17. MUDIK

26.3K 4.9K 122
                                    

Gemoy banget deh NCT Dream di Chewing Gum. Lagunya juga bagus. Aku sering rekomendasiin lagu ini ke keponakan-keponakanku yang masih jadi baby KPOPER. Soalnya kan mereka masih SD jadi menurut aku lebih cocok dengerin lagu-lagu NCT Dream pas awal-awal debut hahaha. Bahaya kalau mereka dengerin lagu Ko Ko Bop, Baby Don't Stop sama Love Talk :)

Happy reading
*
*
*

Walaupun langit sudah berubah gelap-gimana nggak, udah jam sembilan malam-tetapi tidak ada tanda-tanda kegiatan pengecoran di proyek akan berakhir. Mixer truck masih terus berdatangan. Surveyor dari konsultan MK memotret dan mencatat sesuatu. Para mandor sibuk menginstruksikan pekerjanya agar bekerja sesuai prosedur.

Dzaki menguap sekali. Gomgom jangan ditanya. Matanya sudah berat banget karena semalam sibuk mengerjakan tugas besar mata kuliah Investasi. 

"Kalau udah ada mandor gini kenapa kita mesti ikutan ngawas sih, Bang? Gue ngantuk banget," bisik Gomgom pada Dzaki.

"Udah nurut aja lo sama perintah mereka. Dikasih nilai jelek baru tau rasa," balas Dzaki lalu ikut memotret kegiatan pengecoran pelat lantai.

Gomgom mengedip-ngedipkan matanya demi menghilangkan kantuk. "Kalau udah kayak gini nggak dapet A, gue tuntut PM proyek ini."

Dzaki menyeringai lalu memukul helm proyek Gomgom dengan ponselnya. 

"Haura mah enak ya, Bang. Pasti sekarang dia udah bobo cantik di kosnya," kata Gomgom yang masih saja iri pada Haura yang diizinkan pulang jam lima sore.

"Yakin dia bobo? Taruhan sama gue. Pasti sekarang dia lagi belajar. Ya kali anak ambis kayak gitu tidur jam sembilan malam."

"Iya juga," Gomgom menyengir. "Kayaknya sekarang dia lagi ngerjain revisi proposal skripsinya, Bang."

"Udah pasti kalau itu."

Lalu mereka berdua tertawa bersamaan, sama-sama membayangkan betapa ambisius dan teraturnya teman KP mereka yang satu itu. Tetapi Gomgom sangat berterima kasih kepada Tuhan karena bisa mengenal teman sepintar dan serajin Haura. 

Kalau temen akrab Gomgom seperti Dzaki, yang ada bukannya ngerjain tugas malah diajakin buat ikutan demonstrasi terus. 

"Bang, tadi Haura ke stasiun lo anter?" tanya Gomgom yang tidak tahu soal itu karena dia baru balik ke proyek jam 6 sore. Dia diajak abangnya untuk menghadiri seminar, menggantikan salah satu personel proyek yang malas datang ke sana.

"Dia pulang bareng Mas Satya," jawab Dzaki.

"Mas Satya? Bukannya dia tinggal di apartemen dekat sini?"

Dzaki mengangkat bahu walaupun sebenarnya dia juga curiga kenapa Satya bisa sebaik itu pada Haura. Tadi sore Dzaki dapat melihat wajah nggak enak Haura yang sepertinya keberatan pulang bareng Satya.

"Mas Satya udah nikah belom sih, Gom?" tanya Dzaki penasaran.

"Nggak tahu, Bang. Abang gue nggak pernah cerita soal masalah pribadi orang-orang proyek. Kerjaannya di rumah kalau nggak tidur ya nontonin MV Twice."

"Anjir. Sama banget," Dzaki terkekeh.

"Tapi gue juga penasaran sih, Bang. Apalagi belakangan ini gue ngerasa Mas Satya agak beda ke Haura," ungkap Gomgom.

Sebenarnya dia sudah merasakannya beberapa minggu belakangan ini, hanya saja kecurigaannya semakin kuat beberapa hari terakhir ini. Dia nggak berani cerita ke Anneke karena takut pacarnya itu bakal membeberkannya ke Haura secara tidak langsung.

Dzaki menjentikkan jari tangan kanannya. Dia menatap Gomgom dengan wajah penuh semangat. 

"Kenapa, Bang? Lo sepemikiran sama gue?" 

KERJA PRAKTIKWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu