#5 - Setelah Pernikahan

1.7K 273 21
                                    

"Sekarang bagaimana kita tidurnya?" Krist berkacak pinggang menatap ranjang king size dengan seprai hitam tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sekarang bagaimana kita tidurnya?" Krist berkacak pinggang menatap ranjang king size dengan seprai hitam tersebut.

"Tinggal merem, 'kan?" jawaban Singto enteng. Sama sekali tidak membantu.

Plak!

Sontak, Krist memukul kepala Singto yang memang sedang berdiri disebelahnya. Keduanya sedari tadi memikirkan masalah tidur. Terutama Krist, yang memang tidak mau tidur berdua dengan Singto.

"Aku sedang tidak becanda, Lionsword!"

"Kau pikir aku becanda?!"

Mereka bertatapan dengan lempar sengit. Krist lebih dulu memutus kontak mereka. Bersedekap memalingkan muka dengan ekspresi kesalnya.

"Kalau begitu begini saja, karena kau tidak mau tidur denganku bagaimana kalau kau tidur di sofa depan?" Singto memberi ide yang membuat Krist dalam satu detik menoleh cepat ke arahnya.

"Dan kau tidur di sini, begitu maksudmu?"

"Ya, mau bagaimana lagi?" Singto menghendikkan bahunya. "Kalau tidak mau tidur sofa ya, berarti kita tidur berdua di sini."

"Kenapa tidak kau saja yang tidur di sofa depan?" Krist menatap kesal. Sangat kesal. Bagaimana tidak, Singto benar-benar menyebalkan. Masa' dirinya harus tidur di sofa? Yang benar saja!

"Enak saja, tidak mau! Nanti punggungku sakit. Lagipula ini apartemenku!"

"Ini apartemen kita!" sanggah Krist.

"Ya, sudah kalau begitu. Kau mau tidur di sofa atau di sini bersamaku?"

Dalam sesaat Krist terdiam. Menatap giliran antara ranjang dan Singto. Memikirkan solusi terbaik dari percekcokan malam pertama mereka.

"Oke. Aku tidur di sini bersamamu," Krist memutuskan. Sedang Singto tersenyum mengejek. "Tapi ingat! Kau tidak boleh melewati batas ini," ujarnya sembari menata guling sebagai pembatas diantara keduanya. "Kalau melanggar, aku akan menendangmu dan kau tidur di sofa. Mengerti? Awas, macam-macam!"

"Kau ini kenapa, sih? Lagipula, aku tidak doyan sama pria sepertimu. Tidak ada apa-apanya, tidak menarik juga!" Singto mengamati dari bawah ke atas tubuh Krist.

"Ya, bagus kalau begitu! Aku juga tidak doyan sama pria sepertimu!"

Setelah percekcokan yang memakan banyak waktu, mereka memposisikan tubuh masing-masing ke atas ranjang. Saling memunggungi dengan meringkuk dibagian paling tepi ranjang.

"Good night, have a bad dream!" ucap Singto.

Krist mencibir namun masih membalas ucapan Singto. "My dream was bad since you were there!"

Dan mereka pun tidur.

***

Paginya, ketika Krist membuka mata hal pertama yang ia lihat adalah wajah Singto. Dahi Krist berkerut. Beberapa kali ia mengerjap menetralkan pandangannya. Berharap ia salah lihat.

Game Over Love [Singto X Krist - Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang