Diary Merah Muda

496 50 3
                                    

All figures are JK.Rowling. Plagiarism stay away or I'll curse you later.
One year after the hogwarts war.
Sorry for the typo and mistakes in the story
Enjoy the story
~Hellirynaa A. Lestrange

"Hey Malfoy.. eh, Draco"

"Apa manisku?" Goda Draco seraya menunjukkan seringai khas nya.

"Aku serius!" Ucap Hermione. Tampang Draco langsung berubah. Tapi berubah lagi saat Hermione menanyakan apa maksudnya di rumah Bibi Angel tadi.

"Apa kau tersipu?" Draco masih dengan baik hati mencoba menahan tawa. "Hey jawab aku!" "Apa perlu kupanggil.. gadisku?"

Hermione memalingkan wajah dan cepat memacu langkahnya, seolah-olah kalau ia tak sampai asrama cepat-cepat ia akan tertinggal ulangan. Draco tersengum dan mengejar Hermione. Hermione juga tak mau kalah berlari sangat cepat. Tapi mau secepat apapun perempuan berlari, laki-laki pasti tetap bisa mengejar. Serumit apapun Hermione mengelak, Draco pasti bisa mengambil hatinya.

Sampai di tangga terakhir sebelum lubang lukisan. Draco yang berhasil mengejar Hermione memeluknya dari belakang. Poff! Tentu wajahnya memerah. Keduanya. Hermione ingin cepat naik sebelum arah tangga berubah. Namun, jujur Hermione merasa sangat nyaman dalam pelukan Draco. Pelukannya.. hangat.

"Drake.." panggil Hermione lembut. Demi apapun ini pertama kalinya Hermione bicara lembut pada si Raja Musang.

"Hmm" Draco masih terus nyaman memeluk Hermione. Dagunya ditaruh di pundak Hermione. Membuat nafas si Naga terdengar jelas.

" boleh kau lepas, sebelum tangganya berubah arah. Aku janji di asrama nanti kita lanjutkan acara Teletubbies ini"

Gila! Kenapa aku bicara begitu?!-Mione

Kau tak akan lolos-Draco

Dalam acara batin membatin, si Pangeran dengan terang terabgan bilang..

"Love you. Love you Mione" pura-pura tak dengar pun alasan buruk, setelah ingat posisi mereka.

"Draco lepas!" Hermione meronta dan akhirnya lolos. Ia langsung berlari ke arah lukisan. Dan masuk tanpa menunggu Draco.

Mione ambil kesempatan itu untuk pergi ke kamarnya, dan lepas dari Draco. Langsung ditutup dan dikunci ganda.

Hermione membaringkan tubuhnya. Ia mencoba tertidur dengan Draco yang berteriak di luar sana. Tapi tak ada yang bisa menghalangi keinginan seorang Draco Malfoy. Dibuka pintu itu dengan satu lambaian tongkat. Saat pintu terbuka, dan Hermione sepertinya tak sadar. Draco dengan jahil memeluk Hermione yang sedang tertidur.

"Mione" bisik Draco. "Aku tak tau kau anggap ini benar atau kau anggap ini hanya bualan. Tapi, aku sungguhan mencintaimu. Love you Mione. After all this time, always"

Chup. Draco mencium kening Hermione, lalu pergi. Tapi apakah Hermione sadar?

***


Draco pov.

Aku pergi ke kamarku. Mungkin akan lebih lega setelah mengatakan itu ke Hermione. Aku juga tak tau apa Hermione mendengarnya. Aku juga baru dalam hal ini. Berkencan dengan orang yang benar-benar aku cintai. Tapi, pada dasarnya kami berkencan bukan karena cinta kan.. karena janji Astoria. Bahkan bisa saja Hermione tidak mencintaiku. Bisa saja saat ia memanggil namaku, itu hanya karena terpaksa. Bahkan aku tak tau apa dia masih taruh hati pada Wealsey boy. Atau mungkin aku hanya sebagai pelampiasan cintanya.

My Only Ferret[Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang