#8 - Makan Malam

1.7K 269 11
                                    

Audi hitam milik Singto tiba di kediaman mewah Ruangroj

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Audi hitam milik Singto tiba di kediaman mewah Ruangroj. Hal yang tak pernah Krist kira adalah Singto membukakan pintu untuknya. Tak hanya sampai disitu, pria itu juga mengulurkan tangannya untuk digandeng. Krist manut. Alasannya biar kelihatan mesra.

Karena merasa sudah berumah tangga sendiri, ketika pulang ke kediaman orang tuanya, Singto masih memiliki yang namanya sopan santun; mengetuk pintu. Suara Gun menyahut dari dalam. Tak berapa lama kemudian terbuka. Tampak cengiran Gun sampai terlihat lesung pipinya yang sebelas dua belas seperti milik Krist.

"Ahh ... Kalian sudah datang!" hebohnya. "Ayo, masuk!" Gun menggandeng tangan Krist. Menariknya masuk lebih dulu.

Singto mengekori dua orang tersebut. Di ruang tengah, keluarga mereka berkumpul kecuali sang ibu yang sepertinya sibuk di dapur.

"Kita bantu Mae siapin makan malam," ujar Gun pada Krist. Dan Gun pun menarik Krist menuju dapur.

"Hey, Singto sini ... Sini ...," panggil Off melambaikan tangannya. Tampak empat orang pria dewasa sedang bergurau.

Singto mendekat. Tangannya tiba-tiba di tarik oleh Off. Hingga dia terduduk di tengah-tengah antara Off dan Arm.

"Ada apa, sih?" tanya Singto.

"Bagaimana kehidupan pengantin baru kalian? Seru tidak?" Arm bertanya.

"Arm ... Astaga, kau penasaran dengan kehidupan pernikahan adikmu. Makanya segeralah menikah," sahut Tuan Sangpotirat.

"Ck, Pho ... Aku hanya memastikan kalau Kit benar-benar dijaga dan dibuat bahagia olehnya," tunjuk Arm pada Singto dengan dagunya. Lalu atensinya kembali penuh pada Singto. "Jadi ... Bagaimana?"

"Err ... Anu ... Itu ...." Singto mendadak bingung harus jawab apa. Dibilang bahagia, mereka selalu cekcok hal tidak berguna. Dibilang menyedihkan tapi Krist selalu memasakkannya makanan enak dan bisa menjadi teman main game. "Ya ... Begitulah, seru kok, seru ...."

Hanya itu yang bisa ia ucapkan sambil mengangguk meyakinkan. Tapi hal itu membuat wajah Off menampakkan senyum mesum. Singto yang sekilas melihat itu pun merasakan perasaan yang tak enak.

"Pasti kalian melakukannya tiap malam, 'kan?" Off mencolek pinggang Singto.

Sedang Singto sendiri yang sudah antisipasi pertanyaan ini pun segera mengedarkan pandangannya. Arm, Ayah dan Ayah mertuanya tampak menunggu jawabannya dengan senyum tak kalah ngeri dari Off.

"Itu ... Kami ...," Singto menggigit bibir bawahnya. Bingung harus jawab apa.

Jangankan meniduri Krist, menciumnya saja dia belum pernah. Betapa hebatnya dia belum menyentuh istri sendiri padahal pernikahan sudah menginjak minggu kedua. Entah ini harus dibanggakan atau disesali. Jujur saja, Singto sedikit khawatir. Pernikahannya terjadi karena taruhan. Jika dia meniduri Krist sebatas formalitas, bukankah itu akan menyakiti Krist?

Game Over Love [Singto X Krist - Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang