#18 - Test Pack Positif

2.7K 273 58
                                    

⚠️⚠️⚠️Konten sensitif mengandung unsur MPREG; pria posisi bawah bisa hamil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️⚠️⚠️
Konten sensitif mengandung unsur MPREG; pria posisi bawah bisa hamil.
Buat yang tidak suka dengan konten beginian, harap di skip saja.
Terima kasih ❤️

______________________________________

Pagi itu, masuk bulan ke-6. Singto dan Krist masih menikmati acara jelajah mimpi. Posisinya gemas. Dibalik selimut, Singto mendekap Krist yang menenggelamkan kepalanya ke dada Singto. Napas keduanya sangat teratur. Hingga tak berapa lama kemudian, Krist mulai bergerak. Melepaskan diri dari dekapan Singto. Matanya perlahan mengerjap dan sesekali bibir tipisnya menguap. Ia lirik jam dinding. Pukul 6 pagi. Lalu ia turun dari ranjang menuju kamar mandi untuk mencuci muka. Namun ketika memasuki kamar mandi, mendadak dia mengernyit. Tangannya reflek tergerak untuk menutupi hidungnya. Tak lama kemudian perutnya mual. Jadilah Krist ambil langkah panjang menuju washtafel dan memuntahkan seluruh isi perutnya.

Suara Krist cukup mengusik Singto dari lelapnya. Pria itu terbangun. Kaget mendengar suara Krist muntah pagi-pagi. Sangat jarang terjadi. Dengan segera ia sibak selimutnya, agak tergesa melangkah menuju kamar mandi.

"Kit, kenapa?" nada khawatir itu sudah sampai pintu kamar mandi. Dilihatnya Krist sedang berpegangan pada pinggiran washtafel.

"Kamar mandinya bau," jawabnya singkat sebelum kembali merasa mual dan memuntahkan cairan bening kekuningan dari mulutnya.

Singto mendekat. Sesekali hidungnya mengendus membaui udara yang ada di dalam kamar mandi.

"Baunya tidak buruk. Ini wangi lavender," timpal Singto.

"Aku tidak suka baunya!"

"Hah? Biasanya juga tidak apa-apa. Malah kamu sendiri yang milih lavender, ingat?"

Krist mendengus. Memang benar dia yang memilih aroma lavender sejak awal mereka tinggal di sana. Bahkan tiap hari juga beraroma lavender. Baru kali ini Krist membenci aromanya.

"Pokoknya tidak mau tau, Singtuan harus ganti aromanya! Atau aku numpang mandi di tetangga sebelah!"

Singto membulatkan matanya. "Eh, jangan dong, Sayang."

"Makanya, diganti!"

"Iya, nanti diganti."

"Kok, nanti?" Krist mengerutkan keningnya dalam. Tampak kesal dari raut wajahnya.

"Lha, terus?" Singto bingung.

"Sekarang! Kit, 'kan mau mandi! Jam 9 aku ada kuliah. Mumpung masih pagi, cepetan beliin. Aku mau bikin sarapan dulu. Pokoknya aku balik dari dapur, aroma kamar mandi sudah harus ganti, ya?"

Belum juga Singto menjawab, Krist sudah berlalu meninggalkannya dalam keadaan cengo. Heran sekali pagi-pagi sudah kena omelan Krist hanya karena aroma ruangan.

Game Over Love [Singto X Krist - Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang