28

273 25 30
                                    

"Cowok kenapa sih kalo, ngehujat mulutnya lebih jahat dari cewek?! "
•Fanya


"Kamu itu hanya buat masalah terus, nggak pernah ngikutin aturan sekolah, nakal, buat kekacauan dimana mana, dan lihat sekarang kamu pukul anak orang sampai babak belur seperti ini, kamu bisa saja dituntut sama kedua orang tua Fero. Kamu tidak kasian sama abang kamu Fanya?! Dia kerja keras demi kamu. Tapi, apa yang kamu balas?! Kamu malah memuat Marsel pusing saja. Marsel saja dulu waktu masih sekolah, dia rajin, sopan, berbakat, dan nggak suka bikin ulah kayak kamu.Bapak heran kenapa sikap kamu beda sekali dengan Marsel. Jadi mulai besok kamu di skors selama satu minggu dan ingat jangan buat kerusuhan lagi diluar lingkungan sekolah. Kamu mengerti?"Inilah sepertiga rangkaian kata dari sekian banyak nasehat yang diberikan oleh Guru guru yang ada diruang Bk pada Fanya.


"Kamu kalo ditanya jawab, jangan diam aja! Kalo buat masalah suka, bertanggung jawab nggak bisa."Sekarang ibu Mia lagi yang menceramahi Fanya sedangkan, Fanya dia hanya duduk dan diam dikursi yang berhadapan langsung dengan kepala sekolah lalu disamping kiri, kanan ,dan belakang Fanya diapit oleh 5 guru lain. Ia terdiam. Terkadang orang hanya bisa bersikap baik pada seseorang hanya karena sikap lembut, dan ramah. Sedangkan kamu yang biasanya kasar, akan terus disalahkan walaupun kamu sudah menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Tapi karena orang yang nampak baik dan ramah itu mulai berakting, maka siap siap semua kesalahan akan di timpahkan pada kamu si kasar itu.

"Kalo saya kasih pembelaan buat diri saya sendiri apa bapak, atau Ibu akan percaya? Karena disini terlihat Fero yang terluka jadi otomatis saya lah
yang bersalah dimata Bapa Ibu."Fanya menarik nafas pelan dia tidak peduli lagi sekarang. Jika Ia mau dikeluarkan dari sekolah sekalipun juga Ia tidak peduli.

"Fanya, jadi sebenarnya kamu kenapa bisa memukul Fero tadi?"Ibu sukma kita berbicara dengan lembut pada Fanya. Karena Ia tau pasti ada penyebabnya kenapa Fanya memukul Fero tadi.

"Dia bilang saya pembunuh, dan yang paling tidak saya terima dia bilang kalo ayah saya pembunuh makanya menghasilkan anak seorang pembunuh juga. Waktu dia fitnah saya, saya diam. Tapi, karena dia bawa-bawa orang tua saya maka dari itu saya memukul Fero."Fanya menjelaskan pada guru yang ada di ruangan itu tapi, terlihat dari ekpresi hanya ibu Sukma saja yang percaya dengan perkataan Fanya.

"Atas dasar apa kami harus percaya sama kamu?"Sekarang Pak Mar yang bertanya.

"Saksi, Tanya aja sama anak kelas Ipa5."Jawab Fanya singkat.

"Bisa saja kamu sudah menyuruh teman sekelas kamu agar bersaksi dusta dan menyalahkan Fero,karena yang jelas kalian pasti iri dengan Fero secarakan udah cantik, pintar, kaya lagi" Bukannya mempertimbangkan pengakuan Fanya ibu Mia malah mencap kalo Fanya dan teman-temannya tidak menyukai Fero dan akan membuat Fero yang bersalah.

ini guru apa tukang provokasi sih.

"Kamu bisa keluar Fanya, dan soal masalah kamu nanti kami akan tanyakan salah satu teman kelas kamu untuk menjelaskan yang sebenarnya terjadi.Dan soal skors kamu, Bapa tarik dulu biar setelah konfirmasi dengan saksi baru Bapak ambil keputusan."Putus Kepala sekolah lalu menyuruh guru yang lain untuk kembali mengajar.

***
Sekarang Fanya berjalan kembali ke kelas tapi, saat melewati U.K.S tangan Fanya dicengkam oleh seseorang saat melihat, ternyata Morgan. Mantan yang mengatai Fanya Jalang lantas untuk apa sekarang dia mengusik Fanya lagi. Fanya langsung menepis tangan Morgan dengan kasar dan kembali meneruskan jalannya. Tapi baru beberapa langkah lagi lagi Morgan menghalangi.

FANYA(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang