satu lantai itu hanya ada tiga ruang inap. Entah keberuntungan bagi James atau kesialan bagi Xavier

Mereka menembak seluruh penjaga itu dengan pistol kedap suara sedangkan Roy sedang berusaha memancing george.

"Kau ingin mengantar nyawa ke sini" George berkata rendah namun bagi siapa pun yang mendengarnya itu akan sangat menakutkan

"Hahaha sepertinya bukan aku yang akan kehilangan nyawa" Roy terkekeh pelan, sambil memasukan tangannya ke saku celana

George yang melihat gelagat aneh itu langsung saja menelfon salah satu anggotanya namun nihil tak ada satu pun yang mengangkat panggilannya

"Shit"

"Bagaimana?" Tantang Roy

Goerge berlari untuk segera memastikan keadaan. Matanya terbelalak saat melihat semua anggotanya tak sadarkan diri.

Dia langsung memasuki ruang inap queesnha, keterkejutannya semakin jadi saat melihat alleta tergeletak tak sadarkan diri di tambah ranjang queensha yang sudah kosong. Dia memindahkan alleta yang pingsan keranjang tempat queensha terlelap

"Astaga...apa yang terjadi" George melihat beberapa suster datang dengan nampan berisikan beberapa obat untuk queensha

"Kalian melihat seseorang membawa nona queensha?"

Suster itu menggeleng ,"kami tidak melihat apapun, kecuali orang orang berseragam yang sama seperti para penjaga disini" jelas suster itu

"Jam berapa mereka datang?" Sekitar 20 menit yang lalu

Sial...dia kecolongan

George berfikir kemana mereka membawa nona queenshanya, sedangkan para suster yang menjaga tidak melihat siapapun turun dari lantai ini.

Jika mereka tidak turun maka mereka akan naik ke lantai selanjutnya

Atapkah?

Itu memungkinkan jika mereka membawanya lewat jalur udara menggunakan helikopter

"Kalian urus nona alleta, panggil doker terbaik"

"Baik tuan"

George menekan lift kasar menuju atap rumah sakit ini dan dugaann
ya benar.

Tepat saat George sampai, heli itu lepas landas. Gorege memperhatikan dengan detail itu adalah logo Pattinson grup dan sudah jelas dalangnya adalah James Pattinson

Matilah dia kali ini. Pikir george

Dengan takut dia mencoba menghubungi Xavier, berulang kali dia mencoba namun tak ada satupun yang diangkat.

Geroge memijit pelipisnya, dia harus segera menyusul Xavier ke kantor  untuk memberikan info yang akan sangat jelas membuat nya murka.

LIMERANCEWhere stories live. Discover now