#16 - Tiket Honeymoon

2.7K 282 43
                                    

Off tengah memijat kaki Gun di dalam kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Off tengah memijat kaki Gun di dalam kamar. Gun bersandar pada headboard sembari membaca majalah.

"Papii...."

"Ya, Sayang?"

Gun menurunkan majalahnya, menutup dengan tidak minat dan meletakkannya begitu saja. Off memperhatikan pasangannya itu tanpa menghentikan pijatan di kaki Gun.

"Mau babymoon...."

"Babymoon?" Off membeo. Bahkan dia menghentikan pijatannya.

Gun mengangguk sangat imut. Lalu mengintruksikan pada Off untuk mendekat padanya. Ketika Off duduk disebelahnya, Gun dengan manja melingkarkan lengannya pada leher Off dan menempelkan kepalanya di dada Off. Off merangkulnya, mengusap lengannya dengan sayang.

"Kenapa tiba-tiba?" tanya Off.

"Entahlah. Mungkin ini yang minta adek bayinya." Gun mengusap perutnya yang masih cukup rata sambil tersenyum.

"Emangnya mau kemana, sih? Maldives, Venice, Moroko, Korea, Santorini, Bali—"

"Pattaya!" cetus Gun dengan nada girang. "Aku mau ke Pattaya! Bali kita sudah pernah."

Off menatap aneh pada Gun. Setaunya, pasangannya ini suka berpergian ke luar negeri. Bahkan saat honeymoon dulu, Bali menjadi pilihan destinasi mereka.

"Pattaya?" Gun menganggukkan kepalanya. "Apakah ini permintaan adek bayi juga?" Gun mengangguk lagi. "Baiklah. Aku akan atur jadwalku dulu biar bisa babymoon. Apa sih, yang nggak untukmu?"

"Oke. Tapi...."

"Apa?" Tangan Off berpindah untuk memainkan anak rambut Gun yang lembut.

"Singto sama Krist diajak, ya?"

"Hah?"

***

Bangun-bangun, Krist merasakan pegal yang teramat. Pinggangnya seperti patah saja rasanya. Ia membuka mata perlahan, membiarkan bias cahaya masuk dengan lembut sembari mengumpulkan nyawanya utuh. Lalu menguap. Netranya melirik ke arah samping. Ada Singto yang sibuk dengan lelapnya. Tangan pria itu memeluknya posesif. Krist tersenyum melihat wajah Singto yang seperti bayi. Lucu.

Sedetik kemudian telunjuknya terulur menyentuh wajah Singto; mulai dari dahi turun ke hidung lalu ke bibirnya. Beralih untuk mengusap pipi Singto dengan lembut. Sesaat Krist menikmati pemandangan indah paginya itu. Namun, gerakannya terhenti kala dia teringat kejadian semalam. Seketika dahinya berkerut; mimpi atau bukan?

Seakan ingin memastikan, Krist membuka selimutnya. Mengintip ke dalam ada apa di sana?

Dua badan orang dewasa telanjang bulat. Krist dapat melihat milik Singto dan punyanya sendiri. Sontak wajahnya memerah panas. Malu bukan kepalang sampai dia-

"AAAAAKKHHH!"

-teriak kencang.

Singto yang kaget pun segera terbangun-sampai terduduk. Sedang Krist sudah memunggungi Singto sembari menggulung tubuhnya dengan selimut bagiannya.

Game Over Love [Singto X Krist - Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang