9

13.2K 645 18
                                    

Sudah tiga hari queensha terjebak didalam sangkar emas milik Xavier. Tiga hari pula dia hanya mengurung diri dikamar. Dia tidak akan berbicara kepada siapapun,bahkan tiga hari pula dia mogok makan.

Meski badannya saat ini sangat lemas karena tidak ada asupan yang masuk. Dia akan tetap bertahan agar orang kejam itu mau melepaskannya

Tok...tok

Xavier membuka pintu kamar yang ditempati queensha. Dia melihat gadis itu sibuk menatap pepohonan dengan tatapan sayu dan kosong. Membuat hati Xavier sakit

"Sayang...makan dulu". Xavier membawakan bubur untuk queensha. Namun hanya keheningan yang menjadi jawaban atas pertanyaan itu

"Queen, ayo makan. Mau sampai kapan kau begini terus"

Xavier menyuapkan sesendok bubur itu kepada queensha, namun dia malah memalingkan mukanya. Sesungguhnya Xavier berusaha untuk meredam emosinya. Daddy nya pernah bilang, jangan pernah sakiti orang yang kau cinta. Makanya Xavier berusaha untuk menekan amarahnya.

"Ayo...aaa.. buka mulutmu sedikit saja sayang" queensha masih diam tak bergeming

"Sayang" panggil xavier

"Ayo makan" Xavier tak henti-hentinya membujuk queensha dia khawatir dengan keadaan queensha. Wajahnya semakin pucat, serta lingkaran hitam yang tampak jelas di bawah matanya.

"Sayang ayo..."

Prang...

Queensha menepis kasar tangan Xavier, sehingga bubur yang Xavier pegang kini berantakan dilantai.

"Aku bilang aku mau pulang. Aku tidak mau disini"

"Kau akan disini" tegas Xavier.

"Tuan apa salahku padamu? Kumohon" queensha sudah memelas. Namun Xavier masih berkeras hati tidak akan melepaskan queensha. Bagaimana jika nanti si brengsek Pattinson itu kembali mendekati gadisnya. Tidak. Tidak akan Xavier biarkan

"Aku Saudah bilang padamu sayang, jangan panggil aku tuan"

"Aku ingin pulang" kata queensha

"Kita disini saja, tidak ada yang akan mengganggu kita disini"

"Xavier...pulang" gumam queensha

Ini pertama kalinya queensha memanggil namanya rasanya....mmm bagaimana harus dijelaskan, rasanya seperti ada sesuatu yang membuncah di dada Xavier. Padahal queensha hanya menyebut namanya. Bukan menyatakan cintanya

"Kenapa mau pulang hm" Xavier mencoba melembut, mencari tau apa sebenarnya penyebab queensha meminta pulang. Jika itu karna si brengsek Pattinson maka Xavier bersumpah akan membuat penjara untuk queensha

"Aku takut disini"

"Hanya karena itu?" Tanya Xavier

"Ya" suara queensha melemah.pandangannya sudah mengabur, bahkan kepalanya sakit sekali saat ini

"Kita akan pulang" queensha tersenyum sebelum akhirnya dia pingsan.

"Astaga...sayang...queen...bangun... sayang" Xavier khawatir bukan main.
Dia kembali mengguncang bahu queensha

Lalu dia membawa queensha ala bridal style.

"George..Goerge.." teriaknya memanggil orang kepercayaannya

George berlari di ikuti beberapa bodyguard dibelakangnya

"Cepatlah siapkan helikopter, kita kerumah sakit" Xavier langsung membawa queensha kehalalan samping rumahnya.

Menggunakan mobil untuk saat ini bukanlah pilihan yang baik. Dia khawatir queensha kenapa kenapa.
___

"Aku sudah bertemu queesnha, dia bekerja disalah satu perusahaan rekan bisnis ku"

".........."

"Aku akan berbicara lagi dengannya nanti. Dan akan membujuknya"

"........."

"Baiklah paman aku tutup dulu"

James memandang layar ponselnya yang masih ada foto dirinya dan queensha 5tahun lalu. Tepat di hari pertunangan mereka. Saat itu James dan queensha masih malu malu satu sama lain.

Membuat James tertawa mengingat bagaimana manisnya queensha saat itu.

"Aku akan mendapatkan mu lagi moon, aku akan berusaha mengambil hatimu lagi. Akan mendapatkan tempat di hatimu lagi"

Setelah ini James berjanji akan membuktikan bahwa dia sungguh sungguh mencintai queensha. Dia berjanji akan lebih berusaha meyakinkan queensha

____

"Bagaimana kondisi kekasih ku"
Xavier mendekati dokter yang sudah selesai memeriksa keadaan queesnha

"Nona queensha hanya kekurangan gizi. Di tambah dia memiliki asam lambung. Selain itu sepertinya akhir akhir ini nona queensha seperti tertekan. Itu yang memicu kenapa dia bisa pingsan. Usahakan agar dia tidak tertekan tertekan, itu akan menganggu jiwa maupun fisiknya"

Xavier mengangguk. Lalu memasuki ruang rawat queensha. Dia menggenggam tangan mungil itu. Sangat pas dengan tangannya.

"Aku janji itu yang terakhir"

LIMERANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang