1

1.5K 214 188
                                    

07:18

Matahari sudah memaksakan diri masuk melalui sela-sela gorden kamar seorang gadis,tapi sayang itu tidak membuat pemilik kamar terganggu.tidur dengan posisi badan terlentang miris diatas kasur posisi kepala sudah menggantung dipinggir kasur.

"Fanyaaàaaa."

Oh God teriakan membahana itu yang paling Fanya benci saat tidurnya diganggu.ingin sekali Fanya mengumpat kasar tapi Ia masih sayang dirinya sendiri. Ia tidak ingin dirinya dikutut menjadi batu oleh pemilik suara cetar membahana itu.

Tok tok tok

Bunyi ketukan pintu yang kasar akhirnya memaksa Fanya utuk bangun dari tidur cantiknya.Ia berjalan sempoyongan lalu membuka pintu kamarnya.

Pletak

Kepala Fanya diberi hadiah jitakan jitu dari seorang wanita cantik yang sudah berdiri didepan kamar Fanya dengan muka ditekuk.

"Fanya!hari ini kamu ngak sekolah?Abang kamu udah berangkat dari sejam yang lalu,mau jadi apa kamu besar nanti?"tanya wanita didepan Fanya, sedangkan gadis itu masih masih menutup matanya walau dalam posisi berdiri ia hampir terlelap kembali,Ia mengusap wajah cantiknya dengan kasar.

"Fanya pengen jadi pembalap jitu bun,tenang aja terlambat hari ini ngak buat Fanya kehilangan masa depan Fanya bun."ucap Fanya lansung memasuki kamar mandi meninggalkan bundanya yang hanya bisa menghela nafas pasrah.

Sekarang Fanya sudah siap dengan pakaian seragamnya,ia mengikat asal rambutnya dengan karet yang bundanya beli sabtu kemarin.Fanya memasukan 1 buku kedalam tasnya dan bersiap untuk berangkat kesekolah.tapi jangan salah Fanya akan meluangkan waktu untuk berdoa sebelum berangkat,katanya walau kita berdosa jangan sampai melupakan Tuhan.

Ia menuruni tangga lalu berjalan kearah dapur menghampiri bunda.

"Fanya berangkat ya bund!bye manis"

Teriak Fanya membuat bunda Nisa kaget dan hampir memukul putrinya dengan nampan besi yang sedang Ia cuci di wastafel. Fanya terkekeh lalu mengecup singkat pipi bundanya.

"Itu aja kaget bund"heran Fanya

"kalo kamu nggak teriak mungkin bunda nggak kaget Fan!kebiasaan deh kirain nih rumah hutan apa?untung jidat kamu belum sempat berciuman sama nampan bunda, kan kasian nampannya."protes bunda lalu menyiapkan roti coklat agar Fanya bisa sarapan.

"kok kasian nampannya?bukannya jidat Fanya yang harus dikasihani? Jahat deh bunda!Nggak teman deh"Ucap Fanya merajuk.

"Fanya... Lihat muka bunda"tiba tiba bunda Nisa berucap serius, membuat Fanya menjeda acara makannya dan langsung memandang kearah bunda.

"Lihat baik baik apa bunda terlihat peduli?enggak sama sekali! "Ekspresi konyol yang ditunjukan bunda Nisa membuat Fanya langsung merengek tidak jelas.

"Biarin nanti Fanya nggak ajak bunda nonton film Exo the next door mana Fanya udah download semua episodenya.takan ku ajak bunda..."Ejekan dari Fanya membuat bunda langsung khawatir dan terlihat menyesal telah mengoda Fanya.

"Eh jangan gitu dong! Nanti bunda nggak bisa lihat Ceye lagi"Protes bunda lalu menopang kedua tangan diatas meja dan memasang wajah sedih.

"Serah bunda Fanya berangkat.hari ini ada exschool jadi Fanya pulangnya agak telat soalnya Blacky kan lagi sakit"Ucap Fanya mengakhiri pembicaraannya dengan bunda karena jika membahas Exo maka perbincangan mereka tidak akan ada habisnya. mana Fanya sudah sangat telat dan harus naik angkot, Blacky yang Fanya bilang sakit adalah Motor kesayangannya yang sedang masuk bengkel.

"Kalo kamu pulang telat bunda pake laptop kamu ya, biar bunda nonton dahulu ya.. yaa"tutur bunda membuat Fanya hanya terkekeh, bundanya sudah sangat mengidolakan Exo karena Fanya. Mereka berdua sering membeli baju couple yang bergambar muka ataupun lambang Exo, bahkan isi playlist bundanya semua penuh dengan lagu Exo. Dari OTS 12,OTS9,OTS8,EXOCBX,EXOSC dan masih banyak lagu yang dinyanyikan oleh personel EXO mau duet maupun solo.

"Iya deh silahkan aja yang mulia"

"bagus sekarang kamu bisa pergi!"Ucap bunda membuat Fanya membelalak mata, bundanya mengusirnya? Setelah diizinkan untuk menonton film pada laptop Fanya, bunda langsung diusir? jahat! Jahat sekali!

"setelah apa yang Fanya lakuin, bunda mau usir Fanya?cukup.sa pamit mo pulang sa tra ganggu ko lagi, sa tra marah ko lagi, sa tra mau pusing pusing, sa sayang ko sekali" Queen drama itulah  julukan untuk Fanya dan bundanya.mereka berdua selalu mendramatis suasana dan sama sama kocak.

"Kamu pasti dihukum, percaya sama bunda"Ucap bunda membuat Fanya kembali melotot pada bundanya. Jika bersama bunda, ia akan dibully terus karena sifatnya yang baperan.

"Di doain yang kagak bae sama bunda sendiri lagi. Dahlah Fanya pamit" ucap Fanya dengan  kekehan membuat bunda tertawa terbahak bahak.

"cium bund"

"nggak mao"Goda bunda

"kalo bunda nggak cium, Fanya yang bakal cium bunda"sepertiga detik bibir Fanya sudah mendarat pada pipi kiri bunda Nisa.

"babay bunda cantik!tapi masih cantikan Fanya!"

Teriak Fanya kemudian lari terbirit-birit keluar dari rumah.Fanya lansung memesan ojek online,menunggu sekitar 10 menit akhirnya mas greep datang.

"bang biar saya yang nyetir aja,abang duduk dibelakang saya aja"Tawar Fanya membuat cowok itu mengerutkan kening tapi turun dari motor sehingga Fanya lah yang menyetir.

"abang udah nikah?"sikap sok akrab Fanya mulai muncul, pertanyaan pertama yang wajib Ia tanya pada orang baru.

"belum,masih kuliah kok" cowok itu dibuat makin binggung dengan sikap bahkan pertanyaan Fanya.Ia tersenyum tapi tetap menjawab pertanyaan Fanya.

"Oh jadi Abang kuliah sambil kerja?wah hebat! Sekarang udah semester berapa?" puji Fanya bukan apa apa tapi Ia memang tulus mengucapkan itu. Jarang bertemu dengan cowok yang mau menempuh jalur pendidikan ke jenjang kuliah tapi dengan keringat sendiri. Banyak mahasiswa diluar sana yang hanya modal gaya, nggak mau bantu orang tua, kerjaannya cuman main game dan habisin uang orang tua dengan tuntutan yang sebenarnya tidak termaksud dalam kebutuhan perkuliahan.

"Udah semester lima, saya ambil jurusan FKip bahasa inggris.kalo kamu udah kelas berapa?" tutur cowok dibelakang Fanya.

"Wah semangat ya bang!kapan kapan bisa dong ajarin Fanya bahasa inggris ya. Fanya paling bego pelajaran bahasa bule"seloroh Fanya membuat cowok itu hanya terkekeh

"Tenang aja, eh nama kamu Fanya kan?nama aku Maklon panggil aja Mao biar lebih akrab"Tutur cowok itu yang ternyata bernama Maklon.

"Iya bang. Aku panggil Bang Mao aja"

"Eh Fanya berhenti weh" reflek Maklon menepuk bahu Fanya beberapa kali.membuat Fanya menginjak rem mendadak membuat mereka Maklon langsung memeluk Fanya.

"Ya ampun maaf bang, kirain masih jauh padahal udah lewat gerbangnya."Fanya terkekeh lalu turun dari motor setelah Maklon turun.

"Iya nih keasikan cerita sih"Maklon tertawa.

"saya masuk dulu bang, moga lancar berkatnya hari ini"Maklon membelalak mata saat Fanya mengulurkan tangan dan mencium tangan kanan maklon.

"santai aja bang, sekarang bang Maklon udah jadi abang kedua Fanya, jadi Fanya harus menghargai abang"tutur Fanya.

"Eh udah telat banget nih Fanya pamit bang, bye!"belum sempat menjawab Fanya sudah berlari meninggalkan Maklon yang hanya tersenyum melihat gadis itu memasuki gerbang.

.

.

.

Tbc
Segini dulu chapter 1 nya.
Moga suka ya!

Tha🐾

FANYA(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang