Janji

451 46 2
                                    

All figures are JK.Rowling. Plagiarism stay away or I'll curse you later.
One year after the hogwarts war.
Sorry for the typo and mistakes in the story
Enjoy the story
~ Hellirynaa A. Lestrange


Mione pov.

  "Oleh sebab itu aku pergi. Tapi setiap tahun aku pulang kan" aku berjalan seraya merangkul Rynaa. "Bagaimana adopt me sekarang?" Tantangku.

  "Siapa takut, kita lihat siapa yang punya uang paling banyak dan pet paling keren. Yang kalah traktir ice cream" Rynaa juga menantang.

  " aku yakin aku yang akan menang" mungkin terlalu pede atau apa, tapi aku lebih hemat dibanding Rynaa. Yang artinya kemungkinan besar aku yang akan menang.

  " bagaimana kalau aku tantang kau, yang paling cepat mendapat 100 koin dia yang menang" wah dia menantangku begini karena takut kalah atau bagaimana.

  " buat jadi 500 aku setuju" kami berjabat tangan tanda kesepakatan.

  " buat aku ikut serta baru setuju" suara si Ferret terdengar dari ambang pintu.

  Rynaa mengambil tongkat pramuka nya dan menodongkan ke arah wajah Draco, tepat di depan hidungnya.

  " siapa kau? Apa urusanmu? Jelas jelas tak sopan paman tak dikenal masuk ke kamar seorang gadis. Jawab aku atau ku pukul!" Rynaa mengancam. Aku di belakang hanya bisa menahan tawa saat Draco dipanggil paman.

  " hey Rynaa dia-"

  " aku pacar Mione" serobot si paman(pft).

  " hmm.. apa alasan Mione punya pacar sepertimu? Melihat wajahmu saja aku kesal" hei tolong Ryn kau terlalu jujur!

  " bukan bukan! Dia hanya siluman musang" bantahku. Draco mengernyit heran. Padahal baru kemarin aku jadi pacarnya, tapi sudah melunjak seperti ini.

  " apa salahnya dia tau? Apa aku perlu menciummu di sini sebagai bukti?" Draco mendekat. Dan aku melihat Rynaa memandang kami jijik.

  " Drake ada Rynaa!"

  " kan aku mau buktikan padanya"

  " dia masih kecil bodoh! Dasar idiot"

  " kalau kalian mau bucin tolong jangan di kamarku, aku mual melihat kalian" Rynaa memalingkan wajahnya. Oh ini karena Draco! Semua salahnya.

  " aku tak mau bucin, apa lagi dengan dia-" aku menunjuk Draco dengan jari tengahku. Walau aku tadi kesal karena Draco berniat macam macam di depan Rynaa, tapi ini aku, aku perempuan dan perempuan selalu benar. " aku mau ambil salah satu play station yang kau pinjam. Yang.. princes school"

  " ah yang itu, sebentar aku cari" ia berlari ke sudut kamarnya. Ke tempat ia menyimpan semua play stationnya. " nah ini. Hey, kau tau.. aku ingin ke tempatmu suatu hari nanti. Apa bisa?" Jujur aku tak tau harus menjawab apa. Aku tak bisa memastikan bahwa Rynaa punya garis sihir sepertiku. Aku tak mau menghancurkan semangatnya ke Hogwarts. Tapi aku juga tak mau buat ia kecewa kalau kalau ia tak diterima.

  " h-hanya Merlin yang tau. Aku berdoa semoga kau bisa ke sana" kataku ragu.

  " yah kalau tak bisa setidaknya aku masih bisa bertemu denganmu. Dan kau masih bisa membawakan cokelat kodok padaku setiap tahun" ia tersenyum. Mungkin karena masih kecil, ia masih polos untuk membantah atau memikirkan kedepannya. Aku hanya bisa berharap tahun depan Rynaa mendapat suratnya.

  " baik kalau begitu, aku dan Draco akan pergi. Sampai bertemu tahun depan Ryn" aku melambaikan tanganku pada Rynaa. Setelah itu aku menuruni tangga dan pamit pada bibi Angel.

  Whush! Sekali lagi diterpa angin dan aku sudah berada di Hogsmade. Draco masih menggenggam tanganku. Apa apaan dia terus terang di depan aunty  Angel dan Rynaa kalau aku pacarnya. Kan aku jadi..😳.

Tbc.
Maaf telat lagi😭
Maaf pendek ceritanya🙏🏼😭
Aku lagi di kejar tugas, dan lagi ku kerjakan sekarang. Mohon maaf ya teman teman🙏🏼🙏🏼

 

My Only Ferret[Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang